Pertamina Terancam Bangkrut?

Penulis

Fahmy Radhi

Rabu, 25 Juli 2018 07:04 WIB

Petugas melakukan pengisian bahan bakar di KiosK Pertamax Rest Area KM 252 Brexit, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (30/5/2018). Pertamina menyiagakan 60 titik Kios BBM Kemasan atau KiosK Pertamax suntuk pemudik di Lebaran 2018 ini. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Fahmy Radhi
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada

Surat balasan Menteri Badan Usaha Milik (BUMN) Rini Soemarno kepada Pertamina, yang sempat beredar luas di publik, telah memicu gonjang-ganjing di masyarakat. Semua media massa mengulas dan membahas gonjang-ganjing itu dengan tajuk hampir serupa. Tajuk itu menggambarkan bahwa keuangan Pertamina berdarah-darah dan terancam bangkrut.

Dalam suratnya, Rini menyebutkan persetujuan prinsip bagi Pertamina untuk melakukan beberapa aksi korporasi, termasuk share down dan spin-off. Hal inilah yang dianggap sebagai upaya menjual aset-aset Pertamina, padahal tidaklah demikian.

Share down adalah aksi korporasi untuk menjalin kerja sama usaha dengan mitra strategis untuk saling berbagi keuntungan, biaya, dan risiko yang lazim dilakukan dalam industri minyak dan gas (migas). Pertamina sudah merencanakan untuk melakukan share down dalam pengelolaan Blok Mahakam dengan menawarkan 39 persen hak pengelolaan kepada mitra strategis dan memberi profitability interest kepada pemerintah daerah. Dalam share down Blok Mahakam, Pertamina tetap memegang hak pengelolaan mayoritas 51 persen dan tetap berperan sebagai pengendali dalam pengelolaan Blok Mahakam.

Adapun spin-off adalah aksi korporasi untuk memisahkan unit usaha bisnis menjadi anak perusahaan. Seperti yang disebutkan dalam surat Menteri BUMN, unit kilang minyak di Cilacap dan Balikpapan dipisahkan untuk menjadi anak perusahaan. Anak perusahaan itu menjalin mitra strategis untuk pengembangan kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP). Melalui spin-off, diharapkan perusahaan akan mendapat kucuran dana segar yang dibutuhkan untuk mempercepat proyek RDMP.

Advertising
Advertising

Tidak benar pula bahwa Pertamina terancam bangkrut. Kalau mencermati laporan keuangan selama lima tahun terakhir, Pertamina mencatatkan keuntungan dan mencapai likuiditas (memenuhi kewajiban jangka pendeknya) maupun solvabilitas (memenuhi semua kewajibannya). Pada semester I 2018, Pertamina diperkirakan masih mencatatkan laba. Hanya, laba itu cenderung menurun dibanding periode sama pada 2017. Perkiraan perolehan laba tersebut didasarkan atas peningkatan produksi gas bumi sebesar 3.115 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan minyak bumi yang mencapai 386 juta barel per hari. Adapun peningkatan produksi total migas mencapai sebesar 923 juta barel setara minyak per hari.

Peningkatan produksi itu semestinya akan menaikkan pendapatan penjualan, yang memberi kontribusi perolehan laba. Namun laba itu diperkirakan akan cenderung turun, lantaran Pertamina harus menanggung potential loss dalam jumlah besar. Membengkaknya potential loss disebabkan Pertamina tidak dapat menaikkan harga jual Premium dan solar di tengah meroketnya harga minyak dunia, yang mencapai US$ 74,1 per barel. Dalam waktu hampir bersamaan, kurs rupiah cenderung melemah, yang berpotensi membengkakkan biaya operasional, terutama biaya pengadaan bahan bakar minyak.

Potential loss itu berpotensi menurunkan perolehan laba 2018, tapi diperkirakan tidak sampai menyebabkan Pertamina mengalami kerugian usaha. Dalam kondisi demikian, tidak ada justifikasi bahwa Pertamina terancam bangkrut. Kalau Pertamina masih menanggung potential loss dalam jangka panjang, hal itu tidak hanya berpotensi menggerus keuntungan Pertamina, tapi juga menyebabkan Pertamina mengalami kerugian. Jika kerugian itu berlangsung secara berturut-turut dalam jangka panjang, tidak mustahil Pertamina akan terancam bangkrut.

Untuk mencegah potensi kebangkrutan itu, Pertamina harus melakukan efisiensi besar-besaran untuk menekan pembengkakan biaya operasional. Namun Pertamina tidak dapat berbuat banyak dalam mengatasi peningkatan harga minyak dunia dan pelemahan rupiah. Pemerintah harus membantu Pertamina dalam meminimalkan potential loss. Kalau Pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan harga Premium dan solar, pemerintah semestinya menaikkan alokasi subsidi untuk solar agar potential loss Pertamina dapat diminimalkan.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

31 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

43 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

59 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

59 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya