Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

Penulis

Irma Indrayani

Senin, 29 Juli 2024 08:00 WIB

Pesawat N250 karya Presiden RI ketiga, BJ Habibie saat menjabat sebagai Menristek dan Dirut IPTN di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Rabu, 11 September 2019. Pesawat N250 adalah karya monumentalnya yang menerapkan teknologi kendali otomatis fly by wire pertama di dunia. TEMPO/Prima Mulia

Industri pesawat terbang di Indonesia pernah berada pada situasi yang berlimpah harapan dan dukungan. Setelah rezim Orde Lama mencita-citakannya, setidaknya bisa dibaca melalui pidato Bung Karno yang berjudul “Meng-Garudalah Bangsaku” di tahun 1950, rezim Orde Baru mewujudkan melalui kebijakan konkret yang melibatkan negara.

Buku ini merupakan hasil riset dari studi ekonomi politik terkait dengan kebijakan pemerintah Indonesia terhadap industri pesawat terbang nasional pada periode pasca Orde Baru. Studi mengenai kebijakan ekonomi politik pemerintah Indonesia terhadap industri pesawat terbang di era pasca Orde Baru menjadi sangat penting, terutama untuk mengklarifikasi beberapa parameter ekonomi politik dengan mencermati kebijakan tersebut sebagai kebijakan rezim yang berkuasa saat itu.

Setelah Orde Baru mengakhiri “mimpi” industri pesawat terbang sebagai akibat dari implementasi penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara IMF dan pemerintah Indonesia dalam upaya penanggulangan krisis moneter 1997, rezim berikutnya menunjukkan indikator yang juga “tidak baik-baik” saja terhadap kebijakan industri pesawat terbang di Indonesia.

Sebagai sebuah pembahasan, buku ini berusaha menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam kebijakan pengembangan industri pesawat terbang nasional. Fokus pembahasan adalah faktor tarik menarik kepentingan elit teknokrat dan teknolog terhadap kebijakan pengembangan industri pesawat terbang.

Dalam menganalisis faktor ini, penulis merujuk pada teori otonomi elit William Liddle, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan argumentatif: mengapa dan bagaimana implikasi pelaksanaan LoI Indonesia-IMF dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk menghentikan bantuan keuangan ke IPTN? Apakah kontestasi orientasi pemikiran nasionalis dan orientasi pemikiran liberalis memiliki pengaruh signifikan dalam merumuskan kebijakan pembangunan industri pesawat terbang nasional pada awal periode pasca Orde Baru? Dan, apa dan bagaimana kepentingan ekonomi-politik elit pasca Orde Baru berpengaruh terhadap kebijakan pengembangan industri pesawat terbang?

Elit dan Industri Pesawat Terbang

Terdapat proposisi penting yang diajukan dalam analisis buku ini. Bahwa, di antara faktor penyebab mengapa pengembangan industri pesawat terbang pada periode pasca Orde Baru cenderung tidak berkembang (jalan di tempat) adalah semakin kompleksnya jumlah aktor (elit) yang terlibat dan kepentingan yang menyertainya.

Di sisi yang lain, dominasi peran negara dalam pengambilan keputusan yang pada masa Orde Baru diperankan oleh Soeharto, (ternyata) sudah tidak dapat dipertahankan lagi pada periode pasca Orde Baru. Dan ini, merupakan konsekuensi logis dari hadirnya gerakan reformasi, dan sulit dihindarinya tekanan dari IMF untuk pemulihan ekonomi Indonesia dari krisis.

Secara teoritis, hasil kajian di dalam buku memberikan kritisi–melalui teori otonomi elit Liddle–bahwa, telah terjadi pergeseran yang mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri pesawat terbang pada periode Orde Baru dibandingkan dengan periode pasca Orde Baru. Pada periode Orde Baru, determinant factor-nya adalah persepsi dan strategi dari aktor kunci (Presiden). Sementara pada periode pasca Orde Baru, determinant factor tersebut berubah dan menjadi intervening factors.

Begitu juga influental factor. Pada periode Orde Baru, influental factor-nya yaitu krisis moneter, kekuatan ekonomi internasional, budaya dan rezim kepemimpinan (patrimonialisme). Pasca Orde Baru, influental factor tersebut berubah status menjadi determinant factor. Dengan kata lain: kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri pesawat terbang sangat dipengaruh oleh moneter, kekuatan ekonomi internasional, budaya dan rezim patrimonialisme.

Buku menarik karena gagasan utama yang diuji adalah: Mengapa krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997 bisa membawa konsekuensi kebijakan politik terhadap industri pesawat terbang, dan kondisi-kondisi yang terjadi kemudian, menyebabkan kebijakan terhadap pengembangan industri pesawat terbang di Indonesia semakin minimnya political will pemerintah dalam mengembangkan industri strategis ini.

Buku ini bisa menjadi salah satu referensi untuk membaca perkembangan kebijakan-kebijakan pemerintah, utamanya dalam kebijakan industrialisasi dengan menggunakan pendekatan ekonomi politik. Atau, bisa juga menjadi studi pembanding pada kebijakan-kebijakan industrialisasi yang pernah dirancang dan dijalankan, pada era Orde Baru untuk era-era setelahnya.

Resensi

Judul Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional (Studi Kasus Pengembangan Industri Pesawat Terbang)

Penulis: Irma Indrayani

Penerbit: Rajagrafindo Persada

Tahun: 2024

Halaman: 251

Berita terkait

Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

4 hari lalu

Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

DPRD mempertimbangkan pilkada sehingga mengusulkan tiga calon penjabat gubernur Jakarta tanpa Heru Budi.

Baca Selengkapnya

Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

21 hari lalu

Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

Warga yang mencari lowongan kerja atau pelatihan meningkatkan keahlian dapat melihat informasi di laman milik dinas yang mengurusi ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

38 hari lalu

BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

elaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ema Setyawati mengatakan mayoritas kemasan galon air minum yang digunakan masyarakat memiliki potensi terkontaminasi senyawa kimia Bisfenol A atau BPA.

Baca Selengkapnya

Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

11 Juli 2024

Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

30 Mei 2024

Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.

Baca Selengkapnya

Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

22 Mei 2024

Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

Pemkot tidak melakukan intervensi dalam proses penetapan raja.

Baca Selengkapnya

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

3 Mei 2024

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

24 April 2024

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya