Sepinya Penumpang LRT

Penulis

Rabu, 4 Desember 2019 07:30 WIB

Moda transportasi Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan jalur Cawang-Cibubur.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mencari solusi untuk mengatasi minimnya jumlah penumpang light rail transit atau LRT rute Velodrome-Kelapa Gading. Langkah penyelamatan harus dilakukan agar proyek mercusuar yang dirancang secara gegabah ini tidak terlalu mubazir.

Sejak beroperasi secara komersial pada awal bulan ini, rute LRT tersebut masih sepi peminat. Padahal tiketnya relatif murah, yakni Rp 5.000 per orang. Seperti disaksikan Tempo, pada saat jam pulang kerja hanya terdapat belasan penumpang dalam satu rangkaian kereta berkapasitas 270 orang itu. Ketika masa uji coba dan masih gratis, kereta ringan ini rata-rata mengantar sekitar 7.000 orang saban hari. Angka ini pun baru mencapai separuh dari target.

Sedikitnya peminat LRT semakin menunjukkan bahwa proyek yang semula dibangun untuk mendukung Asian Games 2018 tersebut tidak dipersiapkan secara cermat. Proyek ini digadang-gadang akan menjadi sarana transportasi para atlet dari Wisma Atlet ke stadion balap sepeda Velodrome di Rawamangun. Nyatanya hal itu tak terwujud, karena pengerjaannya molor. Kereta ringan ini malah baru dioperasikan setelah perhelatan olahraga Asia tersebut selesai.

Pemerintah pun kurang memperhitungkan manfaat proyek itu bagi masyarakat luas. Jalur kereta ringan ini baru dibangun sepotong dan tidak terintegrasi dengan jalur transportasi lain. Proyek ini bahkan terpisah dari jalur LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi, yang kini sedang dikebut pembangunannya oleh pemerintah pusat.

Kacaunya perencanaan itu menyebabkan Pemerintah Provinsi DKI tampak kesulitan melanjutkan proyek LRT. Untuk fase kedua, pemerintah berencana meneruskannya ke arah Jakarta International Stadium di kawasan Taman BMW, Jakarta Utara. Hanya, melihat jalur yang akan dilewati, bisa diprediksi rute itu juga akan sepi penumpang.

Advertising
Advertising

Pemerintah semestinya mendahulukan pembangunan jalur ke arah stasiun kereta api Manggarai. Jalur ini akan lebih ramai karena terhubung dengan kereta Commuter Line. Integrasi jalur LRT juga bisa dilakukan dengan angkutan mikro JakLingko di beberapa stasiun. Cara ini akan bisa menyedot lebih banyak penumpang, mengingat jalur menuju Kelapa Gading kerap macet pada jam-jam sibuk.

Harus diakui, tidaklah mudah menyelamatkan proyek LRT yang sudah salah kaprah sejak awal. Tapi hal ini perlu dilakukan demi menghindari kerugian negara yang lebih besar. Proyek LRT rute Velodrome-Kelapa Gading sepanjang sekitar 5 kilometer, misalnya, memakan biaya hingga Rp 5,8 triliun. Untuk biaya operasional, pemda DKI Jakarta juga harus memberikan subsidi tiket yang cukup besar, yaitu Rp 35.655 per penumpang.

Pemerintah juga perlu mengkaji lagi secara cermat kelanjutan proyek LRT, yang total jalurnya akan mencapai 40 kilometer. Sepinya LRT rute Velodrome-Kelapa Gading memperlihatkan bahwa perencanaan proyek ini benar-benar amburadul. Jangan sampai kesalahan serupa terulang dalam meneruskan proyek tersebut.

Catatan:

Ini merupakan artikel tajuk koran tempo edisi 4 Desember 2019

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

22 jam lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

31 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

42 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

58 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

59 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya