Jangan Layu Sebelum Berkembang

Penulis

Kamis, 26 Juli 2018 07:30 WIB

Pemerintah JamiPemerintah Jamin Perpanjangan Kontrak Freeportn Perpanjangan Kontrak Freeport

KESEPAKATAN induk (heads of agreement) antara pemerintah Indonesia dan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc tak perlu disambut dengan berlebihan.

Tak perlu cepat-cepat bertepuk tangan atas "kesuksesan" itu. Kesepakatan induk itu memang membuka pintu ke arah penguasaan 51 persen saham oleh Indonesia-setelah bertahun-tahun dimiliki perusahaan Amerika Serikat.

Traktat itu masih jauh dari final. Masih banyak hal yang mesti diselesaikan: memastikan perpanjangan operasi serta memberikan aturan fiskal yang tetap bagi Freeport hingga 2041. Dua syarat berat itu, bila tak dipenuhi, dapat membatalkan kesepakatan pembelian.

Soal harga serta komposisi direksi dan dewan komisaris memang sudah disepakati. Tapi Freeport-McMoRan tampaknya tak mau cepat-cepat lempar handuk. Saat ini, mereka masih ngeyel menguasai "komite operasi" dalam struktur organisasi perusahaan. Komite ini diizinkan tak menjalankan keputusan operasional direksi.

Freeport-McMoRan beranggapan komite patut diadakan untuk mencegah perusahaan diombang-ambingkan kepentingan politik Indonesia kelak kemudian hari. Pemerintah hendaknya berhati-hati. Jika tak diwaspadai, komite operasi dapat memotong wewenang pemegang saham mayoritas.

Advertising
Advertising

Persoalan pendanaan lain lagi. Manajemen PT Indonesia Asahan Aluminium, perusahaan tambang induk yang akan mengambil alih saham Freeport, meyakini disokong sebelas bank pelat merah, swasta lokal, dan bank asing. Tapi tak semua bank menyatakan setuju. Manajemen Bank Mandiri mengaku masih pikir-pikir lantaran pasar mata uang saat ini sangat volatil. Hal senada disampaikan manajemen PT Bank Negara Indonesia. Soal penetapan arbitrase jika kedua pihak bersengketa belum pula disepakati-di Indonesia atau di luar negeri.

Bukan tergesa-gesa menepuk dada, pemerintah hendaknya bekerja keras menjadikan pengalihan saham ini terlaksana. Para juru runding dan pemangku kepentingan-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Keuangan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara-hendaknya bahu-membahu menindaklanjuti kesepakatan induk yang sudah diteken.

Mereka tidak boleh jalan sendiri-sendiri-terbelenggu ego sektoral masing-masing. Bersikap tak kompak dapat memberikan kesempatan kepada Freeport-McMoRan untuk mengetahui titik lemah Indonesia. Berebut panggung dapat membuat kita kehilangan fokus.

Sikap Presiden Joko Widodo dan pendukungnya yang ingin cepat-cepat memanen efek elektoral dari perkara Freeport layak disesali. Kesepakatan induk ini memang terkesan heroik dan nasionalistis-mudah diolah menjadi materi kampanye yang memikat. Tapi hendaknya disadari, tanpa kerja keras, kesepakatan ini mudah berubah menjadi pepesan kosong.

Lepas dari pro-kontra untung-rugi menguasai saham Freeport Indonesia, kesepakatan induk sudah diteken. Pemerintah tidak boleh surut. Kesepakatan untuk menguasai saham tambang di Gunung Grasberg, Papua, tak selayaknya gagal atau molor. Pemerintah harus mengawal kesepakatan ini agar benar-benar terwujud.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

2 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

11 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

32 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

40 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

44 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

59 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

6 Maret 2024

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya