Jangan Panik Hadapi Corona

Penulis

Rabu, 4 Maret 2020 07:30 WIB

Warga memeriksakan kesehatannya di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Selasa 3 Maret 2020. Menurut Kepala Instalasi Promosi Kesehatan RSPI Sulianti Saroso Tiursani Idawati, pos yang dibuka 24 jam gratis dan mulai dibuka pada minggu ketiga Januari itu mengalami peningkatan empat kali lipat pascapresiden mengumumkan dua orang positif Corona di Indonesia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Kepanikan banyak orang setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Depok, Jawa Barat, Senin lalu, positif terinfeksi virus corona, seharusnya tak terjadi. Aksi borong bahan makanan, masker, serta cairan disinfektan pembersih tangan di supermarket dan apotek, dalam dua hari terakhir, juga seharusnya diantisipasi. Semua itu bisa dicegah jika strategi komunikasi publik pemerintah lebih baik.

Faktanya, pengumuman Presiden Jokowi memang mengagetkan banyak kalangan. Soalnya, sampai pekan lalu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto masih terus membantah ada pasien virus corona di Indonesia. Sikap Terawan ini membuat World Health Organization (WHO) sampai harus mengingatkan pemerintah Indonesia agar meningkatkan pemantauan kesehatan warganya.

Sejak virus flu ini pertama kali berjangkit di Wuhan, Cina, pada September 2019, sudah ada 91 ribu orang di 64 negara yang terkena virus ini. Setidaknya 3.000 lebih orang di antaranya kemudian meninggal. Karena itu, meski tak boleh panik, pemerintah sebaiknya juga tidak meremehkan serangan virus corona ini.

Sayangnya, kini justru ada kesan bahwa pemerintah menggampangkan penanganan masalah pelik ini. Dalam dua pekan terakhir, banyak pejabat membuat pernyataan-pernyataan yang terkesan menganggap enteng wabah virus corona. Dari Menteri Terawan sampai Wakil Presiden Ma’ruf Amin sama-sama menawarkan solusi berdasarkan doa dan ibadah semata.

Ada juga pejabat lain yang menyatakan Indonesia bebas dari virus ini karena cuacanya yang tropis. Pernyataan-pernyataan menggelikan itu disusul dengan kebijakan membuka pintu-pintu wisata lewat diskon tiket penerbangan dan anggaran untuk buzzer (pendengung) guna menarik sebanyak mungkin turis. Ini justru membuat kepanikan warga makin menjadi.

Advertising
Advertising

Bahasa nonverbal Presiden Jokowi ketika mengumumkan kasus pasien positif virus corona juga tidak banyak membantu. Sambil duduk santai di sofa Istana Negara, bersebelahan dengan Menteri Terawan yang terus tersenyum, pengumuman Jokowi malah menguatkan kesan pemerintah tak serius menangani wabah corona.

Selain memperbaiki komunikasi publik yang terbukti tak efektif, pemerintah perlu terus mensosialisasi langkah-langkah antisipasi wabah ini. Semua pihak hendaknya menghentikan narasi-narasi tak perlu yang mengesankan kesombongan menghadapi wabah. Presiden harus berani menghentikan kebijakan yang terkesan lebih melindungi ekonomi ketimbang keselamatan publik.

Menteri Kesehatan sudah menegaskan cara kerja virus corona dan tingkat kematian pasien yang rendah. Namun cara Terawan memberi penjelasan kepada publik jelas perlu diperbaiki. Dia harus menekankan kesiagaan rumah sakit, kampanye pencegahan yang efektif, dan kolaborasi dengan pusat-pusat penelitian untuk menemukan vaksin serta pengobatan yang akurat dan efektif.

Pernyataan Terawan bahwa flu corona toh bisa sembuh dengan sendirinya adalah contoh narasi yang tidak tepat, karena menunjukkan antisipasi yang tak ilmiah. Langkah menghadapi wabah dengan komunikasi yang buruk dan mementingkan citra baik menunjukkan bahwa pemerintah tidak siap menanganinya.

Catatan:

Ini merupakan artikel tajuk koran tempo edisi 4 maret 2020

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

17 jam lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

9 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

30 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

38 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

42 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

58 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

58 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya