Normal Baru dan Kota Sehat

Penulis

Nirwono Joga

Rabu, 3 Juni 2020 07:30 WIB

Nirwono Joga
Pusat Studi Perkotaan

Kota harus menyehatkan dan menyejahterakan semua warganya. Kota harus pula memberikan peningkatan kualitas dan kelayakan hidup untuk menaikkan harapan hidup serta memudahkan akses ke fasilitas layanan kesehatan guna mengurangi risiko kematian, termasuk ancaman dari pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), dan mengembangkan penelitian vaksinnya.

Pada prinsipnya, hal itu berarti bagaimana kota membentuk masyarakat agar hidup sehat dan panjang umur. Hal ini diindikasikan oleh /penurunan angka kematian, kesigapan penanganan penyakit menular atau pandemi, pengurangan risiko penyakit lingkungan, dan pengurangan pencemaran lingkungan, baik air, udara, suara, maupun tanah.

Lingkungan kota yang sehat berperan penting secara langsung ataupun tidak langsung dalam pembentukan warga kota yang sehat jiwa-raga. Kota harus mencerminkan apa yang disebut sebagai "kota sehat". Kondisi kota sehat adalah ketika sanitasi lingkungan permukiman harus bersih dan higienis, sehingga tidak mudah timbul wabah penyakit, seperti diare, tifus, dan demam berdarah.

Kota juga harus bersih dari sampah. Semua jenis sampah terkelola dengan baik dan tuntas. Sampah yang tidak terolah akan menjadi sumber berbagai penyakit. Kota yang bersih dari sampah membuat lingkungan, kota, dan warganya lebih sehat. Warga kota wajib mengurangi jumlah produksi sampah, memanfaatkan kembali barang bekas, dan mendaur ulang sampah.

Advertising
Advertising

Dalam masa normal baru, tentu aspek protokol kesehatan harus menjadi landasan penting dalam membangun kota sehat. Hak atas kota menekankan bahwa setiap warga memiliki hak dan peluang yang sama untuk mendapat penghidupan, lapangan kerja, dan jaminan layanan kesehatan yang lebih baik di kota. Setiap warga berhak mendapat manfaat dari pembangunan kota secara umum maupun dari keberadaan kota.

Sifat keterbukaan kota ini mewajibkan adanya partisipasi masyarakat kota dari semua kalangan untuk menata kota sesuai dengan aspirasi masyarakat. Di bawah protokol kesehatan, partisipasi masyarakat menjadi faktor penting keberhasilan pelaksanaan kebijakan normal baru.

Masyarakat harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat, makan makanan sehat dan bergizi, rajin berolahraga, serta istirahat yang cukup. Mereka dibudayakan untuk belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah serta ke luar rumah hanya jika terpaksa dan wajib menggunakan masker. Mereka juga harus selalu menjaga jarak fisik, langsung membersihkan diri setelah bepergian, dan menghindari kerumunan.

Pemerintah kota perlu memberikan sertifikat untuk tempat makan (pedagang kaki lima, warung, dan restoran) berdasarkan tingkat kebersihan dan kesehatan tempat makan, cara pengolahan, penyajian, dan pengiriman makanan, sehingga pelanggan bisa memilih tempat makan yang bersih dan higienis, baik saat makan langsung di tempat maupun memesan lewat aplikasi online.

Kebiasaan mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan dalam penyajian makanan wajib dilakukan di tempat makan. Pedagang mencuci piring, sendok, gelas, dan perangkat masak dengan air bersih yang mengalir. Pedagang tidak membuang sisa makanan ke selokan atau tempat sampah, melainkan ke tong komposter sebagai bahan pupuk kompos.

Pemerintah harus meningkatkan kesadaran warga kota akan pentingnya aspek kebersihan dan kesehatan lingkungan hunian, dari kampung kota, real estate, rumah susun, hingga apartemen mewah. Kampanye kebersihan dilakukan secara terus-menerus untuk menghilangkan kebiasaan buruk, seperti merokok, meludah, dan buang air kecil atau besar sembarangan. Kemudian menggantinya dengan budaya sehat normal baru, seperti menyediakan kawasan bebas rokok, mengetahui tata cara baru batuk atau bersin, membangun sanitasi komunal, dan menyediakan akses air bersih di permukiman padat.

Normal baru kota sehat harus dimulai dari perencanaan lingkungan yang bersih, sehat, dan layak huni. Permukiman yang sehat adalah permukiman yang menyediakan jaringan sistem perpipaan air bersih yang memadai, sanitasi lingkungan yang sehat dan higienis, sistem pengolahan limbah berskala permukiman/kota, serta pengolahan sampah dari hulu ke hilir yang ramah lingkungan.

Pemerintah kota wajib menyediakan semua fasilitas kesehatan yang mumpuni, dari tingkat klinik kesehatan, pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, apotek, hingga laboratorium penelitian dan pengembangan vaksin dan obat serta teknologi medis terbaru. Fasilitas kesehatan ini akan melayani kebutuhan kesehatan jasmani dan mental masyarakat.

Kota sehat harus dapat memfasilitasi warga kota untuk tetap aktif bergerak secara fisik. Kota mempromosikan pentingnya gaya hidup sehat, rutin berolahraga, dan membiasakan berjalan kaki atau bersepeda dalam jarak dekat. Upaya perbaikan kota yang sehat dapat dimulai dari sudut pandang pejalan kaki.

United Nations Human Settlement Programme (UN Habitat) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengeluarkan buku panduan Integrating Health in Urban and Territorial Planning. Buku ini dapat menjadi rujukan semua pemangku kepentingan untuk menerapkan kota yang sehat sesuai dengan protokol kesehatan yang diselaraskan dengan kondisi tiap kota atau kabupaten di Indonesia.

Pada akhirnya, pembangunan kota sehat berorientasi pada manusia serta responsif terhadap infrastruktur gender, lanjut usia, anak-anak, dan difabel. Kota harus diarahkan menjadi lebih ramah lingkungan serta menyehatkan dan menyejahterakan warganya karena normal baru kota adalah masa depan kita.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

31 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

43 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

58 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

59 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya