Alasan Biologis Mengapa Anak Sekolah Sulit Bangun Pagi

Penulis

Paul Kelley

Kamis, 2 Maret 2023 15:30 WIB

Ilustrasi anak tidur/mimpi buruk. Shutterstock.com

Di berbagai belahan dunia, anak remaja kerap disalahkan karena begadang, sehingga kesulitan untuk bangun di pagi hari. Meski benar bahwa banyak remaja (sama seperti orang dewasa) memiliki kebiasaan tidur yang buruk, para peneliti telah lama membuktikan bahwa sulitnya remaja untuk bangun pagi ini memiliki alasan biologis.

Pada 2014, kelompok peneliti dari University of Munich di Jerman membuktikan bahwa remaja sebenarnya mengalami waktu dengan cara yang berbeda. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa siklus 24 jam yang menentukan kapan Anda bangun dan tidur menjadi lebih siang selama usia remaja, hal ini berlangsung hingga mereka berusia 20 tahun.

Setelah usia 20, waktu bangun dan tidur Anda perlahan pulih hingga usia 55 saat di mana Anda secara alami terbangun di jam yang sama seperti ketika Anda berusia 10. Hubungan antara pergerakan jam biologis dan proses pubertas ini sangatlah kuat sehingga peneliti menunjukkan bahwa semakin siangnya mereka bangun di akhir masa remaja bisa menjadi penanda biologis berakhirnya masa pubertas.

Kurang tidur

Pada waktu yang hampir bersamaan dengan penelitian Munich, Russell Foster di Universitas Oxford, Inggris, membuat terobosan penting dalam ilmu neurosains tentang waktu. Dengan menggunakan tikus buta, Foster menunjukkan bahwa semua waktu tidur mamalia hanya bergantung pada sinar matahari. Ini berarti bahwa waktu biologis–yang menentukan kapan Anda merasa mengantuk–berbeda dari waktu sosial, yang ditentukan oleh jam dan kebiasaan kapan hal-hal tersebut harus dilakukan.

Advertising
Advertising

Ketika waktu biologis dan waktu sosial berbenturan, hal itu dapat menyebabkan kekurangan tidur. Jam masuk sekolah dan kuliah–biasanya antara jam 7.30 pagi dan 8.30 pagi–terlalu dini untuk remaja di seluruh dunia. Perubahan biologis yang dialami remaja berarti mereka harus tidur lebih malam, bangun lebih siang dan tidur selama delapan atau sembilan jam.

Sekarang ini, banyak remaja kehilangan dua hingga tiga jam tidur setiap hari sekolah. Seperti yang disimpulkan Steven Lockley dari Harvard University, Amerika Serikat, para remaja secara sistematis kekurangan tidur dan tidak dapat dipulihkan . Hal ini membahayakan kesehatan mereka.

Apa solusinya?

Secara teori, solusinya sederhana: Jam masuk sekolah harus disesuaikan dengan kebutuhan remaja yang perlu bangun lebih siang seiring bertambahnya usia. Namun dalam praktiknya, ada tiga tantangan utama: pembuktian bahwa masuk lebih awal secara langsung dapat merusak kesehatan remaja, mengidentifikasi jam masuk sekolah terbaik, dan mengatasi keengganan para pejabat pendidikan untuk mengubah jam masuk sekolah yang sudah ditentukan pada pagi hari.

Peringatan kesehatan. CDC., Author provided

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat telah mengumpulkan banyak studi ilmiah yang menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di sana harus menetapkan jam masuk yang lebih siang. Ada bukti medis yang kuat tentang bahaya memulai sekolah atau kuliah terlalu dini: jam masuk pada pagi hari membuat siswa remaja berisiko lebih besar mengalami obesitas, depresi, menggunakan narkotika, dan mendapat nilai buruk.

Saat ini, Asosiasi Kesehatan Amerika Serikat merekomendasikan agar tidak lagi ada kelas yang dimulai sebelum pukul 8:30. Namun, jam masuk lebih pagi masih diterapkan di banyak negara di dunia, seperti di Australia, Inggris, Prancis, dan Swedia. Ada penelitian lebih jauh tentang baiknya masuk sekolah lebih siang: penelitian ini menunjukkan bahwa ada manfaat kesehatan yang jelas untuk anak usia 13 hingga 16 tahun yang masuk sekolah pukul 10 pagi.

Mariah Evans dari University of Nevada, Amerika Serikat, Reno, menggunakan metode baru untuk mengidentifikasi jam masuk terbaik untuk remaja berusia 18 hingga 19. Kesimpulannya mengejutkan: Kegiatan belajar yang dimulai pukul 11 atau bahkan 12 siang merupakan waktu terbaik bagi proses pengetahuan.

Sekolah dan orang tua di seluruh dunia perlu mengubah cara mereka memperlakukan remaja: daripada menyalahkan mereka karena mengantuk di pagi hari, biarkan mereka bangun dan tidur terlambat agar sesuai dengan waktu biologis mereka. Dengan memulai kegiatan belajar lebih siang, kita membesarkan remaja yang lebih sehat dan lebih pintar. Ini hanya masalah waktu.

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation.

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

5 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

26 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

34 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

38 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

53 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

54 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya