Berharap pada Solidaritas Warga

Penulis

Rabu, 1 April 2020 07:00 WIB

Seorang warga menjaga akses pintu masuk yang ditutup sebagai upaya pencegahan penularan virus Corona, di Perumahan Koperasi, Pasir Putih, Depok, Jawa Barat, Selasa, 31 Maret 2020. Beberapa daerah di Indonesia pun telah menutup beberapa jalan protokol untuk membatasi pergerakan kendaraan demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

Ketika pandemi Covid-19 makin mengganas seperti saat ini, satu-satunya harapan untuk selamat dari krisis ini adalah solidaritas bersama antarwarga. Inisiatif berbagai elemen masyarakat untuk menggalang dan menyalurkan bantuan kepada sesama bisa meringankan beban mereka yang rentan dan tengah berjuang di garis depan.

Tak hanya berupa bantuan materi, tanggung jawab sosial kita kepada satu sama lain juga bisa diwujudkan dengan menaati anjuran untuk menjaga jarak (physical distancing) dan menghindari kerumunan. Kontribusi yang sekilas terasa sederhana itu bisa berperan besar menekan laju penyebaran virus corona di tengah masyarakat.

Kepedulian dan gotong royong di level akar rumput ini merupakan solusi yang jauh lebih efektif ketimbang menunggu realisasi janji-janji bantuan dan uluran tangan pemerintah semata. Wabah semasif ini butuh gerak bersama semua kalangan, bukan hanya satu-dua orang.

Prioritas pertama tentu adalah para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan di rumah-rumah sakit. Merekalah para pahlawan di masa darurat seperti sekarang. Banyak dari mereka sudah terinfeksi virus corona, bahkan meninggal dalam tugas. Kini sejumlah warga sudah mulai menggalang donasi untuk membeli alat pelindung diri (APD), seperti masker, baju hazmat, penutup mata, dan pelindung wajah, untuk tenaga medis kita. Beberapa warga yang lain berkeliling rumah sakit, mengantarkan konsumsi untuk mereka.

Prioritas berikutnya adalah kelompok masyarakat yang rentan kehilangan pendapatan, bahkan pekerjaan, akibat wabah Covid-19. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja informal, seperti buruh harian, tukang ojek online, dan sopir taksi, yang jadi korban pertama nyaris lumpuhnya aktivitas ekonomi di negeri ini. Kita juga sudah banyak melihat gerakan swadaya masyarakat untuk meringankan beban kelompok masyarakat ini.

Advertising
Advertising

Kepedulian kolektif semacam ini menjadi angin segar di tengah terus bertambahnya korban wabah virus corona. Sampai kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 1.528 dengan jumlah korban meninggal sampai 136 orang. Aksi-aksi solidaritas yang menembus sekat sosial, ekonomi, dan politik semacam ini harus digalakkan di seluruh Indonesia.

Jangan lagi ada peristiwa di mana pasien positif corona justru diusir dari lingkungan tempat tinggalnya. Kabar tentang keluarga tenaga medis dan tenaga kesehatan yang diberi stigma sebagai pembawa virus mematikan juga tak boleh lagi terdengar. Virus ini menyerang semua orang tanpa kecuali, tak peduli latar belakang dan status sosialnya. Tak boleh lagi ada pandangan yang ingin selamat sendiri dengan mendiskriminasi kelompok masyarakat yang lain.

Kisah-kisah inspiratif tentang sebuah rukun tetangga yang bersama-sama menyediakan makanan untuk satu keluarga yang terpaksa mengisolasi diri karena masuk kategori orang dalam pemantauan, harus lebih sering kita dengar. Juga cerita tentang warga yang memberi tip lebih atau mengirim makan siang untuk tukang ojek online. Di tengah masa-masa sulit seperti sekarang, solidaritas sosial semacam itu adalah satu-satunya harapan kita yang tersisa.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

4 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

13 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

42 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya