Zig-zag Jokowi di Jalan Rusak Lampung

Penulis

Senin, 8 Mei 2023 12:00 WIB

Mobil sedan yang dinaiki Presiden Joko Widodo melintasi Jalan Terusan Ryacudu, Kota Baru, Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Jumat 5 Mei 2023. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

KEDATANGAN Presiden Joko Widodo ke Lampung untuk meninjau jalan rusak mengapungkan pertanyaan: dia datang sebagai presiden atau pembuat konten? Jokowi datang ke Lampung setelah jalan rusak di Lampung viral di media sosial. Lalu kita disuguhi tontonan saat mobil sedan kepresidenan berzig-zag menggilas jalanan bopeng tersebut. Di tengah perjalanan, Jokowi sempat pula membuat vlog bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dari dalam mobil yang mereka tumpangi.

Sebagai kepala pemerintahan, Jokowi mestinya bisa melakukan banyak hal untuk membereskan masalah infrastruktur di daerah tanpa menunggu kehebohan di dunia maya. Presiden, misalnya, dapat menginstruksikan Menteri Dalam Negeri untuk menegur Gubernur Lampung yang mengabaikan kerusakan jalan di wilayahnya. Jokowi juga bisa memanggil Menteri Keuangan untuk mengecek penggunaan anggaran daerah dalam perbaikan jalan atau menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperbaiki jalan yang dikelola pemerintah pusat. Jokowi pun bisa meminta laporan berkala dari kepala daerah mengenai hal tersebut. Tak perlulah Presiden membuat “pertunjukan” untuk sekadar mengerek citra.

Lagipula, solusi kebijakan yang dipilih Jokowi dengan mengambil alih tanggung jawab pemerintah Lampung menyisakan persoalan. Aspal jalan di sana memang bisa segera menjadi mulus. Tapi, cara Jokowi membereskan persoalan tampak sporadis dan diskriminatif sebab masalah infrastruktur tak hanya ada di Lampung. Dengan cara seperti ini, sulit bagi pemerintah pusat membenahi semua kerusakan infrastruktur seperti halnya di Lampung.

Tak menggunakan pendekatan sistemik, Jokowi tak membereskan masalah mendasar di daerah. Di antaranya, akuntabilitas penggunaan anggaran dan belanja daerah serta mekanisme pengaduan dan penanganan infrastruktur publik yang buruk. Cara Jokowi membereskan masalah sesungguhnya menunjukkan ada yang keliru dalam tata kelola pemerintahan: sistem perencanaan hingga pengawasan yang tak berjalan.

Bahwa Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan para bupati serta wali kota punya andil dalam kerusakan jalanan di wilayahnya, itu fakta yang tak bisa disembunyikan. Mereka, misalnya, selama ini membiarkan truk melintas di jalan yang tak sesuai dengan kelasnya dan mengabaikan kualitas proyek pengaspalan. Para kepala daerah tak bisa lepas tangan meski proyek perbaikan jalan sekarang diambil pusat.

Advertising
Advertising

Agar blusukan Jokowi ke Lampung tak disangka sekadar pencitraan atau membuat konten untuk diunggah di media sosial, tugas pemerintah kini adalah membuat sistem agar masyarakat bisa melaporkan pelayanan dan infrastruktur publik yang buruk serta memastikan masalah itu ditangani secara cepat. Publik harus bisa mengakses kanal pengaduan itu dengan mudah.

Jokowi telah meminta pengguna media sosial melaporkan jalanan rusak di berbagai daerah lewat kolom komentar di media sosialnya. Sekilas itu tampak baik, tapi sebenarnya serampangan karena penanganan komplain lewat media sosial bisa tak akuntabel. Tanpa membenahi pelayanan publik dan membuat sistem pengaduan yang andal, Presiden Jokowi sekadar mempraktikkan gimik untuk memoles citra.

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

8 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

29 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

37 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

41 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

56 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

57 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya