Sinyal Bahaya Industri Baja

Penulis

Jumat, 21 Desember 2018 07:00 WIB

Dua pekerja mengamati proses produksi baja di PT Gunung Steel Group di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, 26 Februari 2015. Penyerapan tenaga kerja di industri baja sebanyak 200.000 orang. TEMPO/Tony Hartawan

PEMERINTAH sudah saatnya menertibkan pabrik baja berteknologi tungku induksi (induction furnace) yang makin menjamur. Teknologi sederhana ini berbiaya murah, tapi tidak bisa menghasilkan baja beton yang benar-benar memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Proses produksi lewat tungku induksi juga tidak ramah lingkungan.

Baja tungku induksi boleh jadi digunakan pula oleh sejumlah perusahaan konstruksi untuk mengerjakan proyek pemerintah. Peredaran produk ini merusak persaingan industri baja karena harganya murah. Masyarakat menyebut produk itu sebagai besi banci atau non-SNI. Produk ini amat berbahaya jika digunakan untuk proyek infrastruktur. Layak dicurigai, penyebab sederet insiden proyek infrastruktur juga berkaitan dengan mutu baja yang dipakai.

Insiden proyek infrastruktur telah terjadi delapan kali sejak September 2017. Sebagian besar insiden ini merupakan kegagalan konstruksi. Kendati penyebab sesungguhnya tidak pernah diungkapkan, penggunaan baja tungku induksi diduga memiliki andil. Semestinya pengusutan sejumlah insiden itu dilakukan secara tuntas dan hasilnya diumumkan ke publik.

Pabrik baja tungku induksi sebetulnya masuk kategori industri rumah tangga. Biaya investasinya relatif kecil. Teknologinya pun sederhana. Lazimnya, teknologi tanur induksi dipakai untuk pengecoran, bukan untuk membikin besi beton. Kualitas besi beton yang dihasilkan amat rendah karena tidak melewati tahap pemurnian dan homogenisasi seperti peleburan baja blast furnace dan electric arc furnace, yang digunakan perusahaan besar seperti PT Krakatau Steel.

Tak hanya mengacaukan persaingan industri baja, pabrik baja tungku induksi juga mencemari lingkungan. Sejumlah penelitian menyimpulkan, teknologi ini menyebabkan polusi yang bisa berakibat buruk terhadap warga di sekitar pabrik. Cina, sebagai negara asal pabrik-pabrik itu, sudah sejak 2010 melarang teknologi tungku induksi untuk besi beton. Akibatnya, 2.000 pabrik terpaksa tutup dan direlokasi ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. Ratusan pabrik tungku induksi hingga kini masih beroperasi di sejumlah daerah di negara kita.

Advertising
Advertising

Persaingan industri baja makin kurang sehat karena adanya kelonggaran impor baja. Celakanya, banyak importir mengakali tarif bea masuk sehingga berhasil "menghemat" kewajiban menyetor kepada negara triliunan rupiah. Mereka menghindari pembayaran most favourable nations, tarif bea masuk yang dikenakan atas barang impor dari negara yang tidak memiliki perjanjian khusus dengan Indonesia, dan pengalihan pos tarif baja karbon menjadi baja paduan. Jangan heran jika importir bisa menjual baja lebih murah.

Longgarnya kebijakan impor baja itu perlu ditinjau kembali karena menyebabkan industri baja nasional tertekan. Ironi pun muncul: ketika negara tengah giat membangun proyek infrastruktur, banyak produsen baja dalam negeri justru bangkrut. PT Krakatau Steel, produsen baja milik negara, pun kembang-kempis terkena imbas persaingan tak sehat itu.

Pemerintah harus segera pula menertibkan pabrik baja tungku induksi dan memperketat penerapan SNI untuk produk baja. Sebaiknya pabrik berteknologi tanur induksi dilarang membuat besi beton dan diarahkan membuat produk lain. Tanpa kebijakan yang jelas dan tepat di bidang industri dan perdagangan, industri baja dalam negeri akan sulit berkembang.

Berita terkait

Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

16 hari lalu

Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024

Baca Selengkapnya

Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

30 hari lalu

Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

31 hari lalu

Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,

Baca Selengkapnya

Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

31 hari lalu

Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu

Baca Selengkapnya

Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

32 hari lalu

Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.

Baca Selengkapnya

Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

38 hari lalu

Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

Pemkot tidak melakukan intervensi dalam proses penetapan raja.

Baca Selengkapnya

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

57 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

24 April 2024

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

3 April 2024

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya