Anies dan Urgensi Deklarasi

Sabtu, 10 Juni 2023 12:30 WIB

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat akan menyaksikan Formula E di AGI Jakarta International E-Prix Circuit Formula E Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 3 Juni 2023. Tempo/Mutia Yuantisya

Anies Rasyid Baswedan perlu segera diingatkan bahwa tidak menyegerakan deklarasi sama saja dengan menyambut kekalahan yang sedang mengetuk pintu. Sebaliknya, menyegerakan deklarasi adalah undangan pada rakyat untuk bergabung dengan gerakan perubahan. Dus, undangan bagi kemenangan.

Langkah selanjutnya adalah mendaftar ke KPU dan dari situ berjuang bersama Koalisi Perubahan as if there is no tomorrow.

Penyebab elektabilitas Anies tergerus adalah persepsi ketidakpastian. Ketidakpastian Anies bisa benar-benar maju sebagai Capres gerakan perubahan. Tentu saja persepsi demikian belum tentu benar. Tapi sebagai fakta politik, persepsi itu ada dan tidak bisa diremehkan. “Buat apa saya menitip harapan perubahan pada Anies, bila dia belum tentu jadi Capres?”, kira kira itulah yang ada di benak publik.

Persepsi ketidakpastian tidak ada pada Prabowo dan Ganjar. Prabowo dan Ganjar masing-masing adalah perpanjangan kepentingan politik Jokowi dan Megawati. Bagi Prabowo dan Ganjar, bukan saja tak ada halangan atau ganjalan, namun berangkat sebagai Capres adalah kepastian.

Itu karena dua pusat kuasa, yakni Jokowi dan Megawati, ada di depan. Meski katanya terbelah, dan mungkin sekali akan berkompetisi, namun mereka masing-masing memiliki akses, bahkan kontrol, terhadap pengelolaan sumber daya dan aparatus negara. Ganjal-ganjal hukum dan politik yang mereka pegang, jelas tidak untuk digunakan kepada Prabowo dan Ganjar.

Advertising
Advertising

Bagaimana dengan Anies?

Persepsi ketidakpastian yang saat ini menghantui Anies harus segera dihapus. Cuma ada satu caranya: Deklarasikan pasangan pemimpin dari Kubu Perubahan. Harus di bulan Juni ini. Agar gap elektabilitas bisa segera dikejar. Makin lama ditunda, gap elektabilitas akan makin lebar dan dalam. Kalau sudah begitu, susah sekali memperbaikinya.

Anies perlu menunjukkan dan menggunakan talenta Presidensialnya sekarang, antara lain untuk mengelola ketegangan kepentingan di antara parpol-parpol pengusungnya.

Bagi Nasdem, mengulur waktu bisa jadi adalah taktik “to limit the damage”. Konon, setelah JGP, dua menteri lain dari Nasdem juga akan diganjal. Yang sudah kelihatan sekarang adalah ganjalan pada seorang anggota Tim Delapan dari Nasdem. Dia dilaporkan ke polisi atas sangkaan perundungan seksual secara verbal. Soalnya, seberapa jauh ganjalan-ganjalan itu akan memengaruhi keberanian Nasdem untuk melanjutkan pencapresan Anies?

Katakanlah di ujung hari Nasdem tetap mengajukan Anies sebagai Capres. Tapi bagaimana bila ada desakan agar Cawapresnya adalah orang titipan kekuasaan? Akankah Nasdem menolak–atau justru memilih berkompromi?

Di sini, lagi-lagi, kita menemukan ketidakpastian.

Maka, bagi partai partai anggota Kubu Perubahan–bagi Demokrat dan sangat boleh jadi juga bagi PKS–menunda deklarasi sama dengan menunggu liang digali untuk mengubur diri sendiri. Bagaimana bila di ujung, Nasdem menarik diri dan berpindah koalisi?

Tentu, bagi Demokrat–dan sekali lagi boleh jadi bagi PKS–lebih baik mendengar berita buruk itu sekarang daripada nanti. Agar masih tersedia pilihan-pilihan politik rasional dengan bobot yang pantas bagi kedua partai.

Pada abad pertengahan di Eropa, antara abad 15 sampai 17, ada pepatah berbunyi, “When the witch rise to power, the wise run for cover”. Sekarang ini di Indonesia ada kebutuhan mendesak bagi perubahan untuk menyelamatkan demokrasi. Pertanyaan bagi Nasdem–dan terutama bagi Anies–pilihan apa yang akan diambil: bersembunyi di hadapan ketakutan atau menyambut gerakan perubahan dengan kepala tegak dan keberanian? To rise to power atau to run for cover?

Fortes fortuna adiuvat!

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

11 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

40 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya