Di Balik Dinding Vatikan

Senin, 27 Januari 2020 16:24 WIB

Film Two Popes yang ditayangkan melalui Netflix diperankan Anthony Hopkins sebagai Paus Benedict dan Jonathan Pryce sebagai seorang kardinal

Ada apa di balik dinding tinggi Vatikan itu?

Tak ada yang sepenuhnya mengetahui. Sutradara Fernando Meirelles (City of God, Constant Gardener) mengarahkan film “The Two Popes” sebagai sebuah pernyataan: para paus (dan mantan paus) yang agung adalah manusia, yang mempunyai perbedaan gaya, perbedaan selera (dari soal musik hingga keseharian); memiliki berbagai emosi, yang terlibat dalam debat teologi sekaligus, tetapi juga memiliki kegemaran kecil-kecil seperti menyaksikan sepak bola sembari makan sepotong pizza.

Film ini dimulai pada saat Kardinal Jorge Bergoglio (Jonathan Pryce) menghadap Paus Benedict XVI (Anthony Hopkins) di rumah musim panas. Sembari berjalan di kebunnya yang asri dan luas itu, Sang Paus mengajak Kardinal Bergoglio untuk berbincang, sementara Kardinal meladeni obrolan kecil sang Paus dan mencoba mencari cara agar bisa menyerahkan surat pengunduran dirinya. Paus Benedict tampak menyadari keinginan sang Kardinal dan sengaja mengabaikan hasrat itu, karena Paus mempunyai sebuah rencana. Rencana ini kelak bukan hanya mengejutkan Bergoglio, tetapi seluruh dunia.

Pada tanggal 11 Februari tujuh tahun silam, Paus Benedict akhirnya membacakan pidato pengunduran dirinya dalam bahasa Latin dengan menyebut akibat “menurunnya daya pikiran dan tubuh” karena usia lanjut. Seorang Paus lazimnya tidak pensiun dan tidak mengundurkan diri. Masa jabatan biasanya dipegang hingga akhir hayatnya. Sebelumnya, Paus yang terakhir mengundurkan diri adalah Paus Gregory XII di tahun 1415.

Paus berikutnya yang terpilih adalah Kardinal Bergoglio yang kemudian kita kenal sebagai Paus Francis yang dikenal sebagai sosok progresif, membumi dan sangat sederhana.

Advertising
Advertising

Kita tak pernah diberi penjelasan mengapa sesungguhnya Paus Benedict memutuskan untuk mengundurkan diri. Kita hanya tahu beliau menempuh masa pensiunnya di Mater Ecclesiae Monastery untuk sesekali muncul di hadapan publik jika memang terasa perlu. Melalui berbagai berita, disebutkan bahwa di masa lalu, saat Paus Benedict masih dikenal sebagai Kardinal Ratzinger, sebuah skandal pecah, yaitu Pastur Peter Hullerman yang melecehkan begitu banyak anak-anak lelaki. Konon adalah Kardinal Ratzinger yang memindahkan Hullerman ke paroki lain, di mana sang pastur tetap saja meneruskan serangkaian pelecehan itu.

Bagian ini tidak terlalu dijelajahi oleh sutradara Meirelles, karena tampaknya ia lebih tertarik untuk menyorot Paus baru yang progresif itu: Paus Francis. Paus Francis adalah antitesa dari segala atribut Paus Benedict. Paus Francis bukan saja progresif dan terbuka pada hal-hal yang secara tradisional dijauhi oleh Paus sebelumnya, tetapi dia sangat membumi, gemar berbincang dengan rakyat jelata, tidak suka dilayani seperti seorang tuan dan dengan santai belanja jajanan di pinggir jalan. Dia juga senang dansa tango dan seperti warga Argentina umumnya, dia penggemar fanatik sepak bola. Dengan kata lain, Paus Francis memperlihatkan dia adalah bagian dari umatnya.

Tetapi sutradara Fernando Meirelles juga ingin memperlihatkan masa lalu Paus Francis atau Bergoglio (Juan Minujìn) dengan rinci. Bergoglio adalah seorang pemuda yang baru belakangan menyadari bahwa ia terpanggil untuk mengabdi sehingga dia meninggalkan tunangannya; seorang pastur yang pada pemerintahan diktator-militer Argentina hanya bisa diam menyaksikan bagaimana kolega dan kawan-kawannya ditahan dan disiksa. Bagi Bergoglio ini adalah ‘masa kelam’ dan ‘dosa’ yang selalu membebani pundaknya karena dia merasa tak menggunakan segala daya untuk membantu dan membela kawan-kawannya. Sutradara Fernando Meirelles memperlihatkan proses pertaubatan Bergoglio sebagai manusia, sebagai seorang hamba Tuhan dengan rinci, dalam dan menyentuh.

Itulah sebabnya Jonathan Pryce yang memerankan Paus Francis tampak menjadi tokoh yang lebih lengkap karena penjelajahan karakter yang lebih dalam dan luas.

Tetapi tentu saja kedua aktor itu: Anthony Hopkins sebagai Paus Benedict dan Jonathan Pryce menampilkan penampilan master yang luar biasa: kompak, saling memberi ruang dan sama-sama berdialog tak hanya melalui kata-kata, tetapi sorot mata dan gerak tubuh yang samar-samar.

Penutup film ini mungkin sesuatu yang menarik –entah fakta atau pak sutradara menggunakan lisensi kreatifnya—di mana kedua paus menyaksikan pertandingan bola: Argentina lawan Jerman. Adegan yang pas dan jenaka.

THE TWO POPES

Sutradara: Fernando Meirelles

Skenario: Anthony McCarten

Pemain: Anthony Hopkins, Jonathan Pryce

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

8 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

29 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

37 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

41 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

56 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

57 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya