Sudahi Para Menteri Tersangkut Korupsi

Penulis

Kamis, 2 Mei 2019 07:30 WIB

Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri kabinet kerja menghadiri Perayaan Natal Nasional 2018 di Medan, Sumatra Utara, Sabtu malam, 29 Desember 2018. Presiden Jokowi tampak didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. ANTARA

BERTAMBAHNYA anggota kabinet yang terseret perkara korupsi sudah semestinya mendapat respons cepat dari Presiden Joko Widodo. Jangan lagi berdalih menunggu penetapan tersangka sebelum memberhentikan mereka. Sikap tegas penting untuk memberikan sinyal kepada masyarakat bahwa perang terhadap korupsi masih menjadi prioritas dan tidak ada tempat di pemerintahan bagi siapa pun yang menilap uang negara.

Setidaknya ada empat anggota kabinet yang namanya masuk dalam pusaran perkara korupsi yang tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Ruang kerja tiga dari mereka sudah digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi, meski status mereka masih sebatas saksi.

Imam Nahrawi disebut dalam kasus dana hibah kementeriannya untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia. Kasusnya sudah memasuki persidangan, dan Imam tampil sebagai saksi. Menteri Lukman disebut dalam kasus suap pengisian jabatan di kementeriannya yang menjerat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy. Dalam proses penyidikan, KPK menggeledah ruang kerja Lukman dan menyita duit Rp 180 juta dan US$ 30 ribu, yang diduga berhubungan dengan kasus ini. Lukman sudah dipanggil KPK, tapi belum memenuhinya.

Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, terseret dalam kasus suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Riau-1. Politikus Partai Golkar, Eni Maulani Saragih, menyebutkan ada pertemuan di rumah Airlangga untuk membahas sejumlah proyek PLTU. Adapun Menteri Enggartiasto Lukita diseret tersangka kasus suap anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Bowo Sidik Pangarso. Setelah diperiksa, Bowopolitikus Golkarmengaku mendapat Rp 2 miliar dari Enggartiasto.

Tanpa harus menunggu langkah KPK, Presiden Jokowi mesti segera meminta empat menteri itu mundur atau memberhentikan mereka. Meski belum menjadi tersangka atau terbukti bersalah, masuknya nama mereka dalam pusaran kasus korupsi sudah menjadi cela yang mencoreng kabinet. Kasus yang melilit mereka juga sedikit-banyak akan mempengaruhi kinerja kementeriannya.

Advertising
Advertising

Semua menteri yang masuk pusaran kasus korupsi itu berlatar partai politik. Karena itu, Jokowi, yang hampir pasti terpilih lagi, perlu lebih berhati-hati saat menyusun kabinet mendatang. Harus diakui, akan sulit bagi Presiden untuk mengabaikan aspirasi partai politik pendukung dalam memilih menteri. Namun setidaknya ia bisa mengatur agar kementerian strategis tidak dipegang politikus.

Jokowi juga perlu menerapkan fit and proper test yang lebih ketat dalam memilih menteri. Telaah rekam jejak, integritas, dan komitmen para calon perlu melibatkan lembaga-lembaga negara yang memiliki akses atas perkara korupsi dan penyimpangan lain, seperti KPK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, serta Ombudsman Republik Indonesia. Dengan cara itu, diharapkan dalam periode pemerintahan berikutnya, kabinet diisi oleh pejabat yang bersih.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

11 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

31 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

40 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

43 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

59 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

59 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya