Mudik Bisa Lebih Asyik

Penulis

Jumat, 14 Juni 2019 07:00 WIB

Siapkan 1500 Kursi, Jabar Gelar Mudik Asyik 2016

PENATAAN layanan transportasi selama masa liburan Idul Fitri tahun ini relatif lebih baik dari sebelumnya. Dua ruas jalan tol baru lintas Jawa dan Sumatera serta perbaikan fasilitas di ruas-ruas lain menambah lancar arus kendaraan dan mempercepat waktu tempuh secara signifikan.

Fasilitas layanan darurat dan manajemen lalu lintas yang dilakukan Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan berbagai pihak turut menunjang keberhasilan penataan mudik kali ini. Hasilnya, setidaknya hingga Jumat pekan lalu, angka kecelakaan dan korban meninggal jauh berkurang dibanding pada 2018. Angka yang dirilis Korps Lalu Lintas Kepolisian RI, hingga dua hari menjelang Lebaran terjadi 336 kecelakaan dengan korban jiwa sebanyak 74 orang. Artinya, ada penurunan hingga sekitar 60 persen dibanding tahun lalu, yang mencapai 831 kecelakaan dengan 178 korban jiwa.

Perjalanan ke kampung pun lebih aman lantaran jalur pulang dijaga oleh 182 ribu personel gabungan dari unsur Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia, Jasa Marga, dan Satuan Polisi Pamong Praja. Selain itu, untuk pertolongan pertama, Badan SAR Nasional mengerahkan empat heli SAR di sepanjang jalur pantai utara dan pantai selatan Jawa, jalan tol Jakarta-Merak-Bakauheni, jalan Trans Sumatera, serta di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.

Bukan berarti tidak ada lagi yang bisa diperbaiki. Kecelakaan dengan korban jiwa, meski sedikit, menunjukkan masih ada persoalan. Menurut catatan polisi, sebagian besar kecelakaan pada mudik kali ini disebabkan oleh pengemudi yang lelah dan mengantuk. Pemerintah bisa berkonsentrasi pada persoalan tersebut.

Perlu ada upaya yang lebih serius untuk menyadarkan pengemudi mengenai pentingnya menjaga kebugaran tubuh. Ketersediaan tempat istirahat yang memadai di sepanjang jalur mudik dengan demikian harus mendapat perhatian khusus pada waktu mendatang. Banyak pemudik kali ini mengeluhkan terbatasnya jumlah tempat istirahat-kalaupun ada, sebagian fasilitasnya buruk. Jangan sampai persoalan rest area menghambat pengemudi untuk memulihkan diri. Tempat istirahat yang baik dan dalam jumlah yang cukup juga akan meningkatkan kualitas libur pemudik, yang kebanyakan pekerja di kota.

Advertising
Advertising

Catatan lain adalah harga tiket pesawat yang tinggi. Pemerintah memang sudah berupaya menurunkan batas atas tarif penerbangan komersial sebesar 15 persen menjelang libur Lebaran. Tapi impaknya pada harga tiket tidak seberapa, mengingat tarif telah lebih dulu melambung hingga 100 persen, bahkan lebih, sejak akhir tahun lalu. Terutama bagi pemudik dengan tujuan di luar Jawa dan Sumatera, yakni Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku, yang tidak punya pilihan selain pesawat-mudik dengan kapal laut membutuhkan waktu libur minimal dua minggu-tiket mahal jelas sangat memberatkan.

Pemerintah mesti berupaya sungguh-sungguh untuk memberikan tarif angkutan udara yang wajar bagi masyarakat. Telusuri hingga tuntas dugaan persekongkolan dalam penetapan harga tiket oleh dua maskapai penerbangan besar. Demikian pula rencana Presiden Joko Widodo mengizinkan maskapai asing melayani penerbangan lokal tidak ada salahnya dilaksanakan demi mengoreksi bisnis penerbangan domestik yang saat ini cenderung oligopolistik.

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

8 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

29 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

37 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

41 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

56 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

57 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya