Kebijakan pemerintah menggencarkan perjalanan dinas dan rapat di luar kota untuk membantu bisnis maskapai penerbangan yang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19 tak hanya salah sasaran, tapi juga salah arah. Selain memboroskan anggaran di kala situasi sulit, kebijakan itu belum tentu berhasil menolong industri penerbangan kita.
Adalah Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang meluncurkan kebijakan tidak tepat itu. Melalui surat edaran, kedua kementerian itu mendorong para pejabat dan aparat sipil negara untuk mulai beramai-ramai melakukan perjalanan dinas. Kementerian Koordinator Kemaritiman bahkan menunjuk delapan daerah wisata sebagai lokasi rapat-rapat dinas tujuh kementerian dan badan yang ada di bawah koordinasinya.
Pemerintah menghitung anggaran sebesar Rp 4,1 triliun untuk perjalanan dinas itu bakal menggerakkan kembali bisnis penerbangan, hotel, dan layanan lainnya di daerah tujuan wisata, seperti Bali, Lombok, Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Batam, Likupang, dan Banyuwangi. Ratusan pejabat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta empat kementerian lainnya dibayangkan bakal berbondong-bondong naik pesawat, menyewa hotel, dan membelanjakan dananya di sana.
Sekilas, kebijakan itu terdengar sungguh brilian. Masalahnya, kedatangan rombongan pejabat dari Jakarta ke daerah-daerah, tatkala pagebluk masih belum mereda seperti sekarang, sungguh berisiko. Apalagi banyak orang yang diduga terjangkit virus corona tak bakal terdeteksi dengan rapid test antibodi yang kini jadi syarat membeli tiket pesawat.
Selain itu, kegiatan dinas pemerintah biasanya dipusatkan di satu-dua hotel berbintang saja. Dampak lebih jauh dari belanja dana perjalanan dinas ini untuk ribuan toko kecil penjual oleh-oleh atau warung makan khas di daerah wisata tak terlalu nyata benar. Di atas kertas, kunjungan kedinasan ini diharapkan memicu peningkatan animo khalayak ramai untuk berwisata beramai-ramai. Tapi itu pun masih amat spekulatif.
Walhasil, ada kesan dampak kebijakan pelonggaran perjalanan dinas ini buat industri penerbangan dalam negeri tak terkalkulasi dengan baik. Kenaikan frekuensi penerbangan akibat penerapan kebijakan ini, misalnya, belum bisa diperkirakan. Lagi pula, apa bisa perjalanan dinas berkala, seperti inspeksi rutin, dapat diarahkan ke delapan destinasi wisata itu saja?
Pemerintah semestinya memfokuskan sumber daya yang ada untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19. Kebangkitan banyak sektor industri akan terjadi dengan sendirinya jika wabah akibat infeksi virus SARS-CoV-2 ini bisa terkendali. Publik bisa melihat sendiri naik-turun jumlah orang yang terkonfirmasi positif, jumlah pasien di rumah sakit, ataupun jumlah mereka yang meninggal akibat pandemi lewat pemberitaan di media. Jika tren angkanya terus naik, tak akan ada warga yang berani bepergian jauh.
Industri penerbangan akan membaik setelah ekonomi bergerak. Tapi ekonomi baru akan bergerak jika sektor kesehatan berbenah. Itu kuncinya.
Berita terkait
IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan
2 hari lalu
RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.
Baca SelengkapnyaApriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi
11 hari lalu
Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.
Baca SelengkapnyaMenhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024
32 hari lalu
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Baca Selengkapnya34 hari lalu
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik
40 hari lalu
Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.
Baca SelengkapnyaAFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian
44 hari lalu
Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas
59 hari lalu
DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai
6 Maret 2024
NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.
Baca SelengkapnyaH+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras
15 Februari 2024
Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPenjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City
12 Februari 2024
Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.
Baca Selengkapnya