Sembrono Berujung Petaka

Penulis

Selasa, 25 Februari 2020 07:00 WIB

Sungai Sempor, Donokerto Turi Sleman tempat tragedi susur sungai yang menewaskan sejumlah siswa SMPN 1 Turi pada Jumat sore, 21 Februari 2020. Tempo/Pribadi Wicaksono

Tragedi tewasnya 10 siswa SMP Negeri Turi 1, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pekan lalu seharusnya bisa dicegah jika pimpinan sekolah dan pembina Pramuka tidak sembrono menggelar kegiatan susur sungai pada saat musim hujan. Orang awam pun paham bahwa melakukan aktivitas di sungai ketika musim hujan sangat berbahaya karena banjir bandang bisa tiba-tiba menerjang.

Polisi saat ini memang sudah menetapkan seorang pembina Pramuka sebagai tersangka. Tapi kesalahan tidak bisa hanya ditimpakan kepada pembina atau pelaksana kegiatan Pramuka. Kepala SMP Negeri 1 Turi juga harus diusut dan dikenai sanksi. Sebab, tanpa izin kepala sekolah, kegiatan susur sungai itu tidak akan terlaksana.

Lebih dari itu, ada persoalan mendasar dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah kita. Pasalnya, ini bukan kasus pertama kegiatan ekstrakurikuler sekolah memakan korban jiwa. Bulan lalu, seorang siswa kelas IV SDN 1 Abung Jayo, Lampung Utara, tewas tenggelam saat mengikuti kegiatan berenang sekolahnya. Tahun lalu, 16 Februari 2019, tiga siswa kelas IX SMP Negeri 25 Kota Semarang juga tewas di kolam renang pada saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Kesalahan tentulah bukan pada kegiatan ekstrakurikulernya. Tak ada yang keliru dari berenang, naik gunung, Pramuka, atau susur sungai. Yang justru perlu dievaluasi adalah pelaksanaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Kegiatan ekstrakurikuler, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, seharusnya dilakukan hanya setelah aspek keamanan serta keselamatannya diperiksa dengan saksama.

Bukan hanya itu. Kegiatan ekstrakurikuler sejatinya merupakan kegiatan pilihan, bukan wajib, bagi siswa. Karena itu, pilihan kegiatan tambahan itu juga harus disesuaikan dengan minat dan bakat siswa. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah perlu dievaluasi. Siswa yang mengikuti aktivitas ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minatnya akan jauh lebih siap mengantisipasi potensi bahaya dari kegiatan yang disukainya ketimbang siswa yang sekadar ikut-ikutan.

Advertising
Advertising

Tragedi di Turi juga menunjukkan minimnya pemahaman pihak sekolah dan pembina Pramuka soal urusan keselamatan yang sangat mendasar. Semua korban meninggal adalah siswa yang mengenakan rok panjang. Itu jelas bukan pakaian yang tepat untuk kegiatan di lapangan, terutama di sungai dengan aliran air yang deras. Ketika siswa menyeberang atau terkena air, rok panjang akan menahan air serta membuatnya terseret arus. Berbeda dengan celana panjang yang memberi ruang arus air langsung lewat di antara kaki.

Karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, juga dinas-dinas di daerah, harus menjadikan tragedi Turi sebagai titik balik untuk membenahi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Minimal, pembina ekstrakurikuler harus punya pengetahuan dan kemampuan dasar mengenai antisipasi bencana. Sebagai pendamping siswa, mereka harus tahu apa yang dapat membahayakan jiwa anak didiknya serta bagaimana mengantisipasinya. Syarat itu harus dituangkan dalam aturan atau keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tanpa itu, tragedi Turi bisa berulang.

Catatan:

Ini merupakan artikel tajuk koran tempo edisi 25 febuari 2020

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

8 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

29 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

37 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

41 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

56 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

57 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya