Lomba Corona

Penulis

Putu Setia

Sabtu, 27 Juni 2020 07:30 WIB

Putu Setia

@mpujayaprema

Terobosan baru dari Kementerian Dalam Negeri pada era pandemi Covid-19: menyelenggarakan berbagai lomba. Baru saja selesai lomba video inovasi menghadapi new normal, akan menyusul lomba melandaikan kurva penyebaran virus. Entah berapa miliar pula disediakan hadiah, belum diumumkan.

Lomba video inovasi atau lengkapnya “Lomba Inovasi Daerah dalam Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19” membuat geger. Sebab, informasinya tidak jelas. Banyak orang hanya tercengang melihat ada dana Rp 186 miliar untuk hadiah lomba video yang hanya berdurasi 1,5 menit itu. Hadiah pertama Rp 3 miliar, hadiah kedua Rp 2 miliar, dan hadiah ketiga Rp 1 miliar untuk setiap sektor yang dilombakan. Kategorinya pun banyak dan Rp 186 miliar habis untuk hadiah. Peserta lomba atas nama provinsi, kota, kabupaten, dan kabupaten tertinggal. Peserta terakhir ini tak jelas juntrungannya.

Kenapa uang itu tidak dipakai untuk membiayai rapid test agar penyebaran virus corona lebih cepat diketahui? Kenapa tidak dipakai untuk membantu tenaga medis membeli alat perlindungan diri? Kenapa tidak dipakai untuk tambahan dana riset agar vaksin corona cepat ditemukan? Dan banyak lagi “kenapa-kenapa” yang muncul.

Advertising
Advertising

Setelah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan di forum Dewan Perwakilan Rakyat, ada sedikit penjelasan. Ternyata, ini bisa disebut “lomba akal-akalan”, taktik menyalurkan bantuan dana ke daerah. Sumber uangnya dari Dana Insentif Daerah yang anggarannya sudah tersedia di Kementerian Keuangan. Agar daerah terangsang membuat video yang menjelaskan kesiapan new normal, lomba itu dipakai iming-iming menyalurkan insentif. Daerah diminta membuat formulasi bagaimana memberlakukan protokol kesehatan. Menurut Tito, lomba itu sebagai bentuk stimulasi dari pemerintah untuk prakondisi sebelum pemberlakuan new normal.

Penjelasan yang sedikit ternyata semakin tak jelas, kenapa menyalurkan insentif lewat lomba video? Yang dinilai itu mutu video dan pesan yang disampaikan lewat video atau kebutuhan daerah akan dana insentif untuk “bersama melawan corona"? Bagaimana juri menentukan pemenangnya karena ada 2.517 video dari 460 daerah, sementara juri hanya bekerja tiga hari? Apa semua video dipelototi?

Jika dikaitkan dengan dana insentif yang memang harus dikucurkan ke daerah, lomba ini jadi tak adil. Suatu daerah dengan kasus positif corona rendah bisa mendapat juara pertama dengan hadiah Rp 3 miliar, sementara daerah dengan kasus positif tinggi hanya mendapat juara ketiga. Atau sama sekali tak mendapat juara. DKI Jakarta, misalnya, dengan lima kota dan satu kabupaten, sama sekali tak meraih juara, padahal kasus positif Covid-19 mendapat “juara dua tingkat nasional” setelah Jawa Timur. Sementara itu, Provinsi Jambi, juga Sulawesi Tengah, mendapat juara pertama. Jadi yang dinilai videonya atau bagaimana menyuntik daerah itu dengan dana insentif sesuai dengan kebutuhan?

Akan menyusul lomba melandaikan kurva penularan Covid-19. Daerah yang bisa menurunkan kurva penularan itu dalam satu bulan akan mendapat hadiah. Skemanya sama, dana sudah tersedia yang memang merupakan insentif ke daerah. Apakah daerah akan menyiasati hal ini untuk dana miliaran itu? Jangan-jangan ada yang sengaja mengurangi kapasitas pengujian dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Semakin sedikit PCR dilakukan, semakin sedikit yang ketahuan positif Covid-19. Jika itu yang terjadi, jangan harap corona bisa minggat dengan akal-akalan. Dana di sekitar Covid-19 agaknya perlu diaudit total.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

15 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

24 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

45 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

53 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

57 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

7 Maret 2024

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

6 Maret 2024

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya