Menyehatkan BPJS Kesehatan

Penulis

Rabu, 4 September 2019 07:00 WIB

Aktivitas pelayanan di kantor BPJS kesehatan Jakarta Pusat. TEMPO/Tony Hartawan

Kenaikan 100 persen iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk kelas satu dan dua per 1 Januari tahun depan merupakan kebijakan tepat yang seharusnya dilakukan pemerintah sejak dulu. Namun menaikkan iuran saja tak bakal menyelesaikan semua persoalan. Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk membenahi kondisi internal BPJS Kesehatan.

Kebijakan menaikkan iuran perlu didukung karena, tanpa kenaikan iuran, kas BPJS akan selamanya tekor. Sudah lama dikeluhkan bagaimana besaran iuran peserta BPJS tak sebanding dengan perhitungan aktuaria biaya perawatan kesehatan. Adapun besaran kenaikan iuran di kelas satu dan dua seharusnya tak terlalu memberatkan warga kelas menengah. Apalagi iuran untuk kelas ekonomi alias kelas tiga juga tidak naik, yakni tetap Rp 25.500 per bulan.

Meski agak terlambat, kebijakan ini merupakan langkah realistis untuk memperbaiki BPJS secara gradual. Karena itu, kenaikan iuran ini harus dibarengi dengan pembenahan di lingkup internal BPJS. Misalnya keluhan soal banyaknya warga miskin yang sampai sekarang tidak terdaftar di BPJS Kesehatan. Ini perlu segera dibenahi. Artinya, sistem seleksi peserta BPJS harus diperbaiki agar tak muncul lagi keluhan serupa di masa mendatang.

Tak adanya seleksi peserta yang baik memang mengundang masalah. Banyak peserta yang baru mau mendaftar ke BPJS ketika mereka sendiri jatuh sakit. Peserta semacam itu langsung menikmati berbagai fasilitas BPJS pada hari pertama mereka terdaftar sebagai anggota. Hal seperti ini mustahil terjadi di perusahaan asuransi biasa.

Akibat pola kerja semacam itu, BPJS Kesehatan selalu mengalami defisit keuangan. Setahun setelah program ini berjalan pada awal 2014, BPJS sudah tekor sebesar Rp 3,3 triliun. Hingga Agustus lalu, angka defisit lembaga ini telah mencapai Rp 14 triliun. Jumlahnya diperkirakan meningkat hingga Rp 32,84 triliun pada akhir tahun ini.

Advertising
Advertising

Selain soal seleksi peserta, pemerintah lewat Kementerian Kesehatan perlu mengatur ulang jenis penyakit yang memperoleh jaminan. Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, seperti kanker paru yang diderita pasien perokok, semestinya tak perlu dijamin. Di banyak negara, jaminan sosial hanya mencakup pelayanan perawatan kesehatan dasar.

Ke depan, pemerintah harus menjadikan pembenahan sistem dan manajemen di BPJS Kesehatan sebagai prioritas. Program jaminan kesehatan universal ini mesti dijalankan dengan prinsip yang benar sesuai dengan kaidah asuransi modern. Dalam skema asuransi, selain berhak mendapat jaminan pembiayaan, warga berkewajiban membayar premi yang nilainya masuk akal.

Kesehatan seluruh warga masyarakat, terutama kalangan yang tidak mampu, memang harus dijamin oleh negara. Namun, dengan besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang terbatas, pemerintah tentu tidak mampu membayar seluruh biaya pengobatan. Kenaikan iuran BPJS tersebut seharusnya menjadi momentum untuk mulai mengelola lembaga ini laiknya asuransi profesional.

Berita terkait

Nonton Timnas vs Bahrain, Jokowi: Gondok Banget

6 hari lalu

Nonton Timnas vs Bahrain, Jokowi: Gondok Banget

Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekesalannya menyaksikan laga sepakbola Timnas Indonesia melawan Bahrain semalam.

Baca Selengkapnya

Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

9 hari lalu

Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival

Baca Selengkapnya

Gaet Wisatawan, Pemkab Bantul Siapkan Ragam Acara di Pantai Selatan sampai Akhir 2024

9 hari lalu

Gaet Wisatawan, Pemkab Bantul Siapkan Ragam Acara di Pantai Selatan sampai Akhir 2024

Pertunjukan seni tari Sendratari Sang Ratu pada Desember di kawasan Pantai Parangtritis

Baca Selengkapnya

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

11 hari lalu

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

Tempat yang terlalu ramai dan objek wisata yang tiketnya harus dibeli berbulan-bulan sebelumnya adalah dua hal yang perlu diketahui sebelum ke Inggris

Baca Selengkapnya

Barang Ini Sebaiknya Tidak Dimasukkan ke Koper saat Naik Pesawat, Bisa Bocor di Ketinggian

14 hari lalu

Barang Ini Sebaiknya Tidak Dimasukkan ke Koper saat Naik Pesawat, Bisa Bocor di Ketinggian

Penurunan tekanan atmosfer di ketinggian dapat menyebabkan botol dan kaleng bertekanan bocor dan mengotori isi koper.

Baca Selengkapnya

HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Ini Sederet Event Selain Wayang Jogja Night Carnival

15 hari lalu

HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Ini Sederet Event Selain Wayang Jogja Night Carnival

Event HUT Kota Yogyakarta telah dipersiapkan mulai Oktober hingga Desember 2024 di berbagai titik.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Yogyakarta, IShowSpeed Coba Naik Andong di Malioboro hingga Laku Masangin

24 hari lalu

Akhir Pekan di Yogyakarta, IShowSpeed Coba Naik Andong di Malioboro hingga Laku Masangin

IShowSpeed memulai pengalaman menaiki andong di seputaran Malioboro dan berhenti di Pasar Beringharjo.

Baca Selengkapnya

Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

34 hari lalu

Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

DPRD mempertimbangkan pilkada sehingga mengusulkan tiga calon penjabat gubernur Jakarta tanpa Heru Budi.

Baca Selengkapnya

Ha Long Bay Vietnam Kembali Buka untuk Wisatawan setelah Dilanda Topan Yagi

34 hari lalu

Ha Long Bay Vietnam Kembali Buka untuk Wisatawan setelah Dilanda Topan Yagi

Aktivitas pariwisata berangsur-angsur normal di Ha Long Bay Vietnam. Penduduk setempat dan petugas fungsional telah membersihkan area tersebut.

Baca Selengkapnya

Tren Airport Tray Aesthetic, Pelancong Unggah Foto Estetik Barang Pribadi di Nampan Bandara

35 hari lalu

Tren Airport Tray Aesthetic, Pelancong Unggah Foto Estetik Barang Pribadi di Nampan Bandara

Tren Airport Tray Aesthetic memperlihatkan nampan bandara berisi barang-barang pribadi yang ditata rapi di nampan berwarna abu-abu.

Baca Selengkapnya