Ancaman terhadap Demokrasi Kita

Penulis

Selasa, 14 Mei 2019 07:30 WIB

Hasil Pemilu dan Pilpres, Massa Pro - Kontra Demo di Bawaslu Sumut, Jumat 10 Mei 2019. Tempo/Sahat Simatupang

Berlarut-larutnya Perkubuan Politik Setelah Pemilihan Presiden 2019 Berbahaya Bagi Sistem Demokrasi Indonesia. Pemerintah Harus Berhati-hati Dalam Menggunakan Aparatnya Untuk Mengatasi Gesekan Sosial Di Masyarakat Akibat Perbedaan Dalam Menyikapi Hasil Pemilu. Jangan Sampai Perkubuan Yang Meruncing Ini Memicu Krisis Politik.

Kedua Kubu Pendukung Calon Presiden Harus Sabar Menunggu Proses Penghitungan Suara Di Komisi Pemilihan Umum. Segala Bentuk Intimidasi Terhadap Lembaga Penyelenggara Pemilu Itu Patut Dianggap Sebagai Serangan Terhadap Demokrasi. Kubu Prabowo Subianto Boleh Saja Mengklaim Menang Dengan Perolehan 62 Persen Suara. Namun Klaim Sepihak Itu Tidak Bisa Dipakai Untuk Menuding Kpu Melakukan Kecurangan Terstruktur, Sistematis, Dan Masif. Apalagi Mengajak Pendukungnya Mengerahkan Massa Untuk Menolak Penghitungan Suara. Bukti Dan Temuan Lapangan Yang Dimiliki Seharusnya Disiapkan Ketika Menempuh Jalur Hukum Dengan Mengajukan Gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Ke Mahkamah Konstitusi.

Pemerintah Pun Tak Semestinya Terpancing Oleh Langkah Kubu Prabowo. Pembentukan Tim Asistensi Hukum Oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, Dan Keamanan Wiranto Untuk Mengkaji Ucapan Atau Aktivitas Para Tokoh Terkait Dengan Pemilihan Umum Dan Pemilihan Presiden Jelas Merupakan Keputusan Gegabah. Pembentukan Tim Ini Patut Dianggap Sebagai Upaya Membungkam Kritik. Pemerintah Berpotensi Melanggar Konstitusi Karena Memberangus Kebebasan Berekspresi.

Respons Berlebihan Juga Ditunjukkan Orang-orang Di Sekitar Jokowi. Mereka Termakan Oleh Manuver Kubu Prabowo. Kepala Kepolisian Ri Jenderal Tito Karnavian Mengancam Akan Menerapkan Pasal 107 Kitab Undang-undang Hukum Pidana Tentang Makar Terhadap Mereka Yang Terlibat Dalam Pengerahan Massa. Adapun Mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M. Hendropriyono Memperingatkan Rizieq Syihab Dan Warga Negara Indonesia Keturunan Arab Agar Tidak Memprovokasi Rakyat Melakukan Gerakan Politik Jalanan. Respons Tersebut Memberi Kesan Bahwa Pemerintah Fobia Terhadap Perbedaan Pendapat. Sejauh Provokasi Kubu Prabowo Belum Membuahkan Tindakan Pelanggaran Hukum, Polri Tak Sepatutnya Bereaksi Berlebihan.

Kedua Kubu Seharusnya Dapat Lebih Menahan Diri. Tindakan Berlebihan Dalam Menyikapi Hasil Pemilu Dapat Merusak Sistem Demokrasi Yang Dengan Susah-payah Dibangun Sejak Reformasi Pada 1998. Tindakan Segelintir Elite Politik Yang Menghalalkan Segala Cara Untuk Meraih Kekuasaan Dengan Mengusung Politik Identitas, Serangan Hoaks, Serta Eksploitasi Ujaran Kebencian Telah Mengancam Kelangsungan Demokrasi. Para Pemegang Kuasa Politik Hendaknya Segera Melakukan Rekonsiliasi Untuk Mengakhiri Polarisasi Di Masyarakat. Pihak Yang Kalah Menerima Dengan Legawa Dan Sang Pemenang Mesti Sadar Bahwa Ia Sedang Mengemban Amanat Besar Dari Rakyat.

Advertising
Advertising

Kita Patut Memetik Pelajaran Dari Petaka Yang Menimpa Sejumlah Negara Timur Tengah Yang Mengalami Musim Semi Arab Pada Akhir 2010. Perbedaan Paham, Ideologi, Dan Aliran Yang Menyangkut Kekuasaan Telah Memicu Perpecahan Di Masyarakat Yang Berujung Pada Konflik Berdarah Di Sejumlah Negara. Demokrasi Memang Tak Selamanya Mulus, Tapi Terbukti Sebagai Tatanan Politik Paling Tepat Untuk Mengelola Kehidupan Bernegara Dan Menjamin Hak Asasi Manusia. Untuk Mewujudkannya, Semua Dari Kita Punya Tanggung Jawab Berdemokrasi Dengan Benar.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

31 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

43 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

58 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

59 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya