Bulan Menangkal Paham Radikal

Penulis

Kamis, 17 Mei 2018 07:00 WIB

Umat muslim menunaikan ibadah salat tarawih perdana di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 16 Mei 2018. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Para dai, ustad, dan tokoh-tokoh agama Islam kini saatnya memanfaatkan Ramadan untuk menangkal paham radikal, benih teroris yang menghantui negeri ini. Berpuasa selama sebulan penuh, yang lazimnya ditandai dengan peningkatan kualitas beribadah di kalangan muslim, alangkah afdalnya bila dijadikan sebagai kampanye untuk kembali ke ajaran Islam yang benar. Ceramah-ceramah agama di masjid dan di media massa perlu dikemas agar lebih mengedepankan pesan harmoni dan saling menghormati.

Menyampaikan nasihat bahwa meneror atau menakut-nakuti orang lain merupakan perbuatan dosa tidak ada salahnya diulang-ulang. Supaya semakin meyakinkan, penceramah bisa memaparkan contoh perilaku Nabi Muhammad atau mengutip ayat Al-Quran, yang mengajarkan pentingnya menjalin persaudaraan. Islam tegas melarang kekerasan, perlu dibuktikan dalil-dalil dari kitab ini yang menunjukkan haramnya menjadi teroris.

Aksi terorisme yang dipicu paham radikal kembali pecah menjelang Ramadan lalu. Aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya dan penyerangan markas polisi dilakukan oleh mereka yang memang beridentitas muslim. Dari pelacakan oleh kepolisian, ditemukan adanya relasi mereka dengan ISIS, gerakan teroris di Timur Tengah yang menjadi musuh banyak negara.

Akibat perbuatan mereka, Islam dicap sebagai agama teror dan umatnya dinilai menyukai jalan kekerasan dalam menyebarkan agama. Hal ini jelas membebani umat Islam secara keseluruhan.

Pada bulan suci ini dibutuhkan kekompakan dalam mengemas siar kebaikan. Tak hanya di masjid, musala, dan tempat ibadah di perkantoran. Ajakan kembali ke ajaran Islam yang benar juga mesti diikuti pengelola media massa, terutama media penyiaran. Stasiun televisi yang berlomba menayangkan rupa-rupa acara Ramadan biasanya memunculkan penceramah keagamaan dari berbagai latar belakang. Produser acara tak perlu ragu bila hendak mencoret penceramah yang mengobarkan paham radikal.

Advertising
Advertising

Mengidentifikasi penceramah yang mengobarkan paham radikal amat gampang. Di antaranya, mereka terdeteksi gemar menyuntikkan paradigma tentang jihad, pahala, dan surga yang ditafsirkan secara keliru. Mereka seenaknya menganggap kelompok sendiri yang paling benar, sedangkan yang lain salah, sesat, dan kafir. Ciri lainnya adalah mereka punya "hobi" menggelorakan permusuhan kepada negara dan sesama muslim serta anti-keberagaman. Karena itu, stasiun televisi mesti selektif dalam menampilkan penceramah.

Begitu pula pengurus masjid, sebaiknya mencantumkan daftar nama para ustad yang diundang menjadi penceramah. Hanya dai penebar pesan damai dan menghargai perbedaan yang layak dipilih untuk tampil memberikan siraman rohani. Ceramah agama dengan mengedepankan toleransi dan menolak paham radikal sangat mungkin dilanjutkan pada bulan-bulan setelah Ramadan.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 jam lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

9 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

30 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

38 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

42 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

57 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

58 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya