Tak Malu Jadi Bambang Soesatyo

Penulis

Rabu, 24 Januari 2018 06:40 WIB

Berdasarkan laporan harta kekayaan yang diserahkan ke KPK, koleksi mobil mewah Bambang Soesatyo antara lain Toyota Vellfire, Land Rover, Jeep Rubicon, Porsche Cayenne, Ferrari California, Rolls-Royce Phantom, dan Mercedes-Benz S400. Belum termasuk mobil barunya, Tesla yang ia beli setelah menjual mobil Alphard-nya. Foto: Istimewa

Puisi Taufiq Ismail relevan untuk menggambarkan terpilihnya Bambang Soesatyo menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat: Aku Malu Jadi Orang Indonesia.
Republik ini dilanda krisis orang yang bisa memimpin lembaga prestisius semacam DPR. Setelah Setya Novanto terpaksa turun dari jabatan karena menjadi terdakwa korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik, lembaga legislatif ini dipimpin Bambang Soesatyo, koleganya di Golkar. Ia juga bukan pilihan yang ideal. Nama Bambang terserak pada banyak perkara korupsi dan penyalahgunaan wewenang.


Ia, misalnya, disebut-sebut terlibat mengatur dan menerima suap proyek simulator di kepolisian. Akhir tahun lalu majalah Tempo dengan telak mengungkap Bambang, yang selama ini menjadi Ketua Komisi Hukum DPR, memiliki satwa langka tanpa izin. Belum lagi soal perkara korupsi e-KTP. Miryam Haryani dari Partai Hanura, yang menjadi terdakwa korupsi itu, mengaku ditekan oleh anggota DPR, termasuk Bambang, agar tak menyebutkan nama-nama koleganya yang menerima suap dengan total Rp 2,5 triliun itu.


Bambang juga acap memamerkan gaya hidup hedonistik di media sosial. Ia tak sungkan menunjukkan deretan mobil mewah seharga miliaran rupiah dari merek-merek mahal dan pelesir memakai jet pribadi. Bambang seperti lupa ia menjadi anggota Dewan karena dipilih masyarakat Kebumen, kabupaten kedua termiskin di Jawa Tengah.


Kian miris, karena semua harta itu ternyata tak dilaporkan ke penegak hukum. Bagi pejabat publik, melaporkan kekayaan merupakan kewajiban dan seharusnya menjadi syarat utama seseorang untuk lolos menduduki jabatan yang digaji dengan uang pajak. Naiknya Bambang menjadi Ketua DPR menunjukkan Indonesia tak punya sistem yang benar dalam menyaring seseorang menduduki jabatan publik.


DPR adalah lembaga yang selalu mendapat angka jeblok dalam indeks persepsi korupsi. Naiknya Bambang akan semakin merusak persepsi itu, yang pada akhirnya membuat masyarakat tak akan lagi percaya pada lembaga penting dalam sistem demokrasi ini. Bambang menjadi contoh buruk yang mewakili ratusan anggota DPR yang belum, atau malas, atau sengaja, tak melaporkan harta kekayaannya.

Advertising
Advertising


Bambang juga mengkonfirmasi pepatah kuno yang menyebutkan ikan membusuk dari kepala lebih dulu. Ia berasal dari partai yang pragmatis dan kerap mengabaikan asas kepatutan. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pun kini tetap tebal kuping mempertahankan kursi Menteri Perindustrian kendati perangkapan jabatan ini mengundang kecaman.


Jika pemimpin lembaga publik tak malu melanggar asas kepatutan, bukan tak mungkin mereka juga permisif terhadap pelanggaran yang lebih besar, seperti korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Bambang harus segera melaporkan seluruh hartanya ke Komisi Pemberantasan Korupsi dan mengajak koleganya di DPR melakukan hal serupa, agar kita tak malu punya Ketua DPR, juga tak malu menjadi orang Indonesia.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

9 jam lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

9 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

38 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya