Christopher Robin Setelah Perang yang Mengoyak

Senin, 20 Agustus 2018 10:27 WIB

Film Christopher Robin (Disney)

Ketika kalimat 'Deep in the Hundred Acre Woods' ciptaan Richard dan Robert Sherman, maka terbukalah imajinasi kita tentang hutan tempat si kecil Christopher Robin bermain dengan boneka-bonekanya yang ‘hidup’: si keledai bernama Eeyore yang selalu melihat hidup dengan warna kelabu; si Kanga dan anaknya Roo; si Rabbit yang bijak, si Piglet yang penakut; si Tigger, harimau yang super gembira dan selalu meloncat kian kemari seolah tubuhnya terdiri dari per, si Owl, burung hantu yang selalu menengahi pertengkaran. Tetapi, seperti lirik lagu itu, yang terpenting adalah “most of all Winnie-the-Pooh

Winnie-the-Pooh menjadi pusat jagat Christopher Robin, karena dialah binatang mainan kesayangan putera penulis Inggris A.A Milne yang kemudian diwujudkan dalam cerita buku “When We Were Very Young” (1924) didukung ilustrasi W.H Shepard. Dua tahun kemudian, kumpulan cerita dan ilustasi Milne dan Shepard dipublikasikan dan meledak di antara keluarga.

Kepopuleran publikasi yang sangat popular karena imajinasi Christopher Robin bersama para binatang mainannya sama seperti imajinasi kita di masa kanak-kanak: mereka seperti kawan yang bernapas dan punya roh serta perasaan yang menemani kita dengan setia, terutama dalam gelap dan saat orang-tua terlalu sibuk untuk menemani. Untuk beberapa saat, saya bahkan membandingkan persahabatan Christopher dan Pooh sebagaimana Calvin memperlakukan Hobbes, mainan harimau yang dianggap ‘hidup’, meski kartun ciptaan Bill Watterson itu lebih ditujukan untuk pembaca dewasa.

Film Christopher Robin (Disney)

Advertising
Advertising

Setelah puluhan kali karya A.A Milne diangkat menjadi film animasi dan tahun lalu diangkat ke layar lebar tentang bagaimana Milne mencoba menciptakan dunia Pooh dalam film “Good Bye Christopher Robin” (Simon Curtis, 2017), kini Greg Brooker and Mark Steven Johnson menulis sebuah cerita lanjutan. Mereka berdua membayangkan tokoh Christopher Robin dewasa (diperankan dengan baik oleh Ewan McGregor), yang sudah berkeluarga: isterinya Evelyn Robin (Hayley Atwell) senantiasa mengingatkan suaminya agar ingat untuk meluangkan waktu bagi puteri tunggal mereka Madeline (Bronte Carmichael). Christopher yang saat itu bekerja di sebuah perusahaan koper, tengah diterjang kewajiban merampingkan anggaran. Merasa prihatin kemungkinan dia harus memecat beberapa anak-anak buahnya, Christopher siang malam bekerja mencoba menekan anggaran hingga kesempatan untuk berlibur ke rumah masa kecilnya nyaris punah.

Nun di Hundred Acre Wood, Winnie-the-Pooh kehilangan kawan-kawannya: Tigger, Eeyore, Kanga dan Roo, Piglet, Owl dan Rabbit. Akhirnya Pooh memutuskan menyelusup masuk ke dalam pohon masa kecil mereka di Hundred Acre Woods, dan lorong itu membawanya menembus ke London. Begitu saja si beruang mainan itu takjub melihat keriuhan London, dia bertemu dengan Christopher Robin yang sudah dewasa, berwajah keruh, lelah, dan setengah putus asa di sebuah taman. Tak terbayangkan betapa gembira dan bingungnya Christopher melihat sahabat masa kecilnya itu.

Kita bukan saja menyaksikan dialog antara kedua kawan lama, tetapi bagaimana kita menyaksikan perubahan karakter Christopher Robin dari mata Pooh. Pooh adalah beruang manis penggemar madu yang polos, lurus dan dianggap “berotak kecil di kepala yang besar” dan mengucapkan hal-hal sederhana seperti : “Orang-orang mengatakan tak berbuat apa-apa , tetapi setiap hari aku tak melakukan apa-apa.” Atau pertanyaan polos “kok dia dikurung dalam penjara?” demikian Pooh melontarkan ketika dia melihat penjual tiket di balik kios.

Tetapi tentu saja Pooh di sini bukan hanya berfungsi sebagai kawan bermain di masa kecil, melainkan dia adalah sebuah jendela dalam diri Christopher agar dia bisa membuka kembali kemanusiaannya. Pooh adalah tokoh yang langka di dalam hidup modern yang nyaris melupakan kebutuhan kita untuk hening sesaat.

Bahwa kemudian Christopher akhirnya kembali bermain bersama kawan-kawan lamanya di Hundred Acre Woods dan berhasil menyelesaikan tugas kantornya berkat ide Pooh, ini menjadi sebuah keharusan film kanak-kanak, apalagi produksi Disney. Tetapi yang membedakan, film ini sebetulnya mempunyai elemen suram dengan setting setelah Perang Dunia II yang mengubah Christopher Robin. Dia bukan lagi si kecil polos yang kaya imajinasi, melainkan seorang lelaki dewasa yang sudah mengalami luka jiwa dan raga dan tergesek asap dan mesiu.

Itulah sebabnya film ini, meski berangkat dari sebuah kenangan masa kanak-kanak, juga sebuah cerita keluarga yang bisa dinikmati oleh penonton dewasa. Lucu, hangat sekaligus menyentuh dan mengharukan.

CHRISTOPHER ROBIN

Sutradara: Marc Forster

Skenario: Alex Ross Perry, Tom McCarthy, Allison Schroeder

Berdasarkan tokoh-tokoh ciptaan A.A Milne dan E.H Shepard dalam buku Winnie-the-Pooh

Pemain: Ewan McGregor, Hayley Atwell, Bronte Carmichael

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

9 menit lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

9 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

30 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

38 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

42 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

57 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

58 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya