Impian Citarum Layak Diminum

Penulis

Senin, 30 April 2018 07:10 WIB

Warga mencuci di pinggir pintu irigasi yang tak berfungsi di Sungai Cikaro DAS Citarum hulu, Kampung Rancabali, Kabupaten Bandung, 24 April 2018. Kondisi sungai ini tercemar oleh 340 ribu ton limbah cair setiap harinya. TEMPO/Prima Mulia

CITARUM adalah cermin bobroknya birokrasi kita. Banyak program menghalau limbah dari sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Barat ini, tapi pelaksanaannya tak sinkron antarlembaga pemerintah. Mereka menonjolkan ego masing-masing sehingga sulit bekerja bersama.

Mandeknya gagasan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil merupakan salah satu contoh. Ia pernah berencana membangun pipa gendong di badan Sungai Citarum untuk menampung sampah rumah tangga. Gagasan Ridwan tak bisa diwujudkan karena tebing sungai masuk wewenang Kementerian Pekerjaan Umum, sementara program Kementerian adalah mengeruk sedimentasi akibat alih fungsi hutan di hulu menjadi perkebunan.

Di hulu, Kementerian Kehutanan dan Perum Perhutani sebagai pemilik lahan tak sanggup mencegah masyarakat mengeksploitasi wilayah hutan. Akibatnya, kendati Kementerian Pekerjaan Umum mengeruk dasar sungai menghabiskan Rp 1 triliun setahun, sedimentasi jalan terus. Belum lagi limbah pabrik yang dibuang tanpa diolah di instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Otonomi daerah mendelegasikan izin bisnis ke pemerintah kabupaten sehingga merekalah yang harus mengawasi pelaksanaannya. Ironisnya, pemerintah tingkat dua ini tak dilengkapi perangkat penyidik pegawai negeri untuk menindak perusahaan yang menyalahgunakan izin tersebut. Walhasil, setiap bulan mereka mengalirkan 10,6 juta meter kubik limbah cair ke Citarum dengan bebas.

Volume limbah itu setara dengan tiga kali volume air Danau Sunter di Jakarta Utara. Ditambah sedimentasi yang membuat aliran air menjadi pelan, plus sampah plastik yang setara dengan empat setengah kali Gedung Sate jika ditumpuk setiap bulan, Citarum menjadi sungai neraka di dunia. Lembaga nirlaba Blacksmith Institute dari New York menobatkan sungai sepanjang 269 kilometer ini sebagai sungai paling beracun di dunia.

Advertising
Advertising

Ide mengintegrasikan semua lembaga dengan komando pemerintah pusat sudah tepat. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan sebagai komandan kementerian, pemerintah, provinsi, dan kabupaten/kota. Presiden Joko Widodo bahkan melibatkan tentara, polisi, jaksa, dan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk penanganan hukumnya.

Puluhan tahun pabrik-pabrik perusahaan itu leluasa membuang limbah ke sungai. Bukan tidak mungkin ada sogok kepada aparat pemerintah dan penegak hukum. Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat tahun lalu menemukan 90 persen pabrik tekstil tak memiliki IPAL.

Penanganan secara komprehensif amat penting lantaran Sungai Citarum menjadi jantung kehidupan bagi 27 juta penduduk di sepanjang bantarannya. Ada 420 ribu hektare sawah yang mengandalkan air untuk irigasi yang menentukan kualitas 80 persen padi Jawa Barat, bahkan ada industri air minum yang mengandalkannya sebagai sumber air baku. Dengan masalah yang multikompleks dan multisektor itu, perencanaan juga harus menyeluruh-jika perlu, sampai tahap penyulingan air Citarum agar bisa langsung diminum.

Sejauh ini, berbagai upaya yang dicoba tidak membuahkan hasil maksimal. Citarum Bestari atau Citarum Harum yang digagas Panglima Komando Daerah Militer Siliwangi Mayor JenderalTNIDoni Monardo hanya bagian kecil dari restorasi Citarum. Setelah program antarlembaga tak sinkron lagi, gerakan itu pun terbengkalai. Janji Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang akan membersihkan Sungai Citarum sampai airnya layak diminum, juga menguap begitu saja.

Kini publik menanti efektivitas komando dan langkah pemerintah pusat dalam membereskan masalah Citarum secara menyeluruh.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

31 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

43 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

58 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

59 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya