Kambing Hitam Banjir Jakarta

Penulis

Kamis, 9 Januari 2020 07:30 WIB

Seorang sopir mencuci bajajnya menggunakan air yang menggenangi jalan Mangga Dua Raya, Jakarta, Selasa, 5 Maret 2019. TEMPO/Faisal Akbar

BANJIR di Jakarta dan sekitarnya pada hari-hari pertama 2020 seharusnya menjadi pelajaran untuk semua pihak: persoalan kronis ini tak bisa diselesaikan dengan saling tuding di depan umum. Pemerintah pusat dan daerah semestinya bekerja sama, bukan saling menyalahkan. Saling sindir antara PresidenJokoWidodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatBasoekiHadimoeljono, dan Gubernur DKI JakartaAniesBaswedantak bakal mencegah air bah datang lagi.

Gagalnya program pengendalian banjir di Ibu Kota pekan lalu menandakan buruknya manajemen semua lapis pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Padahal ini bukan bencana mendadak yang pertama kali terjadi. Semua orang tahu Jakarta dan daerahpenyangganya, yakni Tangerang,Depok, dan Bekasi, adalah kawasan langganan banjir. Selain kontur tanahnya berupa cekungan, ada belasan sungai yang mengalirkan air dari hulu di daerah Bogor lewat Jakarta sebelum sampai ke Laut Jawa. Hanya keledai yang tak pernah belajar dari kesalahan sebelumnya.

Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sebenarnya sudah mengirimkan peringatan tentang bencana ini, akhir tahun lalu. Pada 27 Desember 2019, BMKG merilis kabar bahwa bakal ada sejumlah provinsi yang diguyur hujan deras dengan angin kencang pada pergantian tahun, termasuk DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Tapi peringatan ini tak ditindaklanjuti.

Kajian tentang pengendalian banjir juga sudah banyak dibuat, tapieksekusinyatak pernah tuntas. Pejabat publik kita lebih suka berdebat soal istilah semacam "naturalisasi versus normalisasi" dan angkat tangan ketika ditanyai kenapa proyek normalisasi SungaiCiliwungyang baru setengah jalan kini terkatung-katung. Proyek pelebaran sungai itu baru tuntas sepanjang 16 kilometer dari rencana awal 30 kilometer. Kalau motifnya sudah politis, memang sulit berpikir solutif.

Kalau mau jujur, tak rampungnya proyek Ciliwung bukan cuma karena masalah pembebasan lahan. Demikian juga soal tersendatnya upaya memperbaiki daerah aliran sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Payung hukum bisa dibuat, regulasi pun bisadiubah-jikahambatannyaada di aturan. Masalahnya adalah koordinasi pemerintah pusat dan daerah yang tak jalan. Bagaimanapun, gubernur adalah kepanjangan tangan pemerintah pusat. Jika program nasional tak diindahkan kepala daerah, tentu banyak cara untuk memaksanya berjalan.

Advertising
Advertising

Tak hanya di Jakarta, penataan kawasan Puncak dan pembangunan sejumlah situ di Jawa Barat menghadapi masalah serupa. Dua bendungan yang diharapkan selesai akhir tahun ini, Bendung Ciawi dan Sukamahi, tak akan mampu mengatasi masalah jika hutan di sekitarnya terus dibabat. Perubahan peruntukan kawasan Puncak, dari semula untuk resapan air menjadi daerah wisata dan permukiman, hanya bisa terjadi ketika aparatur pemerintahan tidak berjalan efektif. Kelalaian menahun itu juga luput dari koreksi pemerintah pusat.

Dengan bencana banjir yang rutin terjadi setiap tahun, Jakarta seharusnya menjadi laboratorium antisipasi banjir terlengkap di dunia. Berbagai inovasi kebijakan publik dan infrastruktur bisa diuji coba dan dipantau efektivitasnya. Para pejabat publik perlu membuat terobosan yang bisa melampaui sekat-sekat kewenangan pemerintah pusat dan daerah. Sayangnya, itu tak terjadi karena kita lebih sibuk mencari kambing hitam setiap kali banjir datang.

Berita terkait

Mengenal Terowongan Silaturahmi Penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang Didatangi Paus Fransiskus

2 hari lalu

Mengenal Terowongan Silaturahmi Penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang Didatangi Paus Fransiskus

Terowongan silaturahmi yang dikunjungi Paus Fransiskus bukan sekadar untuk penyeberangan, melainkan juga simbol toleransi antarumat beragama

Baca Selengkapnya

Selain Gratiskan Tiket, Benteng Vredeburg Yogyakarta Sediakan Layanan Antar Jemput Kelompok Rentan

9 hari lalu

Selain Gratiskan Tiket, Benteng Vredeburg Yogyakarta Sediakan Layanan Antar Jemput Kelompok Rentan

Kelompok rentan disabilitas, lanjut usia, juga ibu hamil bisa menikmati layanan antar-jemput Benteng Vredeburg Yogyakarta mulai awal Agustus 2024

Baca Selengkapnya

Ubah Formasi Batuan Berusia 140 Juta Tahun, Dua Pria Nevada AS Dituntut 10 Tahun Penjara

10 hari lalu

Ubah Formasi Batuan Berusia 140 Juta Tahun, Dua Pria Nevada AS Dituntut 10 Tahun Penjara

Kedua pria tersebut mendorong bongkahan formasi batuan kuno ke tepi tebing dekat Redstone Dunes Trail di Area Rekreasi Nasional Danau Mead Nevada.

Baca Selengkapnya

Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

11 hari lalu

Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

Warga yang mencari lowongan kerja atau pelatihan meningkatkan keahlian dapat melihat informasi di laman milik dinas yang mengurusi ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

PDIP Berpeluang Usung Anies Maju di Pilkada Jakarta, Cak Imin: Semoga Lancar

13 hari lalu

PDIP Berpeluang Usung Anies Maju di Pilkada Jakarta, Cak Imin: Semoga Lancar

Cak Imin merespon peluang pencalonan Anies oleh PDIP untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

28 hari lalu

BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

elaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ema Setyawati mengatakan mayoritas kemasan galon air minum yang digunakan masyarakat memiliki potensi terkontaminasi senyawa kimia Bisfenol A atau BPA.

Baca Selengkapnya

Cabut Seluruh Keterangan di Kasus Vina, Liga Akbar: Banyak Orang Baik Dukung Saya, Dulu Tidak Ada yang Percaya

38 hari lalu

Cabut Seluruh Keterangan di Kasus Vina, Liga Akbar: Banyak Orang Baik Dukung Saya, Dulu Tidak Ada yang Percaya

Dalam sidang PK Saka Tatal, Liga Akbar mencabut seluruh BAP yang ia berikan dalam kasus Vina Cirebon. Merasa lebih tenang.

Baca Selengkapnya

Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

40 hari lalu

Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

Sebagai sebuah pembahasan, buku ini berusaha menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam kebijakan pengembangan industri pesawat terbang nasional.

Baca Selengkapnya

Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

52 hari lalu

Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Baca Selengkapnya