Faedah dari Perhelatan Mahal

Penulis

Jumat, 12 Oktober 2018 07:00 WIB

Pertemuan IMF tersebut akan dihadiri oleh sekitar 15.000 orang delegasi dan peserta dari 189 negara.

PEMERINTAH mesti bisa memetik faedah dari pertemuan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia pada 8-14 Oktober di Bali. Besarnya anggaran negara yang dihabiskan untuk perhelatan itu tidak akan sia-sia jika pemerintah mampu mengoptimalkan berbagai peluang dari pertemuan tahun ini demi memajukan perekonomian Indonesia.

Pertemuan Bali akan dihadiri 22 kepala negara, 189 menteri keuangan, 189 gubernur bank sentral, lembaga internasional, dan pemangku kepentingan lain. Perkiraan total delegasi yang akan hadir mencapai 32 ribu orang. Sebagai tuan rumah, pemerintah harus mengalokasikan dana sekitar Rp 5,75 triliun untuk pertemuan ini, yang terdiri atas ongkos operasional Rp 855 miliar dan biaya konstruksi Rp 4,9 triliun.

Biaya yang besar itu cukup membebani keuangan negara, yang kini dalam kondisi kurang bagus. Apalagi pemerintah juga harus mengeluarkan banyak dana untuk menangani bencana alam di sejumlah daerah. Itulah pentingnya mengail manfaat, baik secara langsung maupun tak langsung, dari perhelatan yang sudah lama direncanakan ini.

Manfaat langsung bisa didapat dari melonjaknya kunjungan wisatawan mancanegara. Panitia pelaksana memprediksi penerimaan negara bukan pajak, salah satunya dari sektor wisata, mencapai sekitar Rp 44,4 miliar. Namun target ini hanya bisa diraih jika pemerintah serius menyiapkan paket wisata yang menarik.

Di luar berkah pariwisata, pemerintah perlu memaksimalkan manfaat tak langsung dengan mengegolkan sejumlah usul, terutama soal strategi pembiayaan dan asuransi atas risiko bencana. Urusan pembiayaan risiko bencana sangat penting karena Indonesia amat rawan gempa, seperti yang belakangan terjadi di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah. Sesuai dengan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, setiap tahun kerugian akibat bencana mencapai Rp 30 triliun.

Advertising
Advertising

Inovasi pembiayaan infrastruktur juga akan dibahas dalam pertemuan Bali. Forum ini bisa dimanfaatkan untuk memuluskan pengerjaan banyak proyek infrastruktur yang dirancang pemerintah. Program utama pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla ini sering terbentur soal pendanaan. Keuangan negara akan terganggu jika berbagai proyek infrastruktur itu terlalu bersandar pada anggaran negara dan utang perusahaan negara.

Pemerintah perlu memperhatikan pula agenda penting yang lain: peningkatan sumber daya manusia. Dalam perhelatan ini, Bank Dunia akan merilis human capital index yang berbeda perhitungannya dengan indeks pembangunan manusia versi Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP). Sosialisasi indeks versi Bank Dunia itu bertujuan memberikan panduan agar pemimpin negara lebih memperhatikan investasi di bidang sumber daya manusia dalam merancang konsep pembangunan.

Dalam soal pembangunan manusia, Indonesia masih tertinggal jauh. Angka harapan hidup, standar hidup, dan pendidikan kita masih rendah. Dalam indeks pembangunan manusia versi UNDP pada 2018, Indonesia menempati peringkat ke-116, sama persis dengan Vietnam. Adapun Malaysia sudah berada di peringkat ke-57 dunia. Pemerintah harus mengatasi ketertinggalan ini. Bukan cuma proyek infrastruktur yang mesti digenjot. Pengembangan manusia, terutama pendidikan dan kesehatan, pun perlu menjadi prioritas.

Pemerintah harus mengambil faedah yang maksimal dari pertemuan Bali untuk kemajuan bangsa agar perhelatan itu tak sekadar menjadi ajang pencitraan negara.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

31 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

43 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

58 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

59 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya