Staf Khusus Pura-pura Milenial

Penulis

Tempo.co

Selasa, 26 November 2019 07:30 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 21 November 2019. Dari kiri: Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, Putri Indahsari Tanjung, Angkie Yudistia dan Aminuddin Ma'ruf. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

KEPUTUSAN Presiden Joko Widodo mengangkat staf khusus dari kalangan anak muda merupakan langkah sia-sia. Tujuh orang berusia di bawah 40 tahun itu tak lebih dari etalase politik untuk menunjukkan bahwa Jokowi merupakan presiden milenial. Sebuah pencitraan yang tidak berguna.

Pekan lalu, Jokowi memperkenalkan tujuh anggota staf khusus barunya. Mereka adalah Putri Indahsari Tanjung (pendiri Creativepreneur), Adamas Belva Devara (pendiri Ruangguru), Ayu Kartika Dewi (perumus gerakan SabangMerauke), Angkie Yudistia (pendiri Thisable Enterprise yang tunarungu), Gracia Billy Mambrasar (pemuda Papua peraih beasiswa Oxford), Aminuddin Ma’ruf (mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia), dan Andri Taufan Garuda (CEO Amartha).

Seberapa pun cemerlangnya masukan staf khusus tersebut, mereka tidak lebih dari-seperti yang dikatakan Jokowi-teman diskusi Presiden. Para milenial tersebut tidak punya daya tekan seperti yang dimiliki elite partai politik, yang lebih dulu menjadi teman diskusi Presiden. Untuk sekadar meminta masukan, Jokowi bisa kapan saja memanggil para milenial itu tanpa perlu memberi jabatan.

Sebaliknya, menarik anak-anak muda dengan segudang prestasi itu justru berpotensi membuat lembaga dan perusahaan yang mereka rintis terbengkalai. Mungkin Presiden lupa bahwa satu karakter start-up adalah ketergantungan yang besar terhadap pendirinya pada masa-masa awal. Pencerabutan founder sebelum bisnis itu benar-benar kuat bisa membuatnya mati atau, setidaknya, layu. Presiden bisa mendukung sepak terjang anak-anak muda tersebut secara lebih konkret dengan menerbitkan kebijakan dan/atau insentif agar perusahaan-perusahaan rintisan itu berkembang lebih pesat.

Membolehkan para ring-1 Istana itu tetap bekerja di tempat mereka, seperti yang Presiden sampaikan, bisa melanggar Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2012 tentang Utusan Khusus Presiden, Staf Presiden, dan Wakil Presiden. Menurut ketentuan tersebut, staf khusus memperoleh hak keuangan dan fasilitas setara pejabat eselon I. Setiap bulan, masing-masing mendapat Rp 51 juta hingga akhir masa jabatan presiden, yakni pada 2024. Artinya, negara berhak menuntut tanggung jawab kerja mereka setara dengan pejabat eselon I.

Advertising
Advertising

Politik pencitraan ini juga bersinggungan dengan politik balas jasa. Selain tujuh anak muda tersebut, Jokowi mempertahankan nama lama seperti Anggit Nugroho, sahabat lama Jokowi; dan Diaz Hendropriyono, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Mereka didampingi Arief Budimanta dan Dini Shanti Purwono, politikus PDI Perjuangan dan PSI. Ada juga mantan aktivis Fadjroel Rachman, yang pada periode lalu diberi jabatan oleh Jokowi sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya. Mereka termasuk pendukung terdepan Jokowi dalam pemilihan presiden lalu.

Staf khusus yang mencapai 14 orang ini membuat birokrasi semakin tambun. Pada Kabinet Kerja 2014-2019, jumlahnya hanya sebelas. Orang-orang di sekitar Presiden jadi lebih padat lagi jika diakumulasikan dengan Kantor Staf Kepresidenan-lembaga bentukan Jokowi pada 2015-yang terpisah dari staf presiden. Belum lagi jika dihitung delapan anggota Staf Khusus Wakil Presiden yang baru dilantik kemarin. Semua ini berkebalikan dengan omongan Jokowi yang menggadang-gadang efisiensi dan perampingan birokrasi.

Catatan:

Ini merupakan artikel tajuk koran tempo edisi 26 November 2019

Berita terkait

Empat Staf Khusus Menkopolhukam Mundur bersama Mahfud Md

2 Februari 2024

Empat Staf Khusus Menkopolhukam Mundur bersama Mahfud Md

Mahfud Md sebelumnya menyerahkan surat pengunduran diri ke Presiden Jokowi di Istana Merdeka kemarin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas

23 Januari 2024

Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas

Sejumlah pihak menanggapi pernyataan Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang mengatakan program food estate singkong tak semuanya gagal.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

27 Oktober 2023

Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

Aminuddin Ma'ruf mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden karena jadi tim pemenangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Ini rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Johnny G. Plate Tuding Stafsusnya Berbohong dan Jadikan Kominfo Tempat Sampah

18 Oktober 2023

Johnny G. Plate Tuding Stafsusnya Berbohong dan Jadikan Kominfo Tempat Sampah

Johnny G. Plate menilai eks stafsusnya membolak-balikkan fakta. Dedi yang diangkat jadi Dewas Bakti sering minta honorarium dan insentif.

Baca Selengkapnya

Profil Faldo Maldini: Eks Ketua BEM UI, Kader PAN dan PSI, Kini Staf Khusus Mensesneg

25 Maret 2023

Profil Faldo Maldini: Eks Ketua BEM UI, Kader PAN dan PSI, Kini Staf Khusus Mensesneg

Faldo Maldini kerap balas kritikan BEM UI kepada pemerintah. Padahal dulu ia pernah jabat Ketua BEM UI, kini jadi Staf khusus Mensesneg dan kader PSI.

Baca Selengkapnya

Said Aqil Serukan Tidak Bayar Pajak, Begini Respons Stafsus Sri Mulyani

1 Maret 2023

Said Aqil Serukan Tidak Bayar Pajak, Begini Respons Stafsus Sri Mulyani

Staf Khusus Menkeu Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo buka suara soal seruan antan Ketua Umum PBNU Said Aqil untuk tidak membayar pajak.

Baca Selengkapnya

Profil Lin Che Wei: Ekonom hingga Langganan Jadi Penasihat Pemerintah

18 Mei 2022

Profil Lin Che Wei: Ekonom hingga Langganan Jadi Penasihat Pemerintah

Lin Che Wei menjadi tersangka dalam kasus mafia minyak goreng. Kejaksaan Agung menetapkan Chen Wei sebagai tersangka kelima.

Baca Selengkapnya

Ayu Kartika Dewi akan Menikah, Calonnya Memenuhi 97 dari 100 Kriterianya

15 Maret 2022

Ayu Kartika Dewi akan Menikah, Calonnya Memenuhi 97 dari 100 Kriterianya

Dari seratus daftar kriteria yang dibuat Ayu Kartika Dewi, Gerald Bastian ternyata telah memenuhi 97 daftar tersebut.

Baca Selengkapnya

Sean Sheila, Label Mode Melibatkan Difabel Hadir di Paris Fashion Week 2022

10 Maret 2022

Sean Sheila, Label Mode Melibatkan Difabel Hadir di Paris Fashion Week 2022

Ada dua brand fashion Indonesia yang benar-benar tampil di Paris Fashion Week 2022. Salah satunya label mode yang ramah difabel.

Baca Selengkapnya

Resmi Melamar Putri Tanjung, Guinandra Jatikusumo Pernah Menulis Kalimat Ini

6 Maret 2022

Resmi Melamar Putri Tanjung, Guinandra Jatikusumo Pernah Menulis Kalimat Ini

Chairul Tanjung dan istrinya berkali-kali menyeka air mata saat akan melepas Putri Tanjung ke jenjang kehidupan selanjutnya.

Baca Selengkapnya