Runtuh

Penulis

Putu Setia

Sabtu, 10 Februari 2018 06:45 WIB

Sejumlah petugas mengevakuasi longsor di terowongan atau underpass Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta menimbun mobil berpenumpang dua wanita, Selasa dini hari 6 Februari 2018. TEMPO/ KARTIKA ANGGRAENI

Saya melihat mata Romo Imam berkaca-kaca menatap siaran televisi tentang evakuasi korban runtuhnya senderan underpass di Bandara Soekarno-Hatta. Tiba-tiba televisi dimatikan. "Kita sudah tahu ceritanya. Menyedihkan, sekian jam korban tertimbun. Kenapa senderan beton bisa runtuh?" Romo bergumam.


"Katanya karena hujan yang deras," jawab saya. Romo menatap saya dengan mata melotot. "Jawaban sampeyan sama dengan jawaban anak kecil. Ketika saya tanya kenapa ada banjir dia jawab karena ada hujan. Memangnya ada banjir yang disebabkan oleh layangan putus? Kalau ada pejabat yang menyebut senderan beton itu runtuh karena hujan berarti sama begonya dengan anak kecil."


Saya kira Romo terlalu serius sekarang ini. Sensitif pula. Jangan-jangan terpengaruh oleh media sosial. Saya merasa bersalah memperkenalkan media sosial kepada Romo. Saya lebih baik diam kalau sudah begini.


"Saya suka ada yang berani bicara lain. Runtuhnya senderan underpass Bandara Soekarno-Hatta karena kegagalan konstruksi seperti yang dikatakan Rudy Suhendar, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Beton penahan jalan tidak kuat menopang beban air saat hujan lebat. Fondasinya tidak cukup dalam, padahal kawasan tersebut salah satu titik rawan longsor."


Saya menanggapi Romo: "Bagaimana pula dengan jatuhnya beton penyangga tiang listrik jembatan proyek MRT di Jakarta Selatan itu? Juga runtuhnya tiang di ruas tol Depok-Antasari. Runtuhnya konstruksi proyek kereta api cepat yang menghubungkan Kelapa Gading-Velodrome di Kayu Putih, Jakarta Timur. Wah, banyak sekali kalau diambil juga contohnya di luar Jakarta. Runtuhnya deck Jembatan Dompak di Riau dan hanggar Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar. Ada lagi, runtuhnya tiang penyangga pembangunan jalan layang di atas ruas tol Pasuruan-Probolinggo. Apa semuanya kegagalan konstruksi?"
"Bisa jadi," kata Romo memotong. "Kegagalan konstruksi ini juga disampaikan guru besar manajemen konstruksi Universitas Pelita Harapan, Prof Dr Manlian Ronald Simanjuntak. Pengawasan juga kendor."

Advertising
Advertising


Romo melanjutkan. "Presiden Jokowi membangun infrastruktur di mana-mana. Ratusan jalan dibangun. Puluhan bendungan dibangun. Semua dipercepat. Apakah semuanya sesuai dengan standar konstruksi? Apa pengawasannya juga bagus? Apa tak hanya untuk menyenangkan Jokowi saja? Saya pikir ada yang mengaudit masalah ini. Ya, kalau runtuh saat pengerjaan saja, kalau setahun-dua tahun sudah runtuh, apa tak makan biaya lebih besar lagi?"


Karena Romo menyebut soal biaya, saya pun beralih ke sana. "Sesungguhnya kita punya biaya yang cukup-tidak Romo? Soalnya berseliweran berita miring adanya berbagai pungutan yang seolah-olah dipakai untuk biaya infrastruktur yang dipaksakan itu."


Romo agak tenang menjawab. "Saya sih tak curiga soal pungutan untuk membiayai infrastruktur. Apalagi Jokowi sering kali menyebut proyek-proyek itu akan diswastakan, bahkan termasuk bandara. Ini bisa berarti digadaikan untuk masa tertentu. Tapi apa pun masalahnya, mungkin semua pihak, termasuk Presiden, perlu introspeksi sesaat. Berikan peringatan dini. Sampeyan mau memberikan kartu kuning?"


"Itu berat Romo, saya tak sanggup," saya menjawab. "Meski kartu kuning lebih baik dari demo di jalanan dengan membakar ban, saya tak mau di-bully, apalagi kalau nanti saya mau dikirim ke mana, misalnya. Memangnya saya barang yang bisa dikirim-kirim?"
Romo tertawa dan katanya: "Tahun politik ini pemimpin banyak yang berubah, barangkali takut runtuh." Dengar itu, saya malah tak bisa tertawa. PUTU SETIA

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

14 jam lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

9 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

38 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya