Kemasan Saset Ekstasi

Penulis

Selasa, 4 September 2018 07:30 WIB

Ilustrasi ekstasi. Flash90

Pengedar narkotik dan obat-obatan terlarang rupanya tak pernah kehilangan akal. Kerap tertangkap lantaran mengedarkan pil ekstasi atau sabu, sindikat pengedar narkotik "berkreasi" memasarkan barang haram tersebut dalam bentuk yang tak lagi konvensional. Polisi harus membongkar jaringan pengedar narkotik dengan modus baru hingga ke akarnya.

Kemasan baru itu terhitung memikat. Pekan lalu, polisi menangkap pemilik sebuah apartemen di Jakarta Utara yang telah setahun mengedarkan ekstasi dalam bentuk saset. Bentuknya mirip dengan kemasan puyer obat, bubuk teh, atau creamer. Pembeli tinggal melarutkan kantong-kantong kecil berisi bubuk ekstasi itu ke dalam air mineral dan langsung meminumnya.

Untuk memberi daya tarik, peracik narkotik yang mengandung ketamin dan metamfetamin itu menambahkan vitamin dan rasa stroberi. Mereka pun menamai bubuk "kebahagiaan" itu "Happy Water". Dengan daya pikat ini, sindikat bukan tak mungkin akan meluaskan jaringan peredaran tidak hanya di diskotek dan tempat-tempat hiburan malam.

Pengedar yang tertangkap memang mengaku bahwa ekstasi yang dipasok dari Cina itu baru dipasarkan di tempat hiburan malam dan pembeli yang terbatas. Dalihnya, jenis ekstasi ini berharga mahal, Rp 2-2,5 juta per bungkus. Tapi pengakuan lain, yang menyebutkan bahwa mereka telah menjualnya dengan metode door to door, bisa mengungkap seberapa luas pengguna zat psikotropika kemasan baru ini. Polisi mesti mendalaminya.

Satu fakta yang mencemaskan adalah ditangkapnya seorang remaja yang sudah mengedarkan ratusan ekstasi ke beberapa sekolah di Jakarta pada Juli lalu. Ironisnya, ia dikendalikan oleh seorang narapidana yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang melalui telepon seluler. Cerita ini mengingatkan kita akan kisah Freddy Budiman, yang pernah mengimpor 1,4 juta ekstasi dan meraup untung Rp 250 miliar dari dalam penjara.

Advertising
Advertising

Happy Water boleh jadi menggunakan operator-operator cilik serupa. Tambahan multivitamin dan rasa buah menunjukkan bahwa racikan ini menyasar kalangan muda. Ekstasi ini tampak ingin menggantikan popularitas ekstasi Minion pada tahun lalu, yang berbentuk seperti permen yang menyerupai karakter animasi Minion dalam film Despicable Me: bermata besar dan bercelana kodok. Tapi polisi sudah memotong jalur penyelundupan 1,2 juta butir Minion itu.

Tak hanya berhenti memangkas peredaran Minion, para penegak hukum mesti pula adu pintar menghadapi sindikat Happy Water. Peracik narkotik, selain lihai membuat kemasan baru, piawai mengekstraksi sabu padat menjadi sabu cair, dari yang berbau tajam menjadi tidak berbau, bahkan sulit diendus oleh anjing pelacak. Berbagai kreasi itu dilakukan untuk mengelabui petugas.

Orang tua dan kalangan pendidik di sekolah juga harus terus memperbarui pengetahuan mereka tentang berbagai jenis narkotik yang berkembang cepat. Setidaknya mereka mesti mewaspadai anak-anak mereka yang gampang tergoda oleh makanan-makanan baru yang berkemasan menarik dan wah tapi sesungguhnya sangat berbahaya.

Berita terkait

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

3 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

24 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

32 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

36 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

51 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

52 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.

Baca Selengkapnya