Surat untuk Megawati

Penulis

Senin, 14 Maret 2022 08:00 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat menghadiri acara perayaan hari ulang tahun PDIP ke-46 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 10 Januari 2019. HUT PDIP ke-46 menjadi puncak konsolidasi ideologi, organisasi, politik, dan konsolidasi kader partai untuk memenangkan partai di pemilihan legislatif dan juga memenangkan pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019. TEMPO/Subekti.

Editorial Tempo.co

---

Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang kami hormati.

Izinkan kami menulis surat ini sebagai ungkapan rasa prihatin atas perkembangan politik di Tanah Air. Rencana pemerintah untuk menunda pemilihan umum atau memperpanjang masa jabatan presiden hingga tiga periode tampaknya akan terus bergulir.

Advertising
Advertising

Sejumlah pertemuan telah digelar antarpartai politik untuk membahasnya. Secara sporadis spanduk telah dibentangkan dan aksi kebulatan tekad, istilah yang mengingatkan kita pada otoritarianisme Soeharto, digelar untuk mendukung perpanjangan itu.

Pemerintah lewat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggalang partai politik agar bersedia mengamandemen konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden. Tiga ketua partai menyatakan setuju. Dua partai pro pemerintah lainnya menolak.

Kami bersyukur, PDIP lewat pernyataan sekretaris jenderal partai menentangnya. Memiliki kursi terbanyak di DPR, PDIP memang bukan penentu tunggal jadi tidaknya amandemen konstitusi atau undang-undang dasar dilakukan. Tapi sebagai partai terbesar yang berada dalam barisan pendukung Jokowi, penolakan PDIP akan memperkuat komitmen partai lain untuk secara bersama-sama menyelamatkan demokrasi.

Ibu Megawati yang kami muliakan.

Kita tentu belum lupa: betapa buruk Indonesia di masa Soeharto. Kekuasaan pemerintahan yang tidak dibatasi waktu membuat korupsi merajalela, aspirasi politik diberangus dan rakyat hanya menjadi obyek yang dipaksa berkata setuju pada apapun yang dikatakan pemerintah. Regenerasi kepemimpinan tidak terjadi karena otoritarianisme menebas setiap kecambah pemimpin yang muncul.

Di Sukolilo, Surabaya, 1993, Ibu pernah mengalaminya. Ketika itu Orde Baru mengintervensi kongres PDI agar Ibu tidak terpilih sebagai ketua partai. Konflik berlanjut hingga peristiwa 27 Juli 1996 meletus. Korban jatuh. Dengan tidak mudah, PDIP lahir sebagai partai perlawanan.

Penundaan pemilu akan mengembalikan otoritarianisme itu. Calon-calon pemimpin, termasuk yang disiapkan PDIP, harus menunggu entah sampai kapan, agar dapat membuktikan dirinya mampu memimpin Indonesia. Penundaan Pemilu adalah pintu masuk bagi kekuasaan tanpa batas. Sekali disetujui, penundaan itu akan terus berulang.

Kita tidak bisa menerka apakah presiden setelah Jokowi akan lebih baik atau lebih buruk dari presiden yang digantikannya. Tapi asumsi bahwa hanya inkumben yang dapat menyelamatkan Indonesia — seperti disampaikan tiga pimpinan partai politik, menteri atau pengamat yang sama-sama kita ragukan integritasnya — merupakan sikap gede rasa yang tak patut. Dalam demokrasi setiap calon pemimpin secara berkala diberi kesempatan untuk membuktikan dirinya dalam proses politik bernama pemilu.

Sirkulasi kekuasaan merupakan darah demokrasi. Ada yang berkuasa, ada yang menjadi oposisi. Proses checks and balances, antara keduanya memastikan tak ada pihak yang sepenuhnya benar dan sepenuhnya salah. Saat kekuasaan yang satu berakhir, pihak lain memiliki kesempatan untuk memerintah. Sepuluh tahun Indonesia dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu berkeras agar PDIP tidak masuk pemerintahan agar proses kontrol dan keseimbangan itu dapat terus dijaga.

Ibu Megawati yang budiman,

PDIP harus menjadi ujung tombak perlawanan terhadap gagasan penundaan pemilu. PDIP tidak akan kehilangan apapun dengan mempertahankan sikap konstitusional itu. Sebaliknya partai akan kehilangan banyak hal jika menyetujui ide perpanjangan masa jabatan presiden.

Salam Hormat.

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

8 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

29 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

37 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

41 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

57 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

57 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya