Manipulasi Perjalanan Dinas

Penulis

Senin, 27 Juli 2020 07:30 WIB

PERSOALAN klasik dari tahun ke tahun: penyimpangan biaya perjalanan dinas aparat pemerintah. Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK menemukan lonjakan jumlah kasus penyelewengan ini pada tahun lalu. Pemerintah semestinya tidak memperbesar peluang penyelewengan dengan program rapat di luar kota yang kini digalakkan pada masa pandemi.

Menurut BPK, penyelewengan realisasi biaya perjalanan dinas pada 43 kementerian/lembaga sepanjang 2019 mencapai Rp 102,76 miliar. Temuan itu melonjak dari periode sebelumnya, 25,43 miliar. Bentuk penyimpangan itu antara lain perjalanan tanpa bukti pertanggungjawaban, manipulasi harga tiket, perjalanan dinas ganda, perjalanan dinas fiktif, dan kelebihan pembayaran.

Lembaga auditor negara itu setiap tahun selalu mengingatkan pemerintah agar meningkatkan pengawasan terhadap perjalanan dinas di semua instansi. Tapi penyalahgunaan terus terjadi. Kementerian yang disebutkan paling banyak temuan adalah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

BPK mencatat modus penyimpangan antara lain menitipkan surat perintah perjalanan dinas. Tindakan manipulatif dan pemalsuan dokumen perjalanan semestinya diteruskan ke proses hukum. Para pelakunya seharusnya diajukan ke pengadilan untuk menimbulkan efek jera bagi aparat pemerintah lainnya.

Lebih jauh dari itu, pemerintah sudah saatnya mengkaji model pengukuran kinerja kementerian dan lembaga. Tingkat penyerapan dana anggaran sebagai basis penilaian kinerja banyak menimbulkan ekses negatif, termasuk berbagai penyimpangan. Rezim penilaian ini memberi insentif kepada lembaga dan kementerian yang berhasil menghabiskan dana anggaran setiap tahun. Sebaliknya, lembaga yang tingkat penyerapan anggarannya rendah mendapat disinsentif.

Model semacam itu membuat organ-organ pemerintah sering kali harus menciptakan program yang tidak bermanfaat bagi masyarakat banyak. Apalagi, pada bulan-bulan menjelang akhir tahun. Perjalanan dinas ke luar kota dikebut demi menghabiskan dana anggaran. Penilaian sepatutnya didasarkan pada efisiensi: mereka yang bisa menciptakan program berdampak besar dengan biaya serendah mungkin layak mendapat apresiasi.

Efisiensi itu kini sangat diperlukan di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi. Pemerintah seharusnya menggunakan semua dana seefisien mungkin. Apalagi, pertumbuhan ekonomi sampai kuartal II masih minus hingga 5 persen dan masih akan berlanjut sampai akhir tahun.

Permintaan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi kepada enam kementerian dan lembaga agar menggenjot perjalanan dinas ke tujuh destinasi wisata tidak sesuai dengan semangat efisiensi itu. Kementerian pimpinan Luhut Binsar Pandjaitan tersebut menganggap dana sekitar Rp 4 triliun bisa digunakan untuk menggerakkan wisata yang terpukul pandemi. Jika dijalankan, keputusan tersebut bisa jadi akan meningkatkan angka penyelewengan dana perjalanan dinas pada tahun ini.

Semua kementerian dan lembaga semestinya mengikuti keputusan Kementerian Keuangan sebagai bendahara negara yang mendorong pelaksanaan rapat secara daring. Pertemuan virtual ini, selain hemat dan produktif, aman dari bahaya penularan Covid-19 bagi pesertanya. Tentu saja, kemungkinan penyelewengan dana perjalanan dinas juga bisa ditekan.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

31 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

43 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

58 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

59 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya