Peran Penting IndonesiaLeaks

Penulis

Rabu, 17 Oktober 2018 13:00 WIB

Logo Indonesialeaks

Laporan investigasi IndonesiaLeaks yang dirilis pekan lalu adalah terobosan jurnalistik yang patut dipuji. Terbitnya berita mengenai dugaan perusakan barang bukti dalam kasus suap impor daging yang sedang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi adalah bukti bahwa teknologi digital bisa mendorong pengungkapan kasus yang sarat kepentingan publik.

Diluncurkan pada akhir tahun lalu, IndonesiaLeaks memang sejak awal diniatkan sebagai kanal bagi informan untuk membocorkan rahasia yang penting bagi khalayak ramai. Identitas si pelapor terlindungi dengan teknologi enkripsi berlapis yang tersedia di situs itu. Yang menarik, bocoran informasi yang diterima IndonesiaLeaks tak langsung dipublikasikan, tapi diperiksa dulu oleh sebuah tim jurnalis lintas media lewat prosedur jurnalisme investigasi. Hasilnya adalah sebuah laporan investigasi yang bisa dipertanggungjawabkan, bukan hoaks.

Bocoran pertama yang diterbitkan melalui mekanisme ini terbit Senin pekan lalu. Dipublikasikan serentak oleh media-media anggota IndonesiaLeaks, isinya seputar dugaan tindak pidana perintangan penyidikan oleh dua penyidik KPK: Ajun Komisaris Besar Polisi Roland Ronaldy dan Komisaris Polisi Harun. Dokumen yang diterima IndonesiaLeaks mengindikasikan keduanya merobek buku catatan keuangan yang seharusnya menjadi alat bukti penyidikan kasus korupsi. Di dalam buku itu, tertulis 19 catatan transaksi untuk individu yang diduga adalah Tito Karnavian ketika sang jenderal menjabat Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Kini tindak lanjut atas laporan IndonesiaLeaks berada di tangan para penegak hukum. Tak ada pilihan lain, KPK harus menuntaskan dugaan keterlibatan mantan penyidiknya dalam perkara perintangan penyidikan skandal suap impor sapi. Janji Presiden Joko Widodo untuk tidak mengintervensi temuan IndonesiaLeaks dan menyerahkan sepenuhnya tindak lanjut kasus ini pada mekanisme hukum patut diapresiasi.

Lepas dari itu, kolaborasi media massa dalam platform IndonesiaLeaks merupakan inovasi penting yang perlu terus didorong. Era kompetisi antarmedia kini perlahan digantikan oleh semangat bekerja bersama. Makin banyak media yang bergabung, makin banyak warga negara yang bakal mendapat akses atas informasi penting yang berhak mereka ketahui.

Advertising
Advertising

Tren ini sejalan dengan perkembangan jurnalisme di belahan dunia lain. Di Belanda, misalnya, ada Publeaks.nl, yang beranggotakan lebih dari 20 media nasional dan lokal. Di Nigeria, belum lama ini terbentuk Leaks.ng, yang disokong delapan media. Di Amerika Selatan, delapan media yang membentuk MexicoLeaks berhasil mengungkap skandal proyek pembangunan mansion bernilai jutaan dolar milik keluarga presiden.

Satu yang pasti, keberadaan mekanisme pelaporan ala IndonesiaLeaks menjadi alternatif baru untuk pengungkapan kasus-kasus korupsi di negeri ini. Tabir anonimitas yang disediakan teknologi ini berpotensi membuat banyak whistleblower yang selama ini bersembunyi di lorong-lorong gelap lembaga publik akhirnya punya kesempatan bercerita dengan aman.

Harus diakui, IndonesiaLeaks telah membuka akses bagi kontribusi warga secara langsung dalam kerja redaksi media massa. Ini perubahan radikal buat proses kerja jurnalistik. Situs ini juga bisa memicu penguatan partisipasi publik dalam pengawasan pemerintah dan aparatnya. Inilah berkah penting keberadaan IndonesiaLeaks dalam perjuangan panjang gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

4 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

25 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

33 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

37 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

52 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

53 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya