Jepang

Penulis

Toriq Hadad

Sabtu, 7 Juli 2018 07:00 WIB

Pemain Jepang, Takashi Inui, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Belgia dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Rostov Arena, Rostov-on-Don, Rusia, 3 Juli. AP

Toriq Hadad
@thhadad

Ketika tim Jepang melawan Belgia di babak 16 besar Piala Dunia Rusia, Selasa dinihari lalu, saya memilih tidak menonton. Saya tidur lebih cepat. Tapi saya berpesan kepada anak saya, remaja kelas III SMP yang lagi keranjingan sepak bola, untuk membangunkan saya pada babak kedua jika skor Jepang versus Belgia masih imbang. Sejujurnya, saya yakin akan tidur terus sampai subuh. Saya kira Belgia menggilas Jepang sejak babak pertama.

Kalimat anak saya, "Pak, Jepang menang 1-0," membuat saya melompat dari tempat tidur. Pertandingan babak kedua baru berjalan tiga menit. Belum sempat mata melek benar, Takashi Inui mencetak gol dari jarak jauh. Belgia dengan segudang bintang tertinggal dua nol. Anak saya yang sejak awal memihak Jepang tertawa senang melihat saya mengusap-usap mata seperti tak percaya.

Dari awal dia tidak setuju atas tulisan saya di Koran Tempo, edisi 20 Juni, ketika saya menulis: tak akan ada satu pun kesebelasan Asia dan Afrika yang lolos penyisihan grup. "Masak sih orang Asia dan Afrika enggak bisa main bola, Pak?" dia memprotes. Maka, ketika Jepang lolos sebagai satu dari sepuluh negara Asia dan Afrika di babak 16 besar, dia girang. "Ternyata ramalan Bapak salah," katanya cekikikan.

Saya membiarkan dia gembira. Saya yakin, dia pun tahu: kunci lolosnya Jepang dari Grup H adalah pertandingan melawan Kolombia. Pada menit ketiga, pemain Kolombia Carlos Sanchez diusir wasit dan Jepang mendapat hadiah penalti, yang dieksekusi Shinji Kagawa dengan sempurna. Kolombia, yang bermain dengan sepuluh orang, masih bisa membalas satu gol, walaupun akhirnya kalah 1-2. Jepang mencatat prestasi sebagai negara Asia pertama di Piala Dunia yang mengalahkan tim Amerika Selatan. Jepang lolos setelah menahan seri Senegal dan hanya kalah oleh Polandia. Saya juga tidak ingin mengurangi pujian untuk Jepang, walaupun mereka lolos hanya karena perbedaan fair play point alias jumlah kartu kuning yang lebih sedikit dari Senegal.

Advertising
Advertising

Ketika akhirnya Jepang kalah secara dramatis 2-3 melawan Belgia, saya mencoba menghibur anak saya. "Jepang sudah mencatat sejarah, Nak. Mereka sudah enam kali berturut-turut ikut Piala Dunia sejak 1998. Jepang ini sudah seperti Brasil-nya Asia dalam soal tampil di Piala Dunia. Tidak pernah absen. Di Rusia, mereka lebih hebat dari juara bertahan Jerman yang tidak lolos grup. Prestasi tim Samurai Biru sama dengan Portugal dan Argentina yang juga kalah di babak 16 besar. Padahal, tadinya Jepang bukan negeri sepak bola, tapi negeri sumo dan sejumlah olahraga bela diri," cerita saya.

"Kok, tiba-tiba Jepang hebat, Pak?" ujar anak saya.

"Tidak tiba-tiba, Nak. Mereka kerja keras membangun sepak bolanya mulai 1985. Tujuh tahun kemudian, mereka sudah punya kompetisi profesional J.League, dengan dukungan pemerintah dan swasta. Mulai 1998, mereka merebut tiket Piala Dunia dan tak pernah gagal datang di Piala Dunia, juga Piala Dunia usia 17 dan 20 tahun. Pembinaannya luar biasa bagus, berjenjang dan terencana," ujar saya.

"Kalau nanti tim Jepang ini datang ke Asian Games di Jakarta, kira-kira kesebelasan Indonesia nasibnya gimana, Pak?" ucap anak saya.

Saya agak gelagapan. Jadi, saya jawab seingat saya, "Indonesia di Asian Games Tokyo tahun 1958 lumayan juga lo, mendapat medali perunggu setelah menang atas India."

Rupanya anak saya tak puas dengan jawaban itu. "Tahun 1958 udah lama sekali. Bapak aja kan belum lahir waktu itu. Maksudku, kalau Indonesia nanti ketemu Jepang, Korea, Arab Saudi, Iran, terus kalahnya berapa? Bapak kan suka meramal, tuh. Coba ramal berapa gol," tanya dia.

Saya ketawa kecut, benar-benar tak punya jawaban. "Oh iya, Nak, sudah mau subuh. Kita tidur dulu, yuk."

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

16 jam lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

9 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

30 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

38 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

42 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

58 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

58 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya