Pendidikan yang Membebaskan

Penulis

Kamis, 31 Oktober 2019 07:30 WIB

Mendikbud Nadiem Makarim mengambil buku saat berkunjung ke Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Rabu (ANTARA/Indriani)

Pendapat Presiden Joko Widodo bahwa harus ada link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja akan menjadikan lembaga pendidikan hanya sebagai penghasil tenaga kerja. Visi ini menghendaki lembaga pendidikan menyesuaikan diri dengan industri: sekolah hanya bertugas mencetak lulusan siap kerja.

Harus dipahami bahwa tujuan pendidikan tidak hanya untuk menjawab tantangan industri, tapi juga memaksimalkan potensi yang dimiliki setiap manusia agar bisa berperan dalam masyarakat sesuai dengan potensi dan perannya.

Tugas utama Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bukanlah menyiapkan sumber daya manusia siap kerja. Ia juga hendaknya tak sekadar mewujudkan link and match antara pendidikan dan industri seperti harapan Presiden Joko Widodo.

Presiden selayaknya membuang jauh-jauh pandangan yang memposisikan pendidikan sebagai lembaga pelatihan yang mencetak tenaga-tenaga terampil sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Pendidikan harus menjadi tempat bagi anak agar bisa mengembangkan potensi dirinya dengan gembira. Pendidikan merupakan sarana mengoptimalkan nilai-nilai kebaikan dalam diri setiap individu.

Berlatar belakang profesional dan pebisnis digital, Nadiem diharapkan bisa melakukan pendekatan baru dan berbeda dalam strategi pendidikan. Namun kehadirannya bukan untuk membuat sekolah berbasis teknologi dan menghasilkan lulusan yang ahli teknologi. Selayaknya Nadiem membuat pendidikan yang mampu melahirkan individu yang inovatif, mampu merespons situasi sesuai dengan potensi dan ilmu yang dimilikinya, serta mampu beradaptasi dengan perubahan.

Advertising
Advertising

Kelemahan sistem pendidikan kita adalah lemahnya metode pengajaran dan absennya strategi mendasar untuk merumuskan pendidikan bagi semua orang. Sistem pendidikan kita juga buruk dalam hal interaksi guru-murid: absennya interaksi yang menyenangkan serta memacu daya kritis dan kreativitas. Sistem pendidikan kita juga cenderung menyeragamkan pikiran.

Menteri Pendidikan yang baru harus segera memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Sebagai langkah awal, dia harus berani mengubah kurikulum usang yang sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman. Ia juga harus mampu menciptakan pendidik berkualitas di semua jenjang dan memeratakan pendidikan.

Nadiem harus berani membebaskan pendidikan dari indoktrinasi yang menyeragamkan pikiran. Ia patut mendorong tumbuhnya nilai-nilai kebaikan setiap individu, keberagaman, dan sikap demokratis. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pelbagai permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini-dari korupsi, narkotik, kemiskinan, intoleransi, hingga radikalisme-dapat diatasi salah satunya dengan memperbaiki pendidikan.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

31 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

43 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

58 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

59 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya