Membenahi Pemilu Serentak

Penulis

Rabu, 24 April 2019 07:00 WIB

Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) menghitung surat suara Pemilu Serentak 2019 untuk dilakukan rekapitulasi surat suara di tingkat Kecamatan di GOR Karang Panjang, Ambon, Maluku, Sabtu, 20 April 2019. ANTARA/ Atika Fauziyyah

Komisi Pemilihan Umum (KPU) berhasil menyelenggarakan pemungutan suara 2019 dengan relatif lancar dan aman. Tidak ada konflik fisik, kerusuhan, serta belum ditemukan kecurangan secara masif sejauh ini. Hanya, muncul masalah manajemen perhelatan yang perlu dievaluasi demi perbaikan pemilu di masa mendatang.

Perbaikan manajemen itu amat diperlukan karena pemilu semakin kompleks dan rumit. Jenis surat suara semakin banyak karena pemilu legislatif dan presiden dilakukan serentak. Jumlah pemilih pun meningkat. Calon pemilih dalam pemilu kali ini mencapai 92,8 juta jiwa yang mencoblos di 810 ribu tempat pemungutan suara (TPS).

Panitia pencoblosan menanggung tugas cukup berat dalam proses pemilu. Mereka harus memastikan ketersediaan logistik pemilu hingga menghitung perolehan suara. Sebanyak 119 anggota panitia pencoblosan di seluruh Indonesia sampai meninggal setelah hari pemungutan suara. Meski beban tugas pemilu belum tentu menjadi penyebab utama kematian mereka, hal tersebut tetap perlu dijadikan bahan evaluasi oleh KPU.

Setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan pemerintah dan KPU untuk memperbaiki pemilu. Pertama, membenahi urusan penyiapan logistik, pencoblosan, hingga penghitungan suara. Semua proses itu akan lebih mudah dan efisien jika dibantu dengan teknologi digital. Tugas panitia pencoblosan akan lebih ringan jika pemerintah bersama KPU menyiapkan manajemen pemilu yang lebih canggih.

Kedua, pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat perlu segera mengkaji pelaksanaan pemilu secara elektronik. Dengan pemilu elektronik, proses pencoblosan dan penghitungan suara bisa dilakukan lebih cepat dibanding sistem manual. Beberapa negara, seperti Australia, Brasil, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat, sudah menerapkan pemilu elektronik. Bahkan Filipina telah menggelar pemilu elektronik sejak 2010.

Advertising
Advertising

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebetulnya telah mengembangkan teknologi pemungutan suara elektronik (e-voting). Pencoblosan secara elektronik itu sudah diuji coba dalam pemilihan kepala desa di Kabupaten Jembrana, Bali, pada 2009. Hasilnya, e-voting menghemat anggaran pemilu sekitar 60 persen. Sembilan tahun lalu, Mahkamah Konstitusi juga sudah memutuskan bahwa e-voting adalah konstitusional dan dapat diterapkan dalam skala lebih luas.

Ketiga, KPU perlu memperbaiki manajemen kampanye agar semua kontestan pemilihan, baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden, mendapat panggung. Perhatian publik selama masa kampanye Pemilu 2019 lebih banyak tertuju pada calon presiden dan wakil presiden. Padahal peranan legislator dan senator Dewan Perwakilan Daerah juga tak kalah penting dalam penyelenggaraan negara.

Pemilu serentak akan lebih mudah dilaksanakan jika KPU menyiapkan manajemen perhelatan ini secara lebih baik. Pemilih umumnya tidak terlalu kesulitan mencoblos berbagai jenis surat suara. Urusan manajemen pemilulah yang menjadi masalah dan perlu dibenahi.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya