Jangan Biarkan Perwira Polisi Menganggur

Penulis

Kamis, 29 Maret 2018 07:30 WIB

Kapolri Jendral Tito Karnavian saat memberikan selamat kepada Asops kapolri baru dan Kapolda di Mabes Polri Jakarta, 15 Maret 2018. Kapolri melantik sejumlah perwira tinggi kepolisian Asops dan Kapolda baru daerah Maluku, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan. TEMPO/Fakhri Hermansyah

Banyaknya perwira menengah yang menganggur menunjukkan ada yang tidak beres dalam sistem karier di kepolisian kita. Padahal masalah itu bisa diantisipasi, mengingat kebutuhan jabatan struktural kepolisian sudah baku. Jika hal tersebut dibiarkan, ada potensi pemborosan anggaran. Menurut catatan Komisi Kepolisian Nasional, setidaknya ada 414 perwira menengah yang tak memiliki jabatan struktural hingga akhir Desember 2017. Mereka kebanyakan berasal dari angkatan 1980-an dan berpangkat komisaris besar.

Fenomena ini seharusnya bisa dilihat jauh sebelumnya. Sayangnya, terjadi pembiaran. Akibatnya, efek domino terjadi dari tahun ke tahun. Kini kondisi sudah semakin kronis. Kebutuhan dan jumlah polisi berpangkat perwira menengah tak seimbang.

Pada awal reformasi, jumlah perwira tinggi kepolisian berpangkat jenderal hanya 30 orang. Sekarang, angka itu melonjak 10 kali lipat. Adapun perwira menengah berpangkat ajun komisaris besar polisi yang berstatus non-job empat tahun silam hanya 217 orang. Kini, jumlahnya terus bertambah.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Tito Karnavian, harus segera menyelesaikan masalah ini. Salah satu caranya adalah memberlakukan moratorium rekrutmen di Akademi Kepolisian. Langkah ini sesuai dengan pernyataan Kapolri bahwa penumpukan ratusan perwira yang menganggur disebabkan banyaknya rekrutan sejak 1982. Sebelumnya, Akademi Kepolisian hanya menerima 46 orang. Kini, jumlah rekrutan mencapai 300 orang. Penerapan kebijakan pensiun dini juga bisa menjadi alternatif.

Ada satu langkah strategis Kepolisian yang patut didukung, yakni mengarahkan para perwira menengah ke jabatan analis kebijakan. Konsekuensinya, jumlah jabatan tersebut harus ditambah di setiap lini satuan. Nantinya, jabatan ini bisa berubah menjadi struktural. Langkah ini telah dimintakan persetujuan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Jika langkah itu disetujui, para perwira menengah tersebut harus siap ditempatkan di mana saja di seluruh Indonesia.

Advertising
Advertising

Selama ini disinyalir ada keengganan para perwira menengah itu dipindahkan ke daerah-daerah. Alasan yang mereka pakai adalah telah menyelesaikan sekolah pimpinan. Padahal ihwal mutasi ini sudah diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 tentang Mutasi Anggota Kepolisian. Sebagai prajurit, setiap polisi sudah seharusnya siap ditempatkan di mana saja sesuai dengan kebutuhan dan perintah atasan. Penolakan untuk pindah ini turut memicu tingginya angka pengangguran perwira.

Sudah saatnya Kapolri memikirkan masalah pengangguran perwira menengah ini agar tak terjadi pemborosan. Penolakan polisi untuk dipindahtugaskan seharusnya tidak boleh terjadi dan merupakan bentuk pelanggaran. Selain moratorium sepenuhnya, evaluasi sistem jenjang karier perlu dilakukan. Demikian juga pembenahan sistem pendidikan serta aturan kenaikan pangkat dan pensiun.

Berita terkait

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

1 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

10 hari lalu

Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.

Baca Selengkapnya

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

31 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

39 hari lalu

Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.

Baca Selengkapnya

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

43 hari lalu

AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

59 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

59 hari lalu

Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.

Baca Selengkapnya

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.

Baca Selengkapnya