Santri dan Ranggawarsita

Penulis

Jumat, 20 Oktober 2017 06:30 WIB

Bandung Mawardi
Kuncen Bilik Literasi

Peringatan Hari Santri Nasional, yang jatuh pada 22 Oktober 2017, menuntun kita mencari asal sebutan dan perkembangan makna santri. Kita ingin melacak pengertian santri di pelbagai kamus. Siapa santri?
Santri itu Ranggawarsita (1802-1873). Saat remaja, Ranggawarsita adalah santri. Ia belajar di Pondok Pesantren Gebang Tinatar, Tegal Sari, Ponorogo. Biografi Ranggawarsita memang turut dipengaruhi selama berpredikat santri. Mengapa nama Ranggawarsita tak pernah disebut oleh para ulama, pejabat, dan elite Nahdlatul Ulama? Barangkali Ranggawarsita memang sulit disanjung sebagai santri nasionalis, tapi kerja literasi pujangga Solo itu turut menentukan arah identitas, mentalitas, estetika, dan intelektualitas di Indonesia. Peneliti asal Rusia malah menjadikan Ranggawarsita sebagai pemula sastra modern di Indonesia, bukan para pengarang Balai Pustaka masa 1920-an.


Di pesantren, Ranggawarsita malas belajar ilmu agama dan bahasa Arab. Dia memilih pelesiran dan berjudi. Ranggawarsita itu santri bandel. Predikat sebagai pujangga keraton di Solo cenderung memihak pada aksara Jawa dan Latin. Kemalasan dan kebandelan selama di pesantren turut mempengaruhi gubahan teks-teks sastranya.


Ranggawarsita menulis ajaran-ajaran Islam dalam teks sastra, tapi tak semumpuni ulama. Teks sastra beraksara Jawa mengisahkan mistisme Jawa-Islam. Simuh (1988) menilai Ranggawarsita membuktikan ketekunan mempelajari Islam meski kesantriannya tak tulen. Di kalangan Islam, Ranggawarsita mungkin masih sulit dihormati sebagai santri. Apakah akibat tak bersarung atau rajin membaca kitab kuning sehingga Ranggawarsita tak pantas dijuluki santri? Kita pantas meragukannya jika berkenan membaca Cemporet, Hidayat Jati, Kalatidha, Jaka Lodhang, dan Jayengbaya. Kehadiran teks-teks sastra itu tak terwujud jika Ranggawarsita tak berpredikat santri. Beliau itu santri beraksara Jawa dan Latin, bukan santri beraksara Arab.


Kini, publik mungkin semakin sulit menghormati Ranggawarsita sebagai santri meski menulis ajaran-ajaran Islam dalam sekian teks sastra beraksara dan berbahasa Jawa.
Kita beralih saja ke urusan bahasa. Siapa santri? Sebutan santri sudah ada sejak ratusan tahun silam. Sebutan itu bersaing dengan sebutan student, murid, pelajar, atau siswa saat Indonesia bergerak ke zaman kemajuan, sejak awal abad XX.

Advertising
Advertising


Para ahli bahasa dan pembuat kamus tergoda memasukkan istilah santri di buku tebal. Mereka mesti mencari acuan agar pengertian tak sembarangan atau salah. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1952) menulis "senteri", bukan "santri". Beliau mengartikan "senteri" adalah "murid atau orang jang menuntut peladjaran Islam di madrasah atau pesantren". "Senteri" juga berarti "orang jang beribadat."
Sebelum Kamus Umum Bahasa Indonesia diterbitkan oleh Balai Pustaka, Poerwadarminta sudah mengumumkan buku Logat Ketjil Bahasa Indonesia, terbitan J.B. Wolters Groningen-Jakarta, 1949. "Senteri" berarti "pengembara mentjari ilmu", "peladjar sekolah agama Islam", "orang jang beribadat benar-benar". Ikhtiar Poerwadarminta mengartikan santri dalam kamus sudah didahului oleh D. Iken dan E. Harahap dalam Kitab Arti Logat Melajoe (1916). Penulisannya tetap "senteri", yang berarti "moerid soerau" atau "peladjar Koeran".


Apakah usaha itu bakal diikuti para pembuat kamus di Indonesia? Pengertian santri terus diinginkan gamblang dan lengkap. E. Harahap dalam Kamoes Indonesia (1942) malah menambahi pengertian "senteri". Pembaca mendapat godaan "memperluas" arti. "Senteri" berarti "peladjar dalam sekolah tinggi oentoek ilmoe agama dan ilmoe hakim", "moerid bakal imam". Di Kamus Moderen Bahasa Indonesia (1952) susunan Sutan Mohammad Zain, "senteri" berarti "bakal orang alim".
Barangkali kamus-kamus itu tak sempat dibaca oleh panitia Hari Santri Nasional, pejabat di pemerintahan, dan intelektual NU. Penjelasan tentang santri masih mengesankan referensi ke pesantren, bersarung, kitab kuning, dan fasih berbahasa Arab.
Saya jadi teringat lagi pada Ranggawarsita.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya