Bencana dan Pembangunan Pesisir

Penulis

Yonvitner

Kamis, 30 Agustus 2018 07:10 WIB

Anggota Tentara Nasional Indonesia berada di dermaga pelabuhan yang rusak akibat gempa bumi di kawasan wisata Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Rabu, 8 Agustus 2018. Sejumlah fasilitas publik untuk wisatawan rusak terdampak gempa berkekuatan 7 skala Richter (SR). ANTARA

Yonvitner
Kepala Pusat Studi Bencana IPB

Kejadian bencana gempa di Lombok, yang berdampak pada evakuasi lebih dari 8.000 wisatawan dari Gili Meno, Gili Trawangan, dan Gili Air, harus menjadi catatan tersendiri dalam sejarah kelautan. Membangkitkan ekonomi kelautan berbasis pesisir dan pulau-pulau kecil ternyata tidak mudah. Bila kita tidak mengintegrasikan konsep kebencanaan dalam investasi tersebut, sulit berbicara soal investasi yang berkelanjutan. Apalagi kemampuan pemulihan dan bangkit juga tidak cepat.

Tren pertumbuhan ekonomi kelautan dalam tiga tahun terakhir relatif stabil dengan kontribusi di bawah 10 persen. Proporsi kontribusi sektor minyak dan gas masih dominan dibanding perikanan, industri kapal, dan ekonomi kelautan lain. Dalam kondisi normal, kontribusi dapat dipacu dengan kebijakan yang atraktif, misalnya keringanan pajak dan regulasi lain. Namun keadaan ini akan terdistorsi ketika variabel bencana dimasukkan. Dengan kondisi bangsa Indonesia yang hampir setiap waktu mengalami bencana, mau tidak mau investasi kelautan di pesisir dan pulau kecil harus berbasis bencana. Saya berpandangan paling tidak ada empat langkah strategis yang perlu dilakukan.

Pertama, reformasi kelembagaan pengelolaan bencana. Ini sangat perlu dan mendesak untuk memastikan investasi berjalan baik. Dengan masifnya kejadian bencana, maka penguatan kelembagaannya harus ditingkatkan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana harus menjadi unit koordinatif setingkat kementerian. Pengelolaan bencana tidak hanya terjadi saat bencana, tapi juga sebelum dan sesudah bencana terjadi, termasuk pemulihan sosial. Maka perlu dipikirkan kelembagaan kebencanaan setingkat menteri yang memiliki kemampuan manajemen dan teknis yang lebih luas.

Bencana tidak linier karena memiliki kompleksitas dengan berbagai dimensinya. Indonesia negara yang tinggi potensi bencana dan menjadi kiblat dunia dalam belajar mengenai pengendalian bencana. Transformasi kelembagaan pengelolaan kebencanaan penting agar investasi maritim dapat segera beradaptasi dengan baik dari risiko bencana. Selanjutnya, peran kelembagaan pengelolaan pesisir juga harus diperkuat sehingga mampu mendorong ekonomi berbasis pesisir dan pulau kecil.

Advertising
Advertising

Kedua, penempatan risiko bencana pada arus utama pembangunan ekonomi maritim. Lebih dari 25 kota besar Indonesia berada dekat pantai atau pesisir. Semua wilayah ini rentan dan berisiko tinggi dari pengaruh tsunami serta gelombang pasang. Perencanaan pembangunannya harus selalu menyertakan pertimbangan risiko kebencanaan.

Perencanaan tata ruang tidak sekadar menuliskan informasi potensi bencana, tapi menjadikan bencana sebagai pertimbangan pengalokasian ruang. Daerah yang berisiko tinggi semestinya tidak menjadi area pertumbuhan utama. Daerah yang berisiko rendah dapat didorong sebagai pusat aktivitas masyarakat. Ketika pembangunan di daerah berisiko tinggi dianggap penting, maka perlu dirancang sistem yang mampu beradaptasi dalam menghadapi risiko tersebut.

Ketiga, mempercepat akselerasi pemangku kepentingan di kawasan pesisir dan laut yang potensial bencana. Akselerasi adalah upaya membangun kesepahaman dengan semua pihak bahwa risiko bencana menjadi tanggung jawab bersama. Tidak boleh ada yang tidak mengerti rencana, tindakan, dan aksinya di kawasan rawan bencana. Kesadaran komunal menjadi penting untuk menciptakan masyarakat yang peduli dan sadar bencana.

Keempat, kemauan mengadaptasi dan menjiwai bencana sebagai bagian dari kehidupan. Penting bagi kita untuk menjiwai bahwa setiap langkah, aktivitas, dan rencana kita mengandung risiko bencana. Tidak selalu kita mampu menghindari. Tapi, ketika kita mengenal dengan baik risiko dan bencana yang akan muncul, maka kita akan mudah beradaptasi sehingga dampak bencana bisa diminimalkan.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

15 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

24 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

45 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

53 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

57 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

7 Maret 2024

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

6 Maret 2024

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya