Spekulasi Pembicaraan Menteri Rini

Penulis

Jumat, 4 Mei 2018 07:00 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno dan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir. Dok.TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

Kegaduhan akibat beredarnya rekaman pembicaraan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dengan Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Upaya klarifikasi dari pihak terkait menjadi sangat penting untuk menahan isu ini bergulir menjadi bola panas dan melahirkan syak wasangka di ranah publik.

Percakapan pribadi Rini dan Sofyan, yang ditengarai merupakan hasil sadapan telepon, membahas proyek yang akan digarap PLN dan Pertamina dengan investor asing. Hal ini memantik curiga, karena mereka menyinggung soal persentase pembagian saham dan menyebut nama seseorang yang dikaitkan dengan kerabat Rini. Apalagi kemudian Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku isi pembicaraan Rini dan Sofyan membahas proyek pembangunan terminal penerimaan LNG di Bojonegara, Serang, Banten, yang digagas PT Bumi Sarana Migas

Rini langsung merespons berkembangnya pemberitaan soal itu. Ia membenarkan percakapan tersebut, namun menyebut potongan pembicaraan itu tidak utuh dan hasil editing. Bukan hanya itu, Rini juga melaporkan kasus tersebut ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri karena merasa namanya dicemarkan oleh rekaman tersebut.

Langkah Rini ini mesti direspons cepat oleh polisi. Pengusutan jejak digital di media sosial menjadi penting guna mengungkap kasus ini. Akan sangat membantu untuk menjernihkan kabar kabur soal rekaman itu kalau polisi juga berhasil memastikan kapan tepatnya pembicaraan tersebut dilakukan dan bagaimana kebocoran terjadi. Tak hanya pelaku yang ditangkap, motif pihak-pihak yang menyebarkan rekaman juga wajib dikejar.

Sambil menunggu penyelidikan polisi, Presiden Joko Widodo juga mesti mengambil langkah konkret dengan meminta keterangan Rini dan Sofyan. Presiden mesti memastikan percakapan soal proyek BUMN dengan Menteri BUMN tidak mengandung benturan kepentingan. Agar tak menjadi "barang" tersembunyi, hasil permintaan keterangan bisa disampaikan secara terbuka kepada publik.

Advertising
Advertising

Pengungkapan kasus ini menjadi penting bagi pemerintah untuk menangkis tuduhan bahwa praktik usang perusahaan negara menjadi "sapi perah" penguasa masih terjadi. Tersebab itu, Presiden harus memastikan bahwa Menteri BUMN, yang menjadi wakil negara sebagai pemegang saham di seluruh perusahaan pelat merah, menjalankan tugasnya dengan profesional.

Ketegasan sikap Presiden diperlukan karena Indonesia sekarang memasuki tahun politik. Sudah menjadi tudingan rutin sejak republik ini berdiri, setiap masa pemilihan umum, BUMN kerap menjadi sumber pendanaan politik para penguasa. Sebab, cara mudah mendapatkan dana ilegal dari BUMN adalah lewat kegiatan investasi dengan mitra strategis, seperti yang terdapat dalam rekaman itu.

Dengan alasan itu, kejelasan sikap Presiden atas beredarnya rekaman Rini dan Sofyan harus menjadi prioritas. Tak hanya untuk meredam berbagai spekulasi, tapi juga buat memastikan bahwa negara ini dikelola dengan baik dan transparan.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

2 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

11 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

32 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

40 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

44 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

59 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

6 Maret 2024

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya