Cara 'Begal' Membasmi Begal

Penulis

Rabu, 5 September 2018 11:55 WIB

Kasus pembegalan sepeda motor terjadi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Polisi berhasil membekuk lima tersangka pelaku di sekitar lokasi kejadian perkara pada 13 Juli 2018. AMSTON PROBEL

KEPOLISIAN mesti mempertanggungjawabkan operasi pengamanan Asian Games 2018 yang ditengarai melanggar hak asasi manusia. Dalam Operasi Cipta Kondisi itu, polisi menembak mati puluhan tersangka begal-diduga secara sewenang-wenang. Di Ibu Kota Jakarta saja, sepanjang Juli hingga awal Agustus lalu, sebanyak 52 orang tersangka begal ditembak dan 15 di antaranya tewas.

Kesaksian keluarga memperkuat dugaan telah terjadi kejahatan kemanusiaan. Polisi menyatakan para tersangka ditembak lantaran melawan, merebut senjata, dan hendak melarikan diri. Keluarga mengatakan tersangka ditangkap tanpa perlawanan. Pada tubuh korban juga tak terlihat bekas yang menandakan ada pergulatan fisik-hanya lubang peluru di dada dan punggung.

Para begal memang mencemaskan. Mereka beraksi di mana saja, sering dengan cara yang sadis. Tak sedikit korban begal yang luka berat, ada yang sampai meninggal, akibat jatuh dari kendaraan karena tas atau telepon selulernya direnggut paksa.

Meski demikian, membunuh tersangka begal secara sewenang-wenang di luar vonis pengadilan jelas melanggar hukum dan hak asasi manusia. Rezim Orde Baru pernah melakukannya dengan penembak misterius alias "petrus". Di masa itu, orang sering menemukan jenazah tergeletak di tepi jalan. Kadang mereka ditembak hanya karena tubuhnya bertato. "Petrus" membuat publik ketakutan, sedangkan kejahatan jalanan tidak menghilang.

Ombudsman Republik Indonesia sudah minta diadakan penyelidikan terhadap dugaan pembunuhan tersangka begal di luar vonis pengadilan ini. Sampai sekarang, permintaan itu belum dipenuhi. Belakangan, Ombudsman berbalik menyatakan tindakan polisi sudah sesuai dengan prosedur, tanpa penjelasan yang memadai. Supaya terang, Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian RI sebaiknya memeriksa kasus ini dan memberikan klarifikasi kepada publik.

Advertising
Advertising

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga perlu melakukan penyelidikan independen karena terdapat indikasi yang cukup kuat bahwa operasi tersebut sejak awal memang didesain keras dan cenderung melanggar hak asasi. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis dengan terbuka memerintahkan bawahannya tidak ragu menembak mati tersangka begal yang melawan. Perintah tembak di tempat juga pernah diberikan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian.

Perintah inilah yang ditengarai mendorong merembetnya aksi pembunuhan begal hingga ke daerah. Amnesty International Indonesia mencatat, sejak Januari hingga Agustus lalu, di seluruh Indonesia polisi telah menembak mati lebih dari 70 orang tersangka begal. Semuanya tanpa pertanggungjawaban yang memadai.

Polisi semestinya menyadari, membunuh tersangka pelaku kejahatan adalah juga sebuah kejahatan-dan pengkhianatan terhadap eksistensi polisi sendiri. Tugas polisi bukan membunuh penjahat, melainkan menangkap, menahan, dan membawanya ke meja hijau.

Banyak sebab terjadinya kejahatan: dari kemiskinan hingga faktor psikologis pelaku. Kejahatan tak bisa dibasmi hanya dengan senjata. Daripada memberi perintah tembak di tempat, pimpinan kepolisian lebih baik memperbaiki kompetensi dan profesionalisme aparatnya serta menggiatkan patroli dan meningkatkan penjagaan. Penempatan kamera pengawas di titik-titik rawan, di banyak kota besar, terbukti dapat mengurangi angka kejahatan. Melawan kejahatan dengan kejahatan hanya akan memunculkan kekerasan baru dan kebrutalan di tengah masyarakat.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

7 jam lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

9 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

30 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

38 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

42 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

57 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

58 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya