Membenahi Fasilitas Publik DKI

Penulis

Rabu, 1 Agustus 2018 07:18 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat fasilitas kamar mandi di shelter warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta, 14 April 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus segera membenahi berbagai fasilitas publik yang tidak layak. Sudah saatnya Pemerintah Provinsi DKI memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan fasilitas yang nyaman, aman, serta bermanfaat.

Buruknya fasilitas umum di Ibu Kota jelas merugikan masyarakat, salah satunya adalah para pejalan kaki. Misalnya di Jalan M.H. Thamrin, yang menjadi salah satu etalase utama Jakarta, akses bagi pejalan kaki jauh dari mulus. Jumat pekan lalu, di sejumlah titik, pejalan kaki harus turun ke jalan karena area trotoar termakan oleh jembatan penyeberangan. Meleng sedikit, bisa-bisa mereka tersambar kendaraan yang melintas.

Di Jalan Medan Merdeka Barat, giliran jembatan penyeberangannya yang sudah tak laik. Besinya keropos dan anak tangganya tak cukup untuk telapak kaki orang dewasa. Alih-alih direnovasi, jembatan yang tak dilengkapi dengan atau jalur pengguna kursi roda itu cuma dicat agar tidak terlihat berkarat. Pengecatan tanpa perbaikan tidak menyelesaikan masalah. Keselamatan masyarakat tetap terancam.

Memang fasilitas yang tidak memenuhi standar itu bukan kesalahan Gubernur Anies dan jajarannya, karena sudah lama berdiri. Tapi Gubernur tak bisa hanya menyalahkan pemerintah sebelumnya. Menyediakan fasilitas publik yang layak merupakan kewajiban pemerintah, siapa pun gubernurnya.

Pembangunan fasilitas publik juga tak boleh asal-asalan, karena penggunaannya untuk jangka panjang. Nyatanya, sejumlah pembenahan fasilitas publik belakangan ini justru menunjukkan sebaliknya. Dalam penataan jalur pedestrian di kawasan Thamrin untuk menyambut Asian Games, misalnya, guiding block atau jalur pandu untuk tunanetra berbenturan dengan tiang lampu lalu lintas. Setelah fotonya viral di media sosial, barulah lampu jalan dipindahkan.

Advertising
Advertising

Begitu pula pengecatan pembatas dan marka jalan dengan warna-warna yang tak sesuai dengan aturan lalu lintas. Mungkin tujuannya agar suasana jalan lebih segar dan indah. Tapi pembatas jalan warna-warni justru sulit terlihat pada malam hari, sehingga bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan. Pengecatan itu akhirnya diulang, diganti dengan warna hitam-putih. Hal ini menunjukkan perencanaan pembenahan Ibu Kota masih serampangan.

Aspek perencanaan perlu diperhatikan pula dalam merancang pembangunan trotoar sepanjang 2.200 kilometer dari 400 kilometer yang ada saat ini. Tak hanya mengedepankan estetika, trotoar harus menyediakan jalur bagi para penyandang cacat. Mereka memiliki hak yang sama untuk menggunakan fasilitas tersebut. Sudah terlalu banyak fasilitas publik yang mengabaikan kebutuhan para difabel.

Pembenahan yang asal-asalan, tanpa perencanaan matang, hanya akan menghambur-hamburkan anggaran. Pemerintah DKI perlu menata secara cermat fasilitas publik untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang modern sekaligus ramah bagi semua warganya.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

2 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

12 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

33 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

41 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

44 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

7 Maret 2024

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

6 Maret 2024

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya