Perangi Bandar, Selamatkan Pelajar

Penulis

Kamis, 27 September 2018 07:30 WIB

Ilustrasi Barang bukti narkoba. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

PEREDARAN narkotik yang melibatkan anak sekolah dasar di Makassar hendaknya menyadarkan kita bahwa persoalan dadah telah sampai pada tahap yang mengerikan. Kasus itu mengindikasikan bahwa kalangan pelajar sudah begitu jauh terjerat jaringan narkotik. Selain menyalahgunakan, mereka ikut memasarkan barang haram itu.

Kepolisian perlu membongkar tuntas kasus yang memprihatinkan itu. Tujuannya tentu bukan untuk menghukum anak-anak yang terlibat, melainkan menangkap bandar. Pengusutan akan lebih mudah karena bocah yang menjadi pengedar sabu-sabu itu sudah menyerahkan diri setelah sebulan jadi buron. Selama ini, ia memasok narkotik kepada seorang siswa sekolah menengah pertama untuk dijual lagi. Siswa SMP inilah yang ditangkap lebih dulu oleh polisi.

Penegak hukum harus melindungi pelajar yang terlibat peredaran sabu-sabu itu. Kalaupun terbukti menyalahgunakan dan mengedarkan narkotik, pada dasarnya mereka merupakan korban. Anak-anak itu menjadi korban sindikat narkotik yang kian agresif. Proses penegakan hukum jangan sampai membuat mereka mengalami trauma serta mendapat stigma buruk seumur hidupnya. Peluang menyelesaikan kasus di luar pengadilan perlu dibuka lebar demi menyelamatkan masa depan mereka.

Kasus Makassar makin memperlihatkan bahwa kalangan pelajar merupakan sasaran empuk bandar narkotik. Sesuai dengan hasil survei Badan Narkotika Nasional pada 2017, jumlah pengguna narkotik di kalangan pelajar mencapai 24 persen dari semua kelompok umur. Adapun pengguna narkotik paling besar adalah kalangan pekerja, yakni 59 persen dari semua kelompok usia.

Hasil survei BNN tersebut sebetulnya menunjukkan prevalensi pengguna narkotik cenderung menurun secara nasional, dari 4,7 persen pada 2012 menjadi 2,9 persen pada tahun lalu. Penurunan prevalensi terutama terjadi di provinsi yang selama ini dikenal sebagai wilayah darurat narkotik. Contohnya DKI Jakarta, yang memiliki prevalensi tertinggi secara nasional. Angka prevalensi di Ibu Kota yang pernah mencapai 5,01 persen pada 2014 turun menjadi 3,34 persen pada tahun lalu.

Advertising
Advertising

Hanya, prevalensi pengguna narkotik di sejumlah provinsi, seperti Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Papua, justru naik. Peredaran narkotik juga masih mencemaskan karena makin menyasar semua kelompok umur sekaligus menjangkau hingga seluruh pelosok negeri. BNN memperkirakan jumlah pengguna narkotik saat ini mencapai 3,4 juta orang. Jika pengguna dari kalangan pelajar mencapai 24 persen, berarti terdapat sekitar 800 ribu siswa yang terlibat penyalahgunaan narkotik.

Aparat BNN dan kepolisian mesti bekerja lebih keras demi menekan angka prevalensi pengguna narkotik. Penegak hukum perlu memberikan ganjaran setimpal untuk bandar narkotik yang telah merusak masa depan pelajar. Bandar narkotik harus dimiskinkan dengan instrumen Undang-Undang Anti-Pencucian Uang. Selama di penjara, para bandar pun harus betul-betul diputus dari jaringan mereka.

Tak cuma menangkap bandar lokal dan pengedar, penegak hukum harus membongkar mafia yang menyelundupkan narkotik ke Indonesia. Di samping pengawasan ketat di bandar udara dan pelabuhan resmi, patroli di perbatasan dan jalur tikus penyelundupan narkotik harus digencarkan lagi.

Hanya dengan perang total dari hulu sampai hilir, peredaran narkotik di kalangan kelompok rentan seperti pelajar di Makassar bisa dibendung.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

2 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

11 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

32 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

40 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

44 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

59 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

6 Maret 2024

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya