Jalur Internet Kosong Pulau Burung

Penulis

Rabu, 4 Maret 2020 07:00 WIB

Ilustrasi Palapa Ring (BAKTI)

PROYEK ini tidak berjalan seperti yang digembar-gemborkan: Palapa Ring. Diberi nama seperti sumpah Patih Kerajaan Majapahit, Gajah Mada, untuk menyatukan Nusantara, pembangunan 12 ribu kilometer serat optik oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika itu diklaim bakal menghubungkan Internet semua kabupaten/kota di Indonesia. Kenyataannya, "Sumpah Palapa" belum menaklukkan sebagian besar wilayah di Papua dan Papua Barat.

Empat bulan telah lewat sejak Palapa Ring Timur-porsi terakhir dari proyek yang dimulai pada 2016 ini-rampung. Saat meresmikannya pada pertengahan Oktober 2019, Presiden Joko Widodo menyatakan setiap warga Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses Internet. Jokowi menyebut proyek ini dengan istilah "Tol Langit". Toh, di kebanyakan daerah di Papua dan Papua Barat, yang tersedia hanyalah bentangan serat optik tanpa sambungan Internet. Ibaratnya, pemerintah hanya menyediakan rel tanpa kereta.

Tidak ada operator telekomunikasi yang tertarik menyediakan layanan di luar kota-kota besar di sana. Sebab, mereka perlu membayar sewa ke PT Telkom sebagai pemilik jalur koneksi. Hitung-hitungan mereka menyatakan bakal merugi jika memaksakan diri beroperasi di wilayah yang pengguna Internetnya tidak sampai 3 juta orang dan tersebar di 786 ribu kilometer persegi itu. Bandingkan, misalnya, dengan Maluku dan Maluku Utara, yang dihuni 1,8 juta warganet dan terkonsentrasi di 78 ribu kilometer persegi daratan.

Menunggu datang permintaan atau menyediakan penawaran di wilayah berpenduduk kecil memang ibarat ayam dan telur. Pemerintah memilih membangun infrastruktur meski penggunanya masih minim. Negara membangun proyek Rp 7,71 triliun-Rp 5,13 triliun di antaranya untuk Palapa Ring Timur-itu dari dana universal service obligation (USO) operator telekomunikasi. Namun, untuk membuat prasarana tersebut berfungsi, masih ada satu langkah yang di luar perhitungan pemerintah, yaitu peran operator. Melepas fungsi tersebut ke mekanisme pasar sama dengan menjadikan Tol Langit melayang-layang tanpa makna.

Dampaknya sudah dirasakan masyarakat Papua dan Papua Barat. Alih-alih menikmati teknologi seperti janji Jokowi, mereka kesusahan. Untuk mendaftarkan diri sebagai calon pegawai negeri, yang wajib dilakukan secara online, misalnya, mereka harus berduyun-duyun meninggalkan distrik ke kota besar, seperti Sorong. Sekolah-sekolah mengeluarkan biaya ekstra untuk menyewa server supaya bisa terhubung dengan Internet via satelit untuk menjalankan Ujian Nasional Berbasis Komputer. Sedangkan pemerintah daerah kelimpungan saat Kementerian Dalam Negeri mengajak rapat bulanan lewat telekonferensi. Warga Papua dan Papua Barat justru menjadi korban Tol Langit.

Advertising
Advertising

Presiden Jokowi hendaknya tidak memaksakan diri atau bawahannya meresmikan suatu proyek yang belum sepenuhnya rampung. Seremoni Palapa Ring berlangsung enam hari sebelum pelantikannya sebagai presiden periode 2019-2024. Di periode kedua, dia mengganti Menteri Komunikasi dan Informatika dari Rudiantara ke Johnny G. Plate. Ia semestinya memastikan jaringan yang telah terbangun tidak sia-sia.

Ada sejumlah opsi untuk memenuhi janji Jokowi. Pertama, mendorong Telkom menyediakan layanan hingga kabupaten dan kota. Badan usaha milik negara ini memang hampir pasti merugi-seperti Pertamina yang tertekan kebijakan bahan bakar minyak satu harga. Kedua, pemerintah mengisi jaringan kosong tersebut, sehingga operator yang ingin menyewa jalur koneksi berhubungan dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi di Kementerian Komunikasi dan meninggalkan mekanisme bisnis. Mahal, tapi itulah harga yang harus dibayar untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jangan tanggung-tanggung.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

2 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

11 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

40 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya