Menangkal Hoaks dalam Kampanye

Penulis

Ikhsan Darmawan

Senin, 5 November 2018 07:00 WIB

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com

Ikhsan Darmawan
Dosen Departemen Ilmu Politik FISIP UI

Berita palsu atau hoaks seakan-akan telah menjadi "bagian" tak terpisahkan dari kampanye pemilihan umum di Indonesia belakangan ini. Kementerian Komunikasi dan Informatika menengarai seribu hoaks beredar sejak masa awal kampanye sampai akhir Oktober 2018. Menurut data Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), dari Juli sampai September 2018 terdapat setidaknya 230 hoaks yang berseliweran di masyarakat. Dari jumlah tersebut, 58,7 persen bertalian dengan pemilihan presiden (Tempo, 1 Oktober 2018).

Yang paling fenomenal adalah kasus Ratna Sarumpaet. Ratna pada mulanya mengaku menjadi korban kekerasan sejumlah orang, tapi kemudian mengakui sendiri ketidakbenaran kabar itu. Namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutkan bahwa kasus Ratna tidak terkait dengan kampanye pemilu.

Indonesia tidaklah sendirian. Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016 telah menjadi "ladang" kajian bagi sarjana berbagai disiplin ilmu, dari ilmu komputer, komunikasi, ekonomi, sampai politik. Allcott dan Gentzkow (2017, 232), sebagai contoh, menemukan bahwa dalam pemilu presiden 2016 itu hoaks telah menjadi hal penting. Menurut mereka, rata-rata orang dewasa Amerika membaca dan mengingat beberapa artikel hoaks selama periode pemilu dengan exposure (terpaan) pada artikel pro-Trump lebih banyak daripada pro-Clinton. Namun, bagaimana hal ini mempengaruhi hasil pemilu, itu bergantung pada efektivitas terpaan berita palsu dalam mengubah cara orang memilih.

Mengapa hoaks dalam kampanye pemilu marak terjadi? Secara teoretis, Alfred Hermida (2016, 76) memiliki sejumlah penjelasan. Menurut Hermida, media sosial adalah ruang di mana sesuatu yang viral lebih dikedepankan daripada kebenaran informasi. Ditambah lagi, kebanyakan orang akan cenderung mudah membagikan informasi yang salah jika informasi tersebut memiliki kecocokan dengan pandangan mereka.

Advertising
Advertising

Bahkan, sekalipun sejumlah orang tidak terlalu mempercayai sebuah hoaks, mereka tetap akan membagikannya dengan tujuan hiburan atau menyenangkan teman dan kerabat mereka. Hoaks juga menyebar dengan cepat karena ada potensi ratusan dari ribuan orang akan berpikir bahwa berita tersebut pada akhirnya akan terbukti juga walaupun awalnya tidak benar.

Kementerian Komunikasi telah memblokir 20 akun media sosial penyebar hoaks. Mereka mengaku telah berkoordinasi dengan KPU dan Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk ikhtiar ini.

Pemerintah Amerika Serikat juga sedang berusaha menangkal hoaks. Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika membentuk Kelompok Kerja Media Sosial untuk Layanan Darurat dan Manajemen Bencana (SMWGESDM). Dalam laporan Maret 2018 yang dikeluarkan kelompok kerja tersebut disebutkan bahwa maraknya hoaks di sana disebabkan oleh empat faktor, yakni informasi yang tidak benar (baik disengaja maupun tidak), informasi yang tidak lengkap, adanya kesempatan untuk menyebarnya informasi tidak benar, dan informasi yang sudah kedaluwarsa.

Lantas, bagaimana pemerintah Amerika menangkal hoaks? Pertama, mereka lebih berfokus pada isi informasi dan tujuan penyebaran informasi ketimbang alat penyebaran informasi. Kedua, mereka bekerja sama dengan media televisi dan radio nasional ataupun lokal untuk menyebarkan informasi yang benar dan memperbaiki informasi palsu yang beredar. Ketiga, mereka memiliki Tim Dukungan Operasi Virtual (VOST) ataupun sukarelawan digital yang memonitor media sosial untuk mengidentifikasi rumor dan melaporkan kepada petugas yang berwenang sehingga kesalahan dapat diperbaiki. Keempat, mengidentifikasi sumber informasi dan influencer di media sosial yang dapat dipercaya dan mendorong influencer untuk menyebarkan berita yang benar kepada masyarakat.

Saya belum memiliki data terbaru perihal efektivitas cara Amerika Serikat menangkal hoaks ini. Namun tidak ada salahnya jika pemerintah Indonesia menggunakan best practice di atas sebagai pelajaran untuk dikaji menjadi kebijakan yang sesuai bagi Indonesia.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

15 jam lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

9 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

30 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

38 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

42 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

57 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

58 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya