The Adam Project: Perjalanan Adam ke Masa Lalu dan Masa Depan

Kamis, 5 Mei 2022 17:32 WIB

The Adam Project. Dok. Netflix.

THE ADAM PROJECT

Sutradara: Shawn Levy
Penulis: Jonathan Tropper, T.S Nowlin, Jennifer Flackett, Mark Levin
Pemain: Ryan Reynolds, Walker Scobell, Mark Ruffalo, Jennifer Garner, Catherine Keener, Zoe Saldaña

* * *

Dari tahun 2050, seorang pilot pesawat tempur mencuri sebuah mesin waktu untuk menembus ruang menuju tahun 2018. Namun sungguh celaka, pesawat mengalami kecelakaan dan telanjur bablas ke abad 2022. Sang Pilot bernama Adam Reed (Ryan Reynolds) yang mempunyai beberapa misi (salah satunya: bertemu kembali dengan isterinya Laura Shane yang diperankan Zoe Saldaña), terpaksa merombak strategi.

Dia harus mencari ayahnya, sang pencipta mesin waktu karena para penguasa di tahun 2050 akan menyalahgunakan mesin waktu untuk merombak timeline yang sudah terjadi. Ini bukan sekadar membuat segalanya kacau, tetapi juga akan merombak sejarah. Itulah sebabnya Adam merasakan urgensinya kembali ke tahun 2018.

Sementara dia terjebak di tahun 2022, bukan saja membuat Adam khawatir tak akan bisa menyelesaikan misi pentingnya yang dikejar waktu, tetapi ternyata bertemu dengan ‘dirinya sendiri’ yang masih berusia 12 tahun (diperankan dengan bagus oleh Walker Scobell). Pertemuan Adam dewasa dengan si Adam kecil menjadi bagian yang sangat menarik, bukan saja karena penampilan kedua aktor yang bersinar, namun juga adegan ini sebetulnya sebuah fantasi wajar yang kita alami dalam hidup nyata: bukankah tak jarang kita membayangkan bertemu dengan diri sendiri dalam versi masa kanak-kanak atau sebaliknya: versi tua renta di masa depan? Meski film ini mengkategorikan diri sebagai film fiksi ilmiah, tetapi drama di dalam film The Adam Project sebetulnya lebih banyak menekankan tentang keluarga dan rasa kehilangan.

Adam dewasa tak punya pilihan untuk tak mengajak si kecil Adam untuk bekerja sama. Perjalanan dan "persahabatan" di antara dua Adam inilah yang sebetulnya lebih menarik dijelajahi. Adam kecil adalah anak lelaki cerdas, cerewet, dan penuh rentetan pertanyaan (apakah aku akan sukses? Siapa pacarku? Kok kamu berotot, artinya aku akan berotot seperti kamu?). Sedangkan Adam dewasa, yang memang menjadi seorang pria berotot dan ganteng adalah lelaki yang sinis dan tampak betul sudah melalui banyak penderitaan sehingga ucapannya hampir selalu sarkastik dan menyebalkan.

Adam dewasa tak bisa berlama-lama protes dengan situasi. Dia harus segera menyelesaikan misinya. Adam dewasa tahu betul, dia tak boleh melanggar serangkaian peraturan mesin waktu: salah satunya adalah mencoba mengubah sesuatu yang sudah terjadi.

Tentu saja kembali ke 2022 bagi Adam dewasa berarti kembali pada lorong kenangan yang menyebalkan. Dia menyaksikan kembalinya Adam kecil (berarti dirinya) yang menjadi langganan perundungan di sekolah. Dia juga menyaksikan ibunya Ellie Reed (Jennifer Gardner) yang masih sangat berduka karena kematian suaminya, Louis Reed (Mark Ruffallo). Kunjungan ke tahun 2022 ternyata menjadi perjalanan masa lalu yang justru menjadi sangat personal bagi Adam.

Dalam banyak hal, penonton generasi boomers –atau generasi milenial dan Z yang gemar menyaksikan film klasik—pasti langsung mengaitkan film ini dengan film klasik "Back to the Future" (Robert Zemeckis, 1985), sebuah film komedi dengan konsep yang sama. Meski kita harus memaklumi teknologi di masanya, "Back to the Future" menjadi inspirasi di banyak film atau serial yang melibatkan mesin waktu, bahkan film "Ready Player One" karya Steven Spielberg (2018) menyebut film ini di dalam salah satu dialog tokohnya.

Film The Adam Project, meski menggunakan teknologi abad 21 yang sudah jauh lebih canggih dan ceritanyapun masuk ke area pertarungan kekuasaan dan politik –yang menjadi alasan besar Adam untuk kembali ke masa lalu—tetap menyederhanakan penyelesaian plot. Tetapi para penulis skenario yang jumlahnya empat orang itu tampak menekankan konsistensi bahwa mereka yang wara-wiri pada dimensi dan watu tertentu tetap harus menemukan nasib yang sudah digariskan.

Artinya, siapapun yang meninggal atau sakit di masa tertentu tak boleh diutak-atik nasibnya. Itu sebabnya akhir dari film ini sangat mengharukan, terlepas sepanjang film ada beberapa lubang pada plot. Adam besar maupun Adam kecil sudah berjanji akan mematuhi peraturan itu, sehingga kita menyaksikan dengan sedih: setelah misi tercapai, tak bisa lagi bertemu dengan orang-orang yang mereka cintai yang sempat "hidup kembali" dalam rangka membantu mereka untuk menghentikan penguasa rakus yang ingin merebut mesin waktu.

Film ini sangat cocok disaksikan pada akhir pekan: ringan, renyah seperti berondong jagung, penuh humor, dan keharuan.

LEILA S. CHUDORI

Baca juga:
8 Tayangan Anak dan Keluarga Terbaru Netflix Mei 2022, Termasuk The Boss Baby

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

3 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

24 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

32 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

36 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

51 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

52 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya