Terbang Tinggi Bersama Harley

Penulis

Jumat, 13 Desember 2019 07:30 WIB

Sejumlah moge BMW Motorrad dihadirkan pada acara peluncuran pesawat teranyar Garuda Indonesia, Airbus A330-900 Neo. Peluncuran ini digelar sepekan sebelum Menteri BUMN Erick Thohir memecat sejumlah direksi maskapai plat merah tersebut. Instagram/@Bmwmotorrad_id

DIREKTUR Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra adalah contoh pejabat publik yang secara telanjang menyalahgunakan kekuasaan demi kepentingan pribadi. Ia diduga telah meminta kelonggaran pemeriksaan Bea dan Cukai saat pendaratan pesawat baru Garuda dengan tujuan menyelundupkan Harley-Davidson. Baru memimpin perusahaan pelat merah itu selama setahun, sudah selayaknya ia dicopot dari jabatannya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyebut nama bekas Direktur Utama Pelindo III itu sebagai pemilik kargo bodong tersebut. Erick memutuskan mencopot I Gusti Ngurah Askhara setelah menerima surat dari Dewan Komisaris dan Komite Audit Garuda tentang hasil investigasi penyelundupan tersebut. Sepeda motor Harley klasik tipe Shovelheadini dipesan pada 2018 dan transaksi pembeliannya baru terjadi April lalu, kemudian diangkut ke pesawat baru Garuda Airbus A330-900 Neo.

Merugi Rp 2,45 triliun tahun lalu, maskapai penerbangan pelat merah ini memesan sembilan pesawat terbaru Airbus yang dikirim bertahap hingga 2030. Pesanan pertama tiba pada 17 November lalu. Terbang dari Prancis sehari sebelumnya, pesawat itu mengangkut 22 penumpang dan 10 awak. Empat penumpang adalah direksi Garuda Indonesia, termasuk I Gusti Ngurah Askhara, bersama para istri. Penumpang lain manajemen Garuda dan beberapa pemimpin perusahaan swasta nasional.

Untuk penerbangan perdana ini, manajemen Garuda meminta sejumlah keistimewaan kepada pengelola bandar udara. Tidak hanya menuntut perlakuan very important person (VIP) untuk para penumpangnya, petinggi Garuda juga meminta izin pesawat baru mendarat di hanggar Garuda Maintenance Facility dengan alasan seremoni. Maka Garuda hanya cukup memberitahukan manifes pesawat, kargo, dan bagasi kepada petugas Bea dan Cukai. Semua permintaan ini dipenuhi pengelola bandara. Tengah disorot karena skandal manipulasi keuangan 2018, petinggi Garuda semestinya malu meminta keistimewaan tersebut.

Karena mendapat informasi adanya barang ilegal di dalam pesawat, tim Bea dan Cukai melakukan penggeledahan dan menemukan Harley yang diurai dalam 15 koli. Ada juga tiga paket kargo bodong lainnya: dua berisi sepeda Brompton dan satu boks suku cadangnya. Ini jelas pelanggaran serius, bukan semata masalah administrasi yang bisa diselesaikan dengan membayar denda pajak. Praktik lancung ini melanggar Undang-Undang Kepabeanan, antara lain karena manipulasi manifes pesawat. Kasus ini jangan sampai berhenti di pencopotan I Gusti Ngurah Askhara. Tindak pidananya harus diusut tuntas.

Advertising
Advertising

Kasus ini semestinya tidak terjadi jika pengelola bandara tidak mengobral keistimewaan bagi Garuda dan manajemennya. Selain merampas hak publik, pemberian keistimewaan seperti ini mencederai keadilan. Fasilitas seperti ini tidak perlu dan lebih banyak mudaratnya, bahkan bisa berujung pada penyalahgunaan kewenangan. Para pejabat seharusnya juga malu meminta hak istimewa karena merekalah yang semestinya melayani masyarakat, bukan sebaliknya.

Skandal seperti ini tentu saja tak hanya dilakukan I Gusti Ngurah Askhara. Karena itu, Bea dan Cukai juga harus memberlakukan hal yang sama kepada siapa pun yang diduga melanggar ketentuan pabean ketika membawa barang dari luar negeri. Jika ada yang melanggar aturan, petugas Bea dan Cukai semestinya tidak segan menindaknya. Sebab, penyelundupan sekecil apa pun adalah tindakan kejahatan, apalagi jika itu dilakukan dengan menyalahgunakan kekuasaan.

Berita terkait

Mengenal Terowongan Silaturahmi Penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang Didatangi Paus Fransiskus

2 hari lalu

Mengenal Terowongan Silaturahmi Penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang Didatangi Paus Fransiskus

Terowongan silaturahmi yang dikunjungi Paus Fransiskus bukan sekadar untuk penyeberangan, melainkan juga simbol toleransi antarumat beragama

Baca Selengkapnya

Selain Gratiskan Tiket, Benteng Vredeburg Yogyakarta Sediakan Layanan Antar Jemput Kelompok Rentan

9 hari lalu

Selain Gratiskan Tiket, Benteng Vredeburg Yogyakarta Sediakan Layanan Antar Jemput Kelompok Rentan

Kelompok rentan disabilitas, lanjut usia, juga ibu hamil bisa menikmati layanan antar-jemput Benteng Vredeburg Yogyakarta mulai awal Agustus 2024

Baca Selengkapnya

Ubah Formasi Batuan Berusia 140 Juta Tahun, Dua Pria Nevada AS Dituntut 10 Tahun Penjara

10 hari lalu

Ubah Formasi Batuan Berusia 140 Juta Tahun, Dua Pria Nevada AS Dituntut 10 Tahun Penjara

Kedua pria tersebut mendorong bongkahan formasi batuan kuno ke tepi tebing dekat Redstone Dunes Trail di Area Rekreasi Nasional Danau Mead Nevada.

Baca Selengkapnya

Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

11 hari lalu

Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

Warga yang mencari lowongan kerja atau pelatihan meningkatkan keahlian dapat melihat informasi di laman milik dinas yang mengurusi ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

PDIP Berpeluang Usung Anies Maju di Pilkada Jakarta, Cak Imin: Semoga Lancar

13 hari lalu

PDIP Berpeluang Usung Anies Maju di Pilkada Jakarta, Cak Imin: Semoga Lancar

Cak Imin merespon peluang pencalonan Anies oleh PDIP untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

28 hari lalu

BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

elaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ema Setyawati mengatakan mayoritas kemasan galon air minum yang digunakan masyarakat memiliki potensi terkontaminasi senyawa kimia Bisfenol A atau BPA.

Baca Selengkapnya

Cabut Seluruh Keterangan di Kasus Vina, Liga Akbar: Banyak Orang Baik Dukung Saya, Dulu Tidak Ada yang Percaya

38 hari lalu

Cabut Seluruh Keterangan di Kasus Vina, Liga Akbar: Banyak Orang Baik Dukung Saya, Dulu Tidak Ada yang Percaya

Dalam sidang PK Saka Tatal, Liga Akbar mencabut seluruh BAP yang ia berikan dalam kasus Vina Cirebon. Merasa lebih tenang.

Baca Selengkapnya

Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

40 hari lalu

Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

Sebagai sebuah pembahasan, buku ini berusaha menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam kebijakan pengembangan industri pesawat terbang nasional.

Baca Selengkapnya

Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

52 hari lalu

Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Baca Selengkapnya