Tugas Berat Direktur Utama Pertamina

Penulis

Kamis, 30 Agustus 2018 07:15 WIB

Nicke Widyawati setelah memberikan hasil RUPS Pertamina di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Nicke resmi diangkat menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada 29 Agustus 2018. TEMPO/Tony Hartawan

Penunjukan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) harus menjadi momentum untuk perbaikan langkah perusahaan pelat merah tersebut. Sebagai orang nomor satu di Pertamina, dia mesti berfokus pada tugas utama perusahaan, yaitu mencukupi kebutuhan minyak dan gas nasional.

Nicke menduduki kursi yang amat panas. Dia menjadi orang kesembilan yang menakhodai Pertamina dalam 15 tahun terakhir. Selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, direktur utama perusahaan itu sudah berganti tiga kali.

Di tengah beban berat di sektor hulu dan hilir perusahaan dengan aset Rp 700 triliun itu, perlu ada penetapan skala prioritas. Terlebih kondisi keuangan Pertamina sedang memburuk-laba mereka turun dari US$ 3,14 miliar pada 2016 menjadi US$ 2,54 miliar pada 2017-sementara neraca transaksi perdagangan defisit US$ 2,03 miliar. Dengan kondisi seperti ini, Pertamina sebaiknya mengutamakan pembenahan sektor hilir agar impor bahan bakar berkurang, mengingat US$ 1,18 miliar dari total defisit disumbang sektor minyak dan gas.

Demi kemandirian energi nasional, pembangunan kilang baru dan peningkatan kemampuan kilang lama merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar. Selain mengejar kuantitas, Pertamina harus membangun kualitas. Apalagi produksi bahan bakar berkualitas tinggi merupakan suatu keharusan setelah Indonesia mengadopsi standar emisi Euro 4 per Oktober mendatang.

Pembenahan sektor hilir bukan berarti mengesampingkan sektor hulu, yang memproduksi 380 ribu barel per hari. Hanya, di tengah kondisi keuangan sekarang, pembenahan sektor hulu sebaiknya masuk pilihan kedua karena memerlukan investasi lebih besar. Apalagi kebanyakan sumur yang dikuasai Pertamina tergolong sumur tua yang memerlukan teknologi tinggi untuk memulihkan produksinya. Tidak perlu tergiur mengakuisisi sumur baru yang mahal.

Advertising
Advertising

Direktur utama juga harus merapikan barisan Pertamina yang sempat terpecah oleh dualisme kepemimpinan pada 2017. Nicke, mantan Direktur PT PLN dan PT Rekayasa Industri, bisa memanfaatkan posisinya sebagai “orang luar” yang bebas dari berbagai klik yang mengakar di jajaran pejabat teras Pertamina.

Tugas Nicke menjadi berlipat ganda, mengingat Pertamina tidak pernah bisa lepas dari kepentingan politik. Dia harus menjalankan setumpuk pekerjaannya dan, pada saat yang sama, menghadapi tarik-menarik kepentingan politik serta bidikan pemburu rente dari hulu sampai hilir. Tugas yang mahaberat bagi seorang direktur utama.

Sudah bukan rahasia bahwa Pertamina selalu menjadi sapi perahan para pemburu rente dan politikus. Jika tidak dikelola secara transparan, keuangan Pertamina bisa jebol. Maka direktur utama harus menjalankan tugasnya dengan kepala dingin tanpa melirik ke politikus dan pemburu rente. Di sinilah ujian terberat Direktur Utama Pertamina saat ini.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

3 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

12 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

33 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

41 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

45 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

7 Maret 2024

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

6 Maret 2024

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya