Pekerjaan Rumah Kepala Polri Baru

Penulis

Jumat, 25 Oktober 2019 07:30 WIB

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz meninjau aksi unjuk rasa pengemudi ojek online di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, 23 April 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah

Langkah Presiden Joko Widodo menyodorkan Komisaris Jenderal Idham Azis sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian RI cukup mencengangkan. Bukan cuma tak memiliki prestasi yang menonjol, ia juga akan memasuki masa pensiun sekitar 15 bulan lagi. Dengan masa tugas yang pendek, Idham akan sulit melakukan banyak perubahan.

Ketika menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Idham tidak menunjukkan gebrakan yang luar biasa. Pencalonannya bisa dibilang merupakan antitesis dari pengangkatan Tito Karnavian sebagai Kepala Polri pada 2016, yang dianggap mewakili generasi muda kepolisian. Kala itu, Tito yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme harus melangkahi empat angkatan di atasnya untuk menggantikan Jenderal Badrodin Haiti.

Prestasi dan kapabilitas Tito pun tidak diragukan. Ia berpengalaman menangani terorisme saat menjadi Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror. Ia juga pernah mengurus banyak kasus di Papua ketika menjadi kepala kepolisian daerah di sana pada 2012-2014.

Keputusan Jokowi memilih Tito saat itu dinilai cukup positif demi menuntaskan reformasi Polri. Pemerintah menginginkan perubahan yang menyeluruh dan konkret, seperti pembenahan sistem perekrutan, pemangkasan pelayanan publik yang berbelit-belit, penghapusan pungutan liar, serta pemberantasan mafia hukum. Pembenahan besar-besaran itu membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Tugas itu sebetulnya belum rampung. Kepolisian di bawah Tito bahkan cenderung banyak menggunakan pendekatan represif. Ia juga meninggalkan urusan besar, yakni kasus penyiraman terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Advertising
Advertising

Kini, Jokowi menugaskan Idham untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah itu. Jika pencalonan ini direstui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, Idham perlu segera membuktikan bahwa ia memang layak menempati jabatan yang penting itu. Ia harus menuntaskan reformasi di kepolisian, menghilangkan friksi antarkelompok, dan menuntaskan urusan penting, seperti kasus Novel.

Tantangan lain Kepala Polri yang baru adalah menghilangkan pendekatan yang semakin represif dalam menangani unjuk rasa. Menurut Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, jumlah kasus kekerasan yang melibatkan polisi mencapai 643 kasus dalam setahun terakhir. Angka itu belum termasuk tindakan represif dalam penanganan unjuk rasa mahasiswa pada September lalu. Demo itu menyebabkan dua mahasiswa meninggal di Kendari. Adapun di Jakarta, tiga pendemo meninggal. Semua kasus itu semestinya diusut hingga tuntas dan pelakunya diadili.

Kepolisian RI seharusnya benar-benar melaksanakan semboyan Tribrata: melayani, melindungi, mengayomi masyarakat. Citra yang muncul sekarang, kepolisian lebih banyak melindungi kepentingan pemerintah, elite politik, atau pengusaha ketimbang mengayomi masyarakat. Persepsi buruk ini hanya bisa dihapus jika Kepala Polri yang baru sanggup melakukan reformasi menyeluruh, termasuk menegakkan profesionalisme di kepolisian.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

31 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

43 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

58 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

59 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya