Merampingkan Industri Perbankan

Penulis

Rabu, 13 Maret 2019 07:20 WIB

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuka 28 booth khusus pelayanan transaksi perbankan, termasuk penukaran valuta asing (money changer) bagi para atlet, officials, dan pengunjung Asian Games 2018.

Langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempercepat perampingan industri perbankan patut didukung. Postur perbankan Indonesia memang masih terlalu gemuk dan mayoritas merupakan bank berskala menengah ke bawah. Agar semakin efisien, kuat, dan bisa bersaing, terutama di Asia Tenggara, industri perbankan perlu dirampingkan.

Untuk mempercepat upaya itu, OJK akan memperlonggar aturan kepemilikan tunggal atau single presence policy. Sebelumnya, sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 39/POJK.03/2017, konsolidasi bank hanya bisa dilakukan melalui merger. Aturan ini kurang fleksibel karena pengambilalihan bank kecil harus diikuti proses peleburan. Dengan adanya kebijakan baru, proses merger tidak diwajibkan. Bank kecil yang diambil alih bisa saja dijadikan bank satelit untuk segmen pasar tertentu tanpa harus dilebur.

Saat ini terjadi ketimpangan aset di antara 115 bank yang beroperasi. Sebanyak 70 persen total aset industri perbankan dikuasai oleh 15 bank besar papan atas. Sisanya terbagi dalam puluhan bank menengah dan kecil. Idealnya, industri perbankan diisi 50-70 bank agar ketimpangan aset tidak terlalu mencolok tapi tetap kompetitif.

Dari aspek permodalan, hanya lima bank yang memiliki modal inti lebih dari Rp 30 triliun. Adapun bank yang memiliki modal inti yang kecil-di bawah Rp 5 triliun-mencapai 82 bank. Perampingan akan memperkuat struktur permodalan di masing-masing bank. Bank dengan modal yang besar dan kuat akan membuat nasabah merasa nyaman. Kinerja bank akan menjadi lebih efisien. Postur perbankan nasional yang lebih ramping juga akan mempermudah pengawasan OJK karena jumlah bank yang dipantau lebih sedikit.

Upaya memperkuat industri perbankan semakin penting karena implementasi ASEAN Framework Agreement on Services yang akan diterapkan tahun depan. Pelaksanaan kesepakatan ini akan membuat persaingan semakin terbuka. Bank nasional mempunyai peluang besar untuk berekspansi ke negara lain di kawasan ASEAN. Sebaliknya, bank-bank dari negara tetangga juga akan mudah masuk ke Indonesia.

Advertising
Advertising

Hanya bank bermodal kuat yang akan mampu bersaing. Ambil contoh Malaysia dan Singapura. Mereka hanya memiliki beberapa bank, tapi bank tersebut merupakan bank-bank besar di dalam negerinya yang mempunyai daya saing tinggi dalam pasar ASEAN. Saat ini industri perbankan domestik masih tertinggal dibandingkan dengan industri yang sama di kawasan ASEAN. Bukan hanya modal, ketertinggalan bisnis perbankan di negara kita juga menyangkut jaringan, pemasaran, operasional, dan pengembangan teknologi informasi.

Itu sebabnya, langkah perampingan industri perbankan amat perlu kendati harus tetap dilakukan secara hati-hati. OJK perlu mengawasi proses pengambilalihan bank secara ketat. Jangan sampai kebijakan ini disalahgunakan untuk "menyelamatkan" bank-bank kecil yang kondisinya sakit parah. Alih-alih memperkuat kinerja, bank sakit itu justru akan menjadi benalu bagi bank induk. Proses perampingan harus tetap mempertimbangkan hitung-hitungan bisnis dan akal sehat.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

11 jam lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

9 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

30 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

38 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

42 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

57 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

58 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya