Klaim Curang Dana BPJS

Penulis

Selasa, 3 Desember 2019 07:00 WIB

Aktifitas pelayanan di kantor BPJS Kesehatan di Kawasan Matraman, Jakarta, Selasa, 5 November 2019. BPJS Kesehatan mengakui mulai ada peserta mandiri BPJS Kesehatan yang mulai pindah kelas setelah iuran naik. Tempo/Tony Hartawan

PERNYATAAN Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bahwa ada dokter yang berlaku curang dalam menagih biaya pengobatan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan layak dicermati. Jika benar, praktik lancung yang turut menyebabkan tekornya keuangan BPJS Kesehatan itu harus dibongkar dan dihentikan.

Sejak beroperasi pada Januari 2014, BPJS Kesehatan terus dirundung kekurangan dana. Pada 2014, keuangan lembaga itu defisit Rp 1,54 triliun. Tahun ini, kas mereka terancam tekor hingga Rp 32 triliun. Tanpa pembenahan menyeluruh, BPJS Kesehatan bakal bangkrut total.

Besarnya biaya pengobatan penyakit berat, seperti kanker, jantung, dan gagal ginjal, kerap menjadi alasan. Tak sedikit pula peserta BPJS yang mendaftar ketika sakit, lalu berhenti membayar iuran setelah mendapat pelayanan kesehatan.

Belakangan terungkap juga bahwa defisit anggaran BPJS disebabkan oleh kecurangan sejumlah rumah sakit dalam mengajukan tagihan. Mereka mengklaim tagihan untuk kategori kelas perawatan atau tindakan medis yang lebih tinggi dari yang seharusnya.

Dalam catatan BPJS Watch, ada 586 ribu perempuan di Indonesia yang melahirkan dengan operasi caesar pada Januari-November 2018. Jumlah klaim BPJS untuk tindakan ini mencapai Rp 3,2 triliun. Angka itu menunjukkan bahwa jumlah persalinan dengan caesar tersebut lebih dari dua kali lipat persalinan normal. Padahal, berdasarkan angka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah persalinan caesar lazimnya hanya 20 persen dari persalinan normal.

Advertising
Advertising

Ikatan Dokter Indonesia menyingkap sisi gelap lain penggunaan dana BPJS Kesehatan oleh rumah sakit, yakni praktik re-admission alias pendaftaran pasien secara berulang. Ketika seorang pasien datang ke rumah sakit, dokter melayaninya lalu meminta pasien itu pulang sebelum sembuh. Tak lama kemudian, pasien berobat lagi ke rumah sakit. Dengan cara itu, rumah sakit bisa mengklaim biaya ke BPJS lebih dari satu kali.

Untuk menambal defisit yang terus melebar, pemerintah tak cukup hanya mengambil jalan pintas dengan menaikkan iuran hingga 100 persen. Kenaikan iuran mulai awal 2020 itu tak akan mengatasi persoalan defisit bila pengelolaan dana BPJS tak dibenahi. Apalagi, setelah iuran dinaikkan, bisa jadi banyak peserta yang malas atau tak mampu membayar. Tanpa perbaikan pelayanan BPJS Kesehatan, orang yang mampu membayar lebih mahal pun bisa beralih ke asuransi swasta.

Banyak hal yang perlu dibenahi, baik di sisi manajemen BPJS Kesehatan maupun rumah sakit. Di sisi BPJS Kesehatan, perlu pembenahan sistem penagihan iuran, kejelasan manfaat yang diterima pasien, dan proses verifikasi klaim. Pengawasan atas pengelolaan iuran BPJS juga harus diperketat. Tak boleh ada celah sedikit pun yang memungkinkan pemborosan, apalagi penggelapan.

Kementerian Kesehatan harus memastikan berhentinya penyelewengan dana BPJS oleh rumah sakit. Untuk itu, Kementerian perlu melakukan audit administratif dan audit pelayanan medis. Pada saat yang sama, organisasi profesi kedokteran harus mengawasi dan menindak anggotanya yang berlaku lancung.

Tanpa pembenahan total serta pengawasan yang ketat, defisit keuangan BPJS Kesehatan akan sulit dipersempit. Ujungnya, cita-cita memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat pun bakal sulit terwujud.

Catatan:

Ini merupakan artikel tajuk koran tempo edisi 3 Desember 2019

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

15 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

24 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

45 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

53 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

57 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

7 Maret 2024

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

6 Maret 2024

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya