Azab

Penulis

Putu Setia

Sabtu, 3 November 2018 07:00 WIB

Umat Islam melaksanakan doa dan zikir bersama di lokasi gempa bumi yang disusul gelombang tsunami di Anjungan Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 5 Oktober 2018. Zikir bersama itu dilakukan untuk memohon ampunan dan meminta kekuatan kepada Allah dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Putu Setia
@mpujayaprema

SETIAP ada bencana di negeri ini, saya kagum pada kegesitan tim SAR. Mereka bergerak cepat menuju sasaran dan langsung melakukan tindakan. Apakah itu berupa pencarian korban maupun pertolongan, langkahnya begitu profesional.

Dulu, badan yang menaungi SAR ini namanya Basarnas (Badan SAR Nasional). SAR itu sendiri akronim dari Search And Rescue. Atas nama kejanggalan membentuk akronim yang di dalamnya ada akronim, maka Basarnas diganti menjadi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP). Apalah arti nama, tetap Basarnas lebih populer.

Di mana ada bencana, di situ ada SAR. Badan ini dipimpin oleh perwira TNI bintang tiga. Tentara yang tugas pokoknya mengamankan wilayah kedaulatan negara berubah tugas mencari korban di reruntuhan bangunan kalau ada gempa, menyelam di samudra kalau ada pesawat udara yang nyemplung ke laut. Bahwa upaya melakukan pencarian dan pertolongan itu hasilnya tak bisa cepat memenuhi harapan keluarga korban, itu masalah lain. Betapa pun canggihnya alat-alat yang mereka miliki, tetap saja lebih canggih rencana Tuhan yang punya skenario sendiri dalam mengawal semesta ini. Kita, manusia, hanyalah sebutir debu dalam kemahakuasaan Tuhan.

Lalu, apakah bencana adalah kehendak Tuhan sebagai kutukan kepada umat-Nya atau yang lazim dalam istilah agama disebut azab Tuhan? Tak akan ada kesimpulan meski diperdebatkan berhari-hari. Begitu rahasia dari kekuasaan Tuhan mau kita simpulkan, maka yang terjadi adalah pemihakan kita terhadap apa yang kita sebut kebenaran. Kita sudah menyalurkan opini, baik secara sadar maupun spontanitas, yang bisa saja dipengaruhi oleh nafsu tertentu dalam diri kita.

Advertising
Advertising

Seorang politikus menyebutkan, negeri ini beruntun tertimpa bencana. Belum selesai teratasi dampak gempa di Lombok, muncul gempa plus tsunami di Palu dan Donggala. Baru saja tanggap darurat dihentikan di Palu dan Donggala, menyusul jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang. Ini karena kita salah memilih pemimpin dan Tuhan menjatuhkan azab sebagai peringatan.

Sesadar-sadarnya orang itu mengaitkan bencana dengan azab, maka yang sesungguhnya terjadi adalah otaknya kotor dengan nafsu yang berpihak dalam urusan duniawi-terutama nafsu yang berkaitan dengan politik. Apakah tak ada azab Tuhan versi lain, misalnya bencana yang beruntun ini adalah cara Tuhan untuk mengingatkan politikus yang kerjanya nyinyir dan tak pernah mengakui sukses seorang pemimpin yang dicintai rakyat?

Azab Tuhan bisa dipermainkan tergantung siapa yang menyalahkan dan siapa yang disalahkan. Ada spanduk: "Sedekah Laut Menimbulkan Tsunami" dengan alasan itu perbuatan syirik. Bukankah bisa dibalas dengan spanduk "Melupakan Sedekah Laut Bisa Menimbulkan Bencana" dengan alasan kita tak pernah mensyukuri karunia dari laut.

Di Selandia Baru sering terjadi gempa. Begitu pula di Jepang. Tapi tak ada yang mengaitkan bencana dengan kutukan Tuhan. Bencana ya bencana saja karena bumi diciptakan untuk keseimbangan dalam perbedaan. Kebetulan kita tinggal di daerah bencana, namun diberi kesuburan dan alam yang indah.

Bencana tidak adil dikaitkan dengan kutukan Tuhan jika kita masih percaya Tuhan sebagai Sang Mahapengasih. Bahwa kita sering melakukan kesalahan tentu tak henti-hentinya melakukan tobat karena kita percaya Tuhan Sang Mahapengampun. Marilah kita hentikan mengaitkan bencana dengan azab, termasuk dalam niat bercanda. Lebih bijak mendukung tim SAR yang bekerja atas nama kemanusiaan, bukan karena "ada azab lantaran kita salah memilih pemimpin".

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

5 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

26 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

34 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

38 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

53 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

54 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya